JAKARTA, KOMPAS.com - Bank Indonesia (BI) mencatat, tingkat suku bunga kredit perbankan kembali meningkat pada Maret lalu. Sementara itu, tingkat suku bunga deposito mengalami penurunan.
Gubernur BI Perry Warjiyo mengatakan, pada Maret lalu tingkat suku bunga kredit perbankan mencapai 9,38 persen. Angka itu lebih tinggi dibanding posisi bulan sebelumnya sebesar 9,34 persen.
"Suku bunga kredit Maret 2023 juga kondusif mendukung permintaan kredit, yakni sebesar 9,38 persen, meningkat 4bps dibandingkan dengan level bulan sebelumnya" kata dia, dalam konferensi pers hasil Rapat Dewan Gubernur (RDG) BI, Selasa (18/3/2023).
Tingkat suku bunga kredit yang terus merangkak naik selaras dengan suku bunga acuan kredit, BI 7 Days Repo Rate (BI7DRR), yang telah mencapai 5,75 persen. Suku bunga acuan BI memang sudah tidak mengalami kenaikan sejak Januari lalu.
Baca juga: Gubernur BI Yakin Inflasi Tahun Ini Dapat Terkendali
Namun, terdapat 'time lag' dalam penyesuaian tingkat suku bunga kredit perbankan terhadap kenaikan suku bunga BI yang agresif selama satu tahun terakhir.
Sementara itu, tingkat suku bunga deposito 1 bulan perbankan sampai dengan akhir Maret mencapai 4,10 persen. Angka ini lebih rendah dari bulan sebelumnya sebesar 4,12 persen.
Adapun tingkat suku bunga yang hanya digunakan antarbank tercatat mencapai 5,65 persen pada 17 April lalu. Tingkat suku bunga itu lebih tinggi dibanding 15 Maret 2023 sebesar 5,53 persen.
Meskipun tingkat bunga kredit bank kian meningkat, bank sentral mencatat, penyaluran pembiayaan perbankan terus tumbuh. Pada Maret, pertumbuhan kredit perbankan mencapai 9,93 persen secara tahunan (year on year/yoy), melambat dari pertumbuhan bulan sebelumnya sebesar 10,64 persen.
Perry menyebutkan, kredit yang tinggi didorong kondisi likuiditas perbankan yang memadai dan standar penyaluran kredit perbankan yang masih longgar. Selain itu, pertumbuhan kredit ditopang oleh peningkatan permintaan korporasi dan rumah tangga seiring dengan kinerja usaha korporasi dan UMKM, serta konsumsi rumah tangga yang terus terjaga.
Baca juga: Lagi, BI Pertahankan Suku Bunga Acuan
BI disebut akan terus mendorong intermediasi perbankan terutama kepada sektor-sektor prioritas yang belum pulih, Kredit Usaha Rakyat (KUR), dan kredit/pembiayaan hijau, guna mengakselerasi pemulihan ekonomi.
"Dengan memperhatikan perkembangan dan upaya sinergis yang dilakukan, pertumbuhan kredit pada 2023 sesuai dengan prakiraan sebelumnya yaitu dalam kisaran 10-12 persen," ucap Perry.
Baca juga: Saran dari BI agar Masyarakat Tidak Tertipu QRIS Palsu
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.