BrandzView
Konten ini merupakan kerja sama Kompas.com dengan Tokopedia

Survei Litbang Kompas: Digitalisasi Bikin Keluarga Indonesia Lebih Bahagia

Kompas.com - 14/04/2023, 17:48 WIB
Aningtias Jatmika,
Agung Dwi E

Tim Redaksi

KOMPAS.comSurvei Litbang Kompas bersama Tokopedia bertajuk “Survei Pengetahuan dan Perilaku Ekonomi Digital Gen Y dan Gen Z di Indonesia” menemukan bahwa digitalisasi telah meningkatkan level kebahagiaan keluarga Indonesia.

Survei tersebut dilakukan pada Desember 2022 sampai dengan Februari 2023 dengan melibatkan 1.500 responden generasi Z yang berusia 17-25 tahun dan generasi Y (milenial) yang berusia 26-39 tahun dari 12 kota di Indonesia. Responden diminta membandingkan sejumlah aspek kehidupan pada masa sebelum dan setelah menggunakan teknologi digital dengan memberi nilai skor 1-10.

Hasilnya, indeks kebahagiaan keluarga, baik pada generasi Z maupun generasi Y, naik sebesar 1,2 poin setelah memanfaatkan teknologi digital, khususnya untuk bertransaksi digital.

Sebelum memanfaatkan teknologi untuk bertransaksi secara digital, rata-rata nilai kebahagiaan responden berada pada skor 7,2. Setelah memanfaatkan teknologi, skor tersebut naik hingga 8,4.

Tak hanya kebahagiaan keluarga, survei tersebut juga menemukan bahwa digitalisasi dapat meningkatkan frekuensi pemberian barang atau hadiah untuk keluarga.

Digitalisasi meningkatkan skor frekuensi pemberian hadiah hingga 1,6 poin, yakni dari angka 6,1 menjadi 7,7.

Sebagai informasi, memberikan hadiah kepada  orang terkasih, khususnya keluarga, rupanya juga memberikan efek bahagia, baik bagi penerima maupun pemberi.

Studi yang dimuat Huffington Post, Senin (20/12/2018), menemukan bahwa kebahagiaan saat memberi hadiah akan terasa lebih lama ketimbang menerima hadiah. Di samping itu, memberikan hadiah kepada keluarga juga dapat mempererat koneksi yang sudah terjalin.

Baca juga: Bahagiakan Keluarga lewat Hadiah Berikan Segudang Manfaat, Apa Saja?

Menanggapi hasil Survei Litbang Kompas dan Tokopedia, Direktur Corporate Affairs Tokopedia Nuraini Razak menilai bahwa digitalisasi telah memudahkan masyarakat untuk memenuhi kebutuhan, termasuk membeli hadiah, lewat belanja online.

Dia mengatakan, masyarakat Indonesia memanfaatkan sejumlah momen besar untuk membeli hadiah, seperti hamper, lewat e-commerce.

“Tokopedia sendiri mencatatkan penjualan hamper melesat signifikan saat Ramadhan dan Lebaran,” ujar Nuraini dalam keterangan tertulis yang diterima Kompas.com, Jumat (31/3/2023).

Adapun penjualan hamper di Tokopedia melalui layanan Dilayani Tokopedia pada Ramadan 2023 naik hingga dua kali lipat. Sementara itu, transaksi parsel khusus makanan juga meningkat hampir tiga setengah kali lipat.

Baca juga: Tokopedia: Penjualan Busana Muslim Naik 7 Kali Lipat Selama 2 Minggu Pertama Ramadhan

Nuraini menilai, peningkatan tersebut diakibatkan oleh adanya perubahan perilaku konsumen yang banyak berkirim hadiah berupa hantaran atau hamper menjelang Hari Raya Idul Fitri.

Hamper menjadi jalan bagi sebagian besar orang untuk dapat berbagi kasih dengan orang sekitar. Hal ini juga mendatangkan kebahagiaan bagi si pemberi,” kata Nuraini.

Peningkatan serupa juga terjadi pada momen Hari Kasih Sayang atau Valentine yang diperingati setiap 14 Februari.

Menjelang momen tersebut, Tokopedia mengalami peningkatan penjualan pada sejumlah produk yang kerap dijadikan pilihan hadiah, seperti bunga, cokelat, kertas kado, parfum, dan hamper.

“Penjualan produk-produk itu naik hingga tiga kali lipat pada Valentine 2023,” ucap Nuraini.

