Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Untar untuk Indonesia
Akademisi

Platform akademisi Universitas Tarumanagara guna menyebarluaskan atau diseminasi hasil riset terkini kepada khalayak luas untuk membangun Indonesia yang lebih baik.

Merengkuh Pasar dengan Menjadi Sponsor Tim Olahraga

Kompas.com - 12/04/2023, 15:47 WIB
Anda bisa menjadi kolumnis !
Kriteria (salah satu): akademisi, pekerja profesional atau praktisi di bidangnya, pengamat atau pemerhati isu-isu strategis, ahli/pakar di bidang tertentu, budayawan/seniman, aktivis organisasi nonpemerintah, tokoh masyarakat, pekerja di institusi pemerintah maupun swasta, mahasiswa S2 dan S3. Cara daftar baca di sini

Oleh: Frangky Selamat*

RODA kompetisi olahraga seperti sepakbola, bola basket, voli dan bulutangkis berputar setiap tahun. Bagi pebisnis, kegiatan olahraga tahunan ini tidak cuma menjadi ajang olahraga semata, tetapi menjadi sarana promosi produk melalui sponsorship tim olahraga.

Sponsorship adalah bagian dari promosi dan dipandang sebagai investasi yang mengaitkan produk komersial dengan suatu aktivitas tertentu yang bernilai.

Sponsorship tim olahraga menjadi pilihan yang menarik bagi pebisnis karena peristiwa olahraga biasanya melibatkan orang dalam jumlah besar sehingga efektif untuk menarik perhatian publik.

Bila beriklan, calon konsumen masih dapat mengelak atau mengalihkan perhatiannya ke hal lain. Dengan sponsorship, seseorang sulit menghindari paparan media yang begitu besar pada kegiatan olahraga tertentu, apalagi yang melibatkan tim-tim terkenal.

Selain itu beberapa produk yang tidak diperkenankan untuk berpromosi melalui iklan memanfaatkan cara ini. Merek produk mereka pun dapat “melintas” di televisi atau media lain yang sebenarnya justru mengharamkan penayangannya.

Tak heran bila di Amerika Serikat dan Kanada, dua pertiga dari investasi sponsorship yang ditanam perusahaan adalah sponsorship olahraga.

Kecenderungan yang sama juga terjadi di Indonesia. Produk-produk dari perusahaan besar menjadi sponsor beberapa tim olahraga dengan nilai nominal yang terbilang besar.

Sebagai contoh satu klub sepakbola terkemuka di Liga 1 memperoleh sponsorship senilai Rp 21 miliar untuk satu musim kompetisi 2022-2023.

Pebisnis dan tim olahraga sama-sama untung. Pebisnis dapat mempromosikan produknya untuk menjangkau pasar yang lebih luas, sementara tim olahraga memperoleh sumber dana untuk membiayai kegiatan operasional sehari-hari.

Kinerja tim dan pemain bintang

Jika ditinjau secara kritis, benarkah pebisnis memperoleh benefit dari sponsorship tim olahraga?

Bagi pebisnis, sasaran yang ingin diperoleh dari sponsorship adalah terjadinya peningkatan penjualan produk yang dipromosikan.

Untuk mencapai itu, terdapat tiga variabel yang patut dipertimbangkan pebisnis ketika hendak mensponsori tim olahraga. Ketiga variabel itu adalah kinerja tim, kehadiran pemain bintang dan pengenalan tim oleh konsumen (Ngan, Prendergast dan Tsang, 2011).

Menurut Bush (2004), kehadiran pemain bintang yang tampil bak selebritis di dalam satu tim amat penting untuk menarik perhatian remaja ketika mereka memilih merek. Mereka juga akan membicarakan merek sponsor secara positif.

Di samping itu, banyak konsumen yang berpikir bahwa kehadiran pemain bintang di dalam tim seharusnya akan dapat meningkatkan kinerja tim.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

7 Instrumen Kebijakan Fiskal yang Sering Digunakan di Indonesia

7 Instrumen Kebijakan Fiskal yang Sering Digunakan di Indonesia

Whats New
Kemenhub Tambah 10.000 Kuota Mudik Gratis 2024 Menggunakan Bus

Kemenhub Tambah 10.000 Kuota Mudik Gratis 2024 Menggunakan Bus

Whats New
CKB Logistics Optimalkan Bisnis Melalui Kargo Udara

CKB Logistics Optimalkan Bisnis Melalui Kargo Udara

Whats New
Angkutan Lebaran 2024, Kemenhub Siapkan Sarana dan Prasarana Transportasi Umum

Angkutan Lebaran 2024, Kemenhub Siapkan Sarana dan Prasarana Transportasi Umum

Whats New
Reksadana Saham adalah Apa? Ini Pengertiannya

Reksadana Saham adalah Apa? Ini Pengertiannya

Work Smart
Menhub Imbau Maskapai Tak Jual Tiket Pesawat di Atas Tarif Batas Atas

Menhub Imbau Maskapai Tak Jual Tiket Pesawat di Atas Tarif Batas Atas

Whats New
Anak Usaha Kimia Farma Jadi Distributor Produk Cairan Infus Suryavena

Anak Usaha Kimia Farma Jadi Distributor Produk Cairan Infus Suryavena

Whats New
Cara Cek Formasi CPNS dan PPPK 2024 di SSCASN

Cara Cek Formasi CPNS dan PPPK 2024 di SSCASN

Whats New
Pertamina Patra Niaga Apresiasi Polisi Ungkap Kasus BBM Dicampur Air di SPBU

Pertamina Patra Niaga Apresiasi Polisi Ungkap Kasus BBM Dicampur Air di SPBU

Whats New
HMSP Tambah Kemitraan dengan Pengusaha Daerah di Karanganyar untuk Produksi SKT

HMSP Tambah Kemitraan dengan Pengusaha Daerah di Karanganyar untuk Produksi SKT

Whats New
BCA Finance Buka Lowongan Kerja untuk D3-S1 Semua Jurusan, Cek Syaratnya

BCA Finance Buka Lowongan Kerja untuk D3-S1 Semua Jurusan, Cek Syaratnya

Work Smart
Pemerintah Sebut Tarif Listrik Seharusnya Naik pada April hingga Juni 2024

Pemerintah Sebut Tarif Listrik Seharusnya Naik pada April hingga Juni 2024

Whats New
Jasa Marga: 109.445 Kendaraan Tinggalkan Jabotabek Selama Libur Panjang Paskah 2024

Jasa Marga: 109.445 Kendaraan Tinggalkan Jabotabek Selama Libur Panjang Paskah 2024

Whats New
Survei Prudential: 68 Persen Warga RI Pertimbangkan Proteksi dari Risiko Kesehatan

Survei Prudential: 68 Persen Warga RI Pertimbangkan Proteksi dari Risiko Kesehatan

Earn Smart
7 Contoh Kebijakan Fiskal di Indonesia, dari Subsidi hingga Pajak

7 Contoh Kebijakan Fiskal di Indonesia, dari Subsidi hingga Pajak

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com