Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pentingnya Komunikasi untuk Lepas dari "Sandwich Generation"

Kompas.com - 30/03/2023, 17:00 WIB
Agustinus Rangga Respati,
Aprillia Ika

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Angka generasi sandwich di Indonesia masih tergolong besar. Angka ini juga diprediksi dapat terus berkembang seiring dengan perkembangan Indonesia mencapai generasi emas di tahun 2045.

Generasi sandwich sendiri dapat disebut sebagai sebuah generasi yang tidak hanya memenuhi kebutuhan pribadi dan rumah tangganya sendiri. Generasi ini juga memenuhi kebutuhan orang tuanya, mertua, atau bahkan adiknya.

Perencana keuangan Rista Zwestika mengatakan, hal pertama yang dapat dilakukan untuk lepas dari jeratan generasi sandwich adalah mengetahui terlebih dahulu kemampuan finansialnya.

Setelah dilakukan pengganggaran, nantinya dapat dilihat berapa sebenarnya porsi yang dapat diberikan kepada orang tua.

Baca juga: Anak Muda, Generasi Phi, dan Sandwich

Ia menekankan, generasi ini jangan sampai berutang untuk memenuhi kebutuhan keluarganya, apalagi sampai terjerat pinjaman online ilegal.

"Yang paling sulit itu bukan mencari uanganya, tetapi bagaimana mengkomunikasikan dengan keluarga," ujar dia dalam Gebyar Safari Ramadan 2023 Webinar II: Merdeka Finansial dengan Produk Keuangan Syariah, Kamis (30/3/2023).

Ia menambahkan, setelah melakukan komunikasi tersebut penting ditinjau kembali apakah jumlah tersebut cukup untuk memenuhi kebutuhan orang tua.

Baca juga: Menikah dengan Generasi Sandwich? Ini Cara Memutus Rantai Generasi Sandwich


Ketika misalnya uang tersebut tidak mencukupi, perlu dilihat opsi-opsi lain yang dapat diusahakan bersama guna memenuhi kekurangan kebutuhan yang ada.

"Jadi memang perlu penganggaran dahulu, tentukan jumlah untuk membantu orang tua, kalau pun ternyata kurang, maka perlu ada komunikasi, bahwa kesanggupan hanya di X rupiah," urai dia.

"Kalau ternyata kurang baru dibahas tentang solusi mencari peluang pendapatan lain yang bisa dilakukan bersama. Jadi jangan ditanggung sendiri," tandas dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Libur Lebaran, Injourney Proyeksi Jumlah Penumpang Pesawat Capai 7,9 Juta Orang

Libur Lebaran, Injourney Proyeksi Jumlah Penumpang Pesawat Capai 7,9 Juta Orang

Whats New
Program Peremajaan Sawit Rakyat Tidak Pernah Capai Target

Program Peremajaan Sawit Rakyat Tidak Pernah Capai Target

Whats New
Cara Cetak Kartu NPWP Hilang atau Rusak Antiribet

Cara Cetak Kartu NPWP Hilang atau Rusak Antiribet

Whats New
Produsen Cetakan Sarung Tangan Genjot Produksi Tahun Ini

Produsen Cetakan Sarung Tangan Genjot Produksi Tahun Ini

Rilis
IHSG Melemah Tinggalkan Level 7.300, Rupiah Naik Tipis

IHSG Melemah Tinggalkan Level 7.300, Rupiah Naik Tipis

Whats New
Sempat Ditutup Sementara, Bandara Minangkabau Sudah Kembali Beroperasi

Sempat Ditutup Sementara, Bandara Minangkabau Sudah Kembali Beroperasi

Whats New
Sudah Salurkan Rp 75 Triliun, BI: Orang Siap-siap Mudik, Sudah Bawa Uang Baru

Sudah Salurkan Rp 75 Triliun, BI: Orang Siap-siap Mudik, Sudah Bawa Uang Baru

Whats New
Harga Naik Selama Ramadhan 2024, Begini Cara Ritel Mendapat Keuntungan

Harga Naik Selama Ramadhan 2024, Begini Cara Ritel Mendapat Keuntungan

Whats New
Mentan Amran Serahkan Rp 54 Triliun untuk Pupuk Bersubsidi, Jadi Catatan Sejarah bagi Indonesia

Mentan Amran Serahkan Rp 54 Triliun untuk Pupuk Bersubsidi, Jadi Catatan Sejarah bagi Indonesia

Whats New
Kasus Korupsi PT Timah: Lahan Dikuasai BUMN, tapi Ditambang Swasta Secara Ilegal

Kasus Korupsi PT Timah: Lahan Dikuasai BUMN, tapi Ditambang Swasta Secara Ilegal

Whats New
4 Tips Mengelola THR agar Tak Numpang Lewat

4 Tips Mengelola THR agar Tak Numpang Lewat

Spend Smart
Kasus Korupsi Timah Seret Harvey Moeis, Stafsus Erick Thohir: Kasus yang Sudah Sangat Lama...

Kasus Korupsi Timah Seret Harvey Moeis, Stafsus Erick Thohir: Kasus yang Sudah Sangat Lama...

Whats New
Menkeu: Per 15 Maret, Kinerja Kepabeanan dan Cukai Capai Rp 56,5 Triliun

Menkeu: Per 15 Maret, Kinerja Kepabeanan dan Cukai Capai Rp 56,5 Triliun

Whats New
Siap-siap, IFSH Tebar Dividen Tunai Rp 63,378 Miliar

Siap-siap, IFSH Tebar Dividen Tunai Rp 63,378 Miliar

Whats New
Harga Tiket Kereta Bandara dari Manggarai dan BNI City 2024

Harga Tiket Kereta Bandara dari Manggarai dan BNI City 2024

Spend Smart
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com