Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jokowi Minta Lahan Nganggur KAI Dekat Stasiun Dibangun Hunian TOD

Kompas.com - 13/04/2023, 12:40 WIB
Ade Miranti Karunia,
Aprillia Ika

Tim Redaksi

DEPOK, KOMPAS.com - Presiden Joko Widodo (Jokowi) menginginkan hunian yang terintegrasi dengan transportasi publik atau Transit Oriented Development (TOD) lebih banyak dibangun.

Terutama lahan-lahan PT Kereta Api Indonesia (Persero) yang menganggur dekat stasiun bisa dimanfaatkan untuk pembangunan hunian seperti Apartemen Semesta Mahata Margonda.

"Sekali lagi akan kita kembangkan di semua kota yang memiliki TOD utamanya lahan-lahan PT KAI yang tidak termanfaatkan dengan baik nanti kerja sama dengan PTPP, Perumnas, Kementerian PUPR. Saya kira harus kita bangun sebanyak-banyaknya hunian seperti ini," kata dia saat meresmikan apartemen tersebut, Depok, Kamis (13/4/2023).

Karena dengan hunian konsep TOD mampu mengurangi kemacetan di kota padat penduduk. "Saya tadi sudah perintahkan tidak dibangun di Jakarta dan sekitarnya saja, tetapi di kota-kota yang sudah mengalami kemacetan harus dibangun dengan TOD-TOD seperti ini," ucap Jokowi.

Baca juga: Nilai Investasi Proyek TOD MRT Jakarta Capai Rp 1,5 Triliun di 2022

Sementara itu, Menteri BUMN Erick Thohir mengatakan, pembangunan hunian vertikal konsep TOD ini menggelontorkan dana sebesar Rp 5 triliun. Lokasinya berada di Jakarta, Depok, Tangerang, Bogor, dan Karawang.

Tak menutup kemungkinan akan dibangun lagi hunian serupa di kawasan Klender, Jakarta Timur, usai Hari Raya Idul Fitri tahun ini.

"Kita sudah menyelesaikan 7 lokasi dengan total pendanaan Rp 5 triliun, di mana total unit 8.348. Lalu kalau bisa lihat juga (apartemen) ini sudah ada di Depok, Jakarta, Tangerang, Bogor, Karawang. Nanti insya Allah kalau bapak berkenan kita juga akan luncurkan kembali di Klender setelah Lebaran," kata Erick.

Baca juga: Hunian TOD Dinilai Bisa Jadi Solusi untuk Mengatasi Kemacetan di Kota Besar


Erick yang juga menjabat Ketua PSSI ini bilang, Apartemen Semesta Mahata yang berada di 7 lokasi tersebut sudah laku terjual sebesar 65 persen. Adapun harga yang ditawarkan mulai Rp 200 jutaan hingga Rp 500 juta.

"Alhamdulillah tingkat lakunya di atas 65 persen dan 41 persen adalah milenial yang membeli tempat ini," ungkapnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com