IHSG dan Rupiah Pagi Bergerak di Zona Merah

JAKARTA, KOMPAS.com - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) bergerak pada zona merah di awal perdagangan di Bursa Efek Indonesia (BEI) Selasa (11/4/2023). Demikian juga dengan mata uang garuda yang melemah pada perdagangan pasar spot.

Melansir data RTI, pukul 9.10 WIB, IHSG berada pada level 6.748,54 atau turun 22,6 poin (0,34 persen) dibanding penutupan sebelumnya pada level 6.771,23.

Sebanyak 185 saham melaju di zona hijau dan 180 saham di zona merah. Sedangkan 210 saham lainnya stagnan. Adapun nilai transaksi hingga saat ini mencapai Rp 539,4 miliar dengan volume 1,8 miliar saham.

Baca juga: IHSG Hari Ini Masih Tertekan? Simak Rekomendasi Sahamnya

Bursa Asia mayoritas hijau dengan kanaikan Nikkei 1,5 persen (419,3 poin) di level 28.053, Strait Times 0,4 persen (13 poin) pada posisi 3.307,5, dan Hang Seng Hongkong di level 20.631,3 atau naik 1,4 persen (300,16 poin). Sementara itu, Shanghai Komposit di level 3.313,4 atau melemah 0,06 persen (1,9 poin).

Wall Street ditutup mayoritas hijau pada akhir perdagangan Senin, dengan kenaikan S&P 500 sebesar 0,1 persen (101,23 poin) di level 33.586,52, dan Dow Jones Industrial Average (DJIA) menguat 0,3 persen (4,11 poin) pada posisi 4.109,13. Sementara itu, indeks acuan saham teknologi Nasdaq melemah 0,03 persen (3,6 poin) pada posisi 12.084,36.

Sebelumnya, Analis BinaArtha Sekuritas Ivan Rosanova mengatakan, IHSG telah menembus di bawah fraktal 6.781 namun tetap di atas Fibonacci retracement 38,2 persen dari struktur tren naik sebelumnya sebagai support terdekat.

“Karena IHSG membentuk candle hammer pada chart harian maka diperkirakan IHSG mengalami rebound hari ini menuju resisten minor di 6.817. Level support IHSG berada di 6.735, 6.705 dan 6.667, sementara level resistennya di 6.817, 6.872-6.901, 6.962 dan 7.006. Berdasarkan indikator MACD dalam kondisi netral,” ujar Ivan dalam analisisnya.

Rupiah

Nilai tukar rupiah terhadap dollar AS di pasar spot pagi ini juga melemah. Melansir Bloomberg, pukul 09.04 WIB rupiah bergerak pada level Rp 14.925 per dollar AS, atau turun 23 poin (0,15 persen) dibanding penutupan sebelumnya di level Rp 14.902 per dollar AS.

Pengamat pasar uang Ariston Tjendra mengatakan, meskipun melemah tren rupiah masih positif hari ini. Pelaku pasar memperkirakan secara keseluruhan, Bank Sentral AS berpotensi tidak akan menerapkan kebijakan pengetatan yang lebih agresif.

"Ekspektasi tersebut bisa menopang penguatan rupiah terhadap dollar AS. Selain itu, sentimen pasar terhadap aset berisiko terlihat cukup baik di pagi ini dengan pergerakan indeks saham Asia terihat positif yang juga bisa mendukung penguatan rupiah," kata Ariston kepada Kompas.com.

Ariston memperkirakan rupiah berpotensi menguat, support pada level Rp 14.850 per dollar AS dengan potensi resisten di kisaran Rp 14.950 per dollar AS.

Baca juga: Papan Pemantauan Khusus Bursa Dinilai dapat Menghindarkan Investor dari Praktik Saham Gorengan

Disclaimer: Artikel ini bukan untuk mengajak membeli atau menjual saham. Segala rekomendasi dan analisa saham berasal dari analis dari sekuritas yang bersangkutan, dan Kompas.com tidak bertanggung jawab atas keuntungan atau kerugian yang timbul. Keputusan investasi ada di tangan Investor. Pelajari dengan teliti sebelum membeli/menjual saham.