Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

IKAPPI: Permintaan Komoditas Pangan di Pasaran Mulai Naik

Kompas.com - 16/04/2023, 21:17 WIB
Nur Jamal Shaid

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Dewan Pimpinan Pusat Ikatan Pedagang Pasar Indonesia (IKAPPI) mengatakan, permintaan komoditi pangan sudah mengalami kenaikan. Adapun untuk harga pangan, biasanya puncak kenaikan terjadi saat H-3 jelang Idul Fitri.

Tren harga pangan yang naik biasanya terjadi pada H-3 Idul Fitri sampai dengan pasca Idul Fitri yakni H+2 atau H+ lebaran.

"Puncak-puncak kenaikan harga nanti saat tiga hari menjelang idul fitri. Permintaan mulai ada kenaikan," kata Reynaldi Sarijowan Sekretaris Jenderal IKAPPI kepada Kontan.co.id, Minggu (16/4).

Baca juga: KAI Buka Lowongan Kerja hingga 26 April 2023, Usia 45 Tahun Bisa Daftar

Saat ini, harga komoditi pangan di pasaran seperti gula pasir, kata Reynaldi, sudah di level Rp 15.000 per kilogram. Sedangkan daging sapi ada di harga Rp 143.000 hingga Rp 140.000 per kilogram.

"Daging yang masih relatif tinggi namun kami masih memantau apakah harga daging ini mampu tertahan bahkan turun dengan terbantukan-nya oleh daging kerbau impor. Jika terdistribusi merata dengan di pasar tradisional saya kira mampu menekan harga daging di pasaran," kata Reynaldi.

Kemudian untuk kebutuhan pokok seperti cabai menurutnya juga masih di level harga yang tinggi. Ia mengatakan, rata-rata cabai rawit merah sekarang ada level Rp 55.000-Rp 60.000 per kilogram.

Baca juga: Serikat Buruh Sebut Kualitas Penanganan Pengaduan THR Rendah

 

Lalu, bawang putih di angka Rp 35.000-Rp 36.000, bawang merah Rp 42.000-Rp 43.000 per kilogram.

Adapun untuk telur ayam, ia mengatakan ada di harga Rp 29.000 hingga Rp 30.000. Sedangkan ayam ras masih konsisten di Rp 39.000 hingga Rp 40.000 per ekor.

"Hampir setiap komoditas ini sudah banyak permintaannya karena memasuki fase ke-2 menjelang idul fitri," paparnya.

Meski demikian untuk stok pangan di pasaran, Reynaldi menyebut masih dalam kondisi aman. Namun, ia menyebut perlu adanya subsidi silang surplus pangan di daerah tertentu ke daerah yang konsumsi tinggi, hal tersebut untuk menjaga stabilitas harga dan pasokan terutama jelang lebaran.

Baca juga: Pantau Ketersedian Telur di Sulsel, Mentan SYL Pastikan Stok Aman Jelang Lebaran

Direktur Distribusi dan Cadangan Pangan Badan Pangan Nasional atau National Food Agency (NFA) Rachmi Widriani menjelaskan, Badan Pangan Nasional melakukan beberapa upaya untuk menjaga stabilitas harga dan pasokan pangan saat puasa dan jelang lebaran nanti.

Di antaranya, pelaksanaan Gelar Pangan Murah (GPM) di seluruh wilayah yang bekerjasama dengan dinas di daerah, BUMN, Bulog, Asosiasi dan petani setempat.

Tak hanya itu, Rachmi menyebut, pemerintah juga melakukan fasilitasi biaya distribusi pangan dari wilayah sentra produksi ke wilayah konsumsi. Kemudian melakukan penyaluran bantuan pangan beras sejak Maret lalu dan bantuan pangan daging ayam dan telur mulai Sabtu (15/4) kemarin.

Baca juga: Stasiun Mulai Padat, 37.963 Pemudik KA Tinggalkan Jakarta H-6 Lebaran

"Juga menyalurkan CPP melalui program SPHP (stabilisasi pasokan dan harga pangan). Kemudian terus menyampaikan pesan Stop Boros Pangan dan diversifikasi pangan. Dan memastikan distribusi pangan antar wilayah lancar bekerjasama dgn Kemenhub, BUMN dan Kemendagri," kata Rachmi.

Selain itu, pemerintah juga memastikan ketersediaan bahan pangan yang masih didukung impor. Ia mengatakan, ketersediaan untuk daging lembu, bawang putih dan gula menjelang lebaran aman.

"Saat ini sudah tiba bawang putih sekitar 55.000 ton, 31.800 ton daging beku dan 55.700 gula (GKM dan GKP) untuk memenuhi kebutuhan jelang hari Raya Idul Fitri," ujarnya. (Reporter: Ratih Waseso | Editor: Yudho Winarto)

Artikel ini telah tayang di Kontan.co.id dengan judul "Jelang Lebaran, Permintaan Komoditas Pangan di Pasaran Mulai Naik"

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

BCA Finance Buka Lowongan Kerja untuk D3-S1 Semua Jurusan, Cek Syaratnya

BCA Finance Buka Lowongan Kerja untuk D3-S1 Semua Jurusan, Cek Syaratnya

Work Smart
Pemerintah Sebut Tarif Listrik Seharusnya Naik pada April hingga Juni 2024

Pemerintah Sebut Tarif Listrik Seharusnya Naik pada April hingga Juni 2024

Whats New
Jasa Marga: 109.445 Kendaraan Tinggalkan Jabotabek Selama Libur Panjang Paskah 2024

Jasa Marga: 109.445 Kendaraan Tinggalkan Jabotabek Selama Libur Panjang Paskah 2024

Whats New
Survei Prudential: 68 Persen Warga RI Pertimbangkan Proteksi dari Risiko Kesehatan

Survei Prudential: 68 Persen Warga RI Pertimbangkan Proteksi dari Risiko Kesehatan

Earn Smart
7 Contoh Kebijakan Fiskal di Indonesia, dari Subsidi hingga Pajak

7 Contoh Kebijakan Fiskal di Indonesia, dari Subsidi hingga Pajak

Whats New
'Regulatory Sandbox' Jadi Ruang untuk Perkembangan Industri Kripto

"Regulatory Sandbox" Jadi Ruang untuk Perkembangan Industri Kripto

Whats New
IHSG Melemah 0,83 Persen dalam Sepekan, Kapitalisasi Pasar Susut

IHSG Melemah 0,83 Persen dalam Sepekan, Kapitalisasi Pasar Susut

Whats New
Nasabah Bank DKI Bisa Tarik Tunai Tanpa Kartu di Seluruh ATM BRI

Nasabah Bank DKI Bisa Tarik Tunai Tanpa Kartu di Seluruh ATM BRI

Whats New
Genjot Layanan Kesehatan, Grup Siloam Tingkatkan Digitalisasi

Genjot Layanan Kesehatan, Grup Siloam Tingkatkan Digitalisasi

Whats New
Pelita Air Siapkan 273.000 Kursi Selama Periode Angkutan Lebaran 2024

Pelita Air Siapkan 273.000 Kursi Selama Periode Angkutan Lebaran 2024

Whats New
Puji Gebrakan Mentan Amran, Perpadi: Penambahan Alokasi Pupuk Prestasi Luar Biasa

Puji Gebrakan Mentan Amran, Perpadi: Penambahan Alokasi Pupuk Prestasi Luar Biasa

Whats New
Pengertian Kebijakan Fiskal, Instrumen, Fungsi, Tujuan, dan Contohnya

Pengertian Kebijakan Fiskal, Instrumen, Fungsi, Tujuan, dan Contohnya

Whats New
Ekspor CPO Naik 14,63 Persen pada Januari 2024, Tertinggi ke Uni Eropa

Ekspor CPO Naik 14,63 Persen pada Januari 2024, Tertinggi ke Uni Eropa

Whats New
Tebar Sukacita di Bulan Ramadhan, Sido Muncul Beri Santunan untuk 1.000 Anak Yatim di Jakarta

Tebar Sukacita di Bulan Ramadhan, Sido Muncul Beri Santunan untuk 1.000 Anak Yatim di Jakarta

BrandzView
Chandra Asri Bukukan Pendapatan Bersih 2,15 Miliar Dollar AS pada 2023

Chandra Asri Bukukan Pendapatan Bersih 2,15 Miliar Dollar AS pada 2023

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com