Dia menambahkan, penjualan beberapa kategori produk, mulai dari fesyen, rumah tangga, makanan dan minuman, elektronik, hingga perawatan tubuh juga mengalami peningkatan.

Selain itu, pemberian hadiah berupa hantaran pada momen Natal dan Tahun Baru (Nataru) 2023 turut meningkat.

Pada momen tersebut, Tokopedia mencatatkan peningkatan transaksi kue kering hingga 8 kali lipat dan transaksi hamper hingga 14 kali lipat.

Mudahkan aktivitas masyarakat dan dukung pengembangan ekonomi digital

Sebagai informasi, survei hasil kolaborasi antara Tokopedia dan Litbang Kompas dilakukan untuk mengetahui pandangan masyarakat umum terkait berbagai isu di ranah ekonomi digital saat ini. Survei tersebut juga bertujuan untuk mengetahui perhatian serta kekhawatiran masyarakat terhadap lanskap ekonomi digital di Indonesia.

Menurut survei tersebut, digitalisasi pada ekonomi digital, terlebih dengan kehadiran e-commerce, telah memudahkan masyarakat untuk memenuhi berbagai kebutuhan.

Hal itu terlihat dari indeks kemudahan urusan rumah tangga hanya berada pada skor 6,5 sebelum menggunakan teknologi digital. Angka ini meningkat 1,9 poin menjadi 8,4 setelah menggunakan teknologi digital.

“Kategori produk kebutuhan sehari-hari, yakni Rumah Tangga, Makanan dan Minuman, Kesehatan, Elektronik, serta Fesyen, menjadi kategori dengan peningkatan transaksi paling pesat selama 2022,” ujar Nuraini.

Baca juga: Pengunjung E-commerce Merosot, Tokopedia: Jelang Ramadhan Kunjungan Meningkat 1,5 Kali

Nuraini turut menjelaskan bahwa pihaknya memastikan agar pengguna dapat memenuhi kebutuhan dengan cara yang mudah dan nyaman, termasuk memastikan seamless customer journey, mulai dari mengakses ratusan juta produk dalam platform hingga melakukan transaksi pembayaran.

“Semoga melalui berbagai inisiatif ini kami dapat membantu masyarakat menikmati pengalaman bertransaksi online secara lebih mudah sekaligus meningkatkan mata pencaharian para pelaku usaha secara signifikan,” kata Nuraini.

Di sisi lain, peningkatan jumlah transaksi kebutuhan sehari-hari juga didorong oleh upaya Tokopedia bersama mitra strategis, mulai dari pelaku usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) hingga pemerintah, dalam mengadopsi platform digital. Salah satu upaya tersebut adalah kehadiran Inisiatif Hyperlocal.

Sebagai informasi, melalui inisiatif tersebut, UMKM lokal di seluruh Indonesia memiliki kesempatan sama untuk bertumbuh melalui platform digital.

“Kami mendorong masyarakat Indonesia di mana pun mereka berada untuk memulai dan membangun bisnis online. Tokopedia percaya bahwa teknologi dapat membantu siapa pun untuk menciptakan peluang dan mendapatkan lebih,” jelas Nuraini.

Nuraini melanjutkan, peningkatan jumlah transaksi di Tokopedia juga tak lepas dari kehadiran layanan gudang pintar Dilayani Tokopedia.

Baca juga: 5 Produk Paling Banyak Dicari saat Ramadhan Versi Tokopedia

Melalui layanan itu, transaksi di Tokopedia pada 2022 meningkat hingga 2,5 kali lipat jika dibandingkan 2021. Jumlah penjual yang memanfaatkan layanan ini pun meningkat hingga lebih dari lima kali lipat.

“Kehadiran Tokopedia NOW dengan jaminan maksimal dua jam sampai juga semakin memudahkan pengiriman kebutuhan masyarakat sehingga meningkatkan jumlah pengguna hingga lebih dari 10 kali lipat,” tambah Nuraini.

Nuraini berharap, riset tersebut juga dapat memberikan pandangan dan saran yang konstruktif bagi seluruh pihak di industri terkait.

Dengan demikian, iklim ekonomi digital Indonesia dapat semakin baik dan menjangkau berbagai lapisan masyarakat di Indonesia. Terlebih, Tokopedia telah menjadi rumah bagi 12 juta pelaku usaha yang sebagian besar merupakan UMKM lokal.


komentar di artikel lainnya
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com