Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kerajaan Bisnis Grup Salim, Pemilik Merek Mi Instan Indomie

Kompas.com - 27/04/2023, 15:20 WIB
Muhammad Idris

Penulis

KOMPAS.com - Otoritas kesehatan Taiwan mengumumkan salah satu produk mi instan dari Indonesia yang dijual di sana ditemukan mengandung zat pemicu kanker atau zat karsinogenik.

Menurut mereka, merek mi instan yang mengandung zat berbahaya di atas ambang batas aman bermerek "Indomie Rasa Ayam Spesial". Senyawa kimia ini terkait dengan penyebab penyakit kronis seperti limfoma dan leukemia.

Belakangan, Malaysia juga mengambil langkah serupa dengan menarik massal peredaran "Indomie Rasa Ayam Spesial" yang diimpor dari Indonesia.

Kasus ditolaknya produk merek mi instan asal Indonesia di luar negeri sebenarnya bukan yang pertama kali terjadi. Produk andalan Wings Group, Mie Sedaap, juga pernah mengalami kejadian serupa di Taiwan dan juga Hong Kong.

Baca juga: Dulu Mie Sedaap, Kini Giliran Indomie yang Ditolak BPOM Taiwan

Profil Grup Salim

Siapa penguasa bisnis produk makanan di Indonesia, jawabanya siapa lagi kalau bukan Grup Salim. Bisa dikatakan, hampir semua orang Indonesia pernah mencicipi produk makanan buatan Indofood hingga Bogasari.

Bisnis Salim Group begitu menggurita. Tak hanya menjadi penguasa bisnis makanan, namun juga merambah bisnis perbankan. Salim Grup pernah menjadi pