Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
RILIS BIZ

EDM Siap Melantai di BEI, Eranyacloud Targetkan Himpun Dana hingga Rp 82,5 Miliar

Kompas.com - 30/03/2023, 15:16 WIB
Sri Noviyanti

Editor

KOMPAS.com - PT Era Digital Media Tbk (EDM)—induk perusahaan dari PT Era Awan Digital (Eranyacloud)— menggelar public expose, pada Rabu (29/3/2023).

Lewat gelaran itu, pihak EDM memperkenalkan prospek bisnis dan kinerja keuangan perusahaan terkait dengan rencana Penawaran Umum Saham Perdana (IPO) di Bursa Efek Indonesia (BEI).

Adapun EDM menargetkan dana yang akan diperoleh dari penawaran umum perdana saham sebesar Rp 75 miliar sampai dengan Rp 82,5 miliar.

“Dengan melakukan IPO, kami dapat melakukan pengembangan bisnis komputasi awan melalui perusahaan anak, Eranyacloud. Selain itu, Perseroan juga akan memperkuat segmen business to business (B2B) dengan membentuk ekosistem mitra penjual, bekerja sama dengan asosiasi industri, serta memperkuat pemasaran layanan dan produk dari Perseroan ke seluruh Indonesia,” ujar Direktur Utama EDM, Yunika Rima, dalam rilis yang diterima Kompas.com, Kamis (30/3/2023).

Yunika menginformasikan, pihaknya akan menggunakan dana hasil IPO untuk menambah modal kerja EDM sebanyak 20 persen.

Selain itu, pihaknya juga akan meggunakan dana untuk investasi pada Eranyacloud sebanyak 80 persen dari total dana hasil IPO setelah dikurang biaya-biaya terkait IPO.

“Adapun investasi Eranyacloud akan digunakan untuk berbagai hal, salah satunya melakukan penambahan kapasitas server untuk pengembangan dan inovasi produk baru, yakni graphic processing unit (GPU) on cloud, content delivery network (CDN), dan object storage”, ujar Direktur PT Era Digital Media sekaligus CEO Eranyacloud, Shaane Harjani.

Peluang pasar komputasi awan

Berdasarkan proyeksi dari perusahaan riset global Gartner, total pasar yang dapat disasar untuk komputasi awan di Indonesia mencapai Rp 39,3 triliun pada 2025.

Hal tersebut diperkuat dengan riset dari International Data Corporation pada 2022, yakni terdapat 81 persen pengguna komputasi awan telah mengadopsi strategi multi-cloud. Hal ini terjadi akibat teknologi komputasi awan dianggap mampu memberikan solusi alternatif serta inovatif dalam perkembangan bisnis ke depan.

Terbukti, pertumbuhan pendapatan pada Eranyacloud mencapai 300 persen secara tahunan atau year-on-year (yoy).

Melihat hal tersebut, pihak EDM yakin, ini merupakan saat yang tepat untuk mengembangkan bisnis perusahaan anak, Eranyacloud.

EDM menargetkan dana yang akan diperoleh dari penawaran umum perdana saham sebesar Rp 75 miliar sampai dengan Rp 82,5 miliar.Dok Eranyacloud EDM menargetkan dana yang akan diperoleh dari penawaran umum perdana saham sebesar Rp 75 miliar sampai dengan Rp 82,5 miliar.

“Kami melihat bahwa EDM selaku perusahaan penyedia jasa layanan konten, mobile game, dan OTT religi yang didistribusikan oleh perusahaan telekomunikasi—yang mana hampir semua provider seluler di Indonesia telah menjadi mitra EDM—sekaligus penyedia layanan cloud computing yang dijalankan entitas anaknya, memiliki potensi pertumbuhan bisnis yang sangat baik,” ujar Direktur Investment Banking Sucor Sekuritas Achdiarini Siwiwardhani.

Achdiarini menjelaskan, jumlah pengguna telepon dan komputer, serta internet di Indonesia terus meningkat. Hal ini turut meningkatkan kebutuhan data storage secara virtual yang semakin tinggi.

“Di sisi lain, perusahaan penyedia jasa cloud computing di Indonesia belum terlalu banyak sehingga kami percaya bahwa EDM memiliki potensi pertumbuhan bisnis yang baik ke depannya”, sambungnya.

Di sisi lain, Vice President Investment Banking PT Samuel Sekuritas Indonesia Nyoman Widita Prabawa turut berpendapat. Pihaknya melihat, transformasi digital di Indonesia semakin pesat dan banyak perusahaan memandang bahwa teknologi cloud dapat memberikan dampak positif terhadap perkembangan bisnis.

“Kondisi pasar komputasi awan yang memiliki permintaan kuat menyebabkan penyedia komputasi awan besar di dunia, seperti Amazon Web Service, Google Cloud Provider, Microsoft Azure, dan Alibaba Cloud, memutuskan untuk menjajaki pasar di Indonesia. Oleh sebab itu, prospek bisnis komputasi Awan di Indonesia masih sangat bagus dan ini merupakan momen yang tepat untuk EDM listing di bursa”, ujar Nyoman.

Sebagai informasi, EDM didirikan sejak 2015 oleh Shaane Harjani. Sebelumnya, Shaane mengawali karier sebagai promotor musik dan berhasil membawa musisi internasional, seperti Justin Bieber, Jason Mraz, dan Westlife melalui Marygops yang didirikannya pada 2010.

Ketertarikannya berbisnis melihat peluang di industri digital yang berkembang pesat, Shaane membangun EDM pada 2015 dan Eranyacloud pada 2020.

Saat ini, EDM telah mengantongi surat pra-efektif dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK) per Jumat (24/3/2023). Perseroan membuka kesempatan bookbuilding atau penawaran awal saham bagi calon investor mulai Selasa (28/3/2023) hingga Jumat (1/3/2023).

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

[POPULER MONEY] Kartu Prakerja Gelombang 66 Dibuka | Luhut dan Menlu China Bahas Kelanjutan Kereta Cepat Sambil Makan Durian

[POPULER MONEY] Kartu Prakerja Gelombang 66 Dibuka | Luhut dan Menlu China Bahas Kelanjutan Kereta Cepat Sambil Makan Durian

Whats New
Ada Konflik di Timur Tengah, RI Cari Alternatif Impor Migas dari Afrika dan Amerika

Ada Konflik di Timur Tengah, RI Cari Alternatif Impor Migas dari Afrika dan Amerika

Whats New
Langkah PAI Jawab Kebutuhan Profesi Aktuaris di Industri Keuangan RI

Langkah PAI Jawab Kebutuhan Profesi Aktuaris di Industri Keuangan RI

Whats New
Akar Masalah BUMN Indofarma Belum Bayar Gaji Karyawan

Akar Masalah BUMN Indofarma Belum Bayar Gaji Karyawan

Whats New
Nestapa BUMN Indofarma, Sudah Disuntik APBN, tapi Rugi Terus

Nestapa BUMN Indofarma, Sudah Disuntik APBN, tapi Rugi Terus

Whats New
Tol Japek II Selatan Diyakini Jadi Solusi Kemacetan di KM 66

Tol Japek II Selatan Diyakini Jadi Solusi Kemacetan di KM 66

Whats New
Punya Gaji Tinggi, Simak Tugas Aktuaris di Industri Keuangan

Punya Gaji Tinggi, Simak Tugas Aktuaris di Industri Keuangan

Whats New
Nasib BUMN Indofarma: Rugi Terus hingga Belum Bayar Gaji Karyawan

Nasib BUMN Indofarma: Rugi Terus hingga Belum Bayar Gaji Karyawan

Whats New
Pembatasan Pembelian Pertalite dan Elpiji 3 Kg Berpotensi Berlaku Juni 2024

Pembatasan Pembelian Pertalite dan Elpiji 3 Kg Berpotensi Berlaku Juni 2024

Whats New
OJK Sebut 12 Perusahaan Asuransi Belum Punya Aktuaris

OJK Sebut 12 Perusahaan Asuransi Belum Punya Aktuaris

Whats New
OJK Cabut Izin Usaha BPR Syariah Saka Dana Mulia di Kudus

OJK Cabut Izin Usaha BPR Syariah Saka Dana Mulia di Kudus

Whats New
Ada Indikasi TPPU lewat Kripto, Indodax Perketat Pengecekan Deposit

Ada Indikasi TPPU lewat Kripto, Indodax Perketat Pengecekan Deposit

Whats New
Produk Petrokimia Gresik Sponsori Tim Bola Voli Proliga 2024

Produk Petrokimia Gresik Sponsori Tim Bola Voli Proliga 2024

Whats New
OJK Sebut Perbankan Mampu Antisipasi Risiko Pelemahan Rupiah

OJK Sebut Perbankan Mampu Antisipasi Risiko Pelemahan Rupiah

Whats New
Bertemu Tony Blair, Menko Airlangga Bahas Inklusivitas Keuangan hingga Stabilitas Geopolitik

Bertemu Tony Blair, Menko Airlangga Bahas Inklusivitas Keuangan hingga Stabilitas Geopolitik

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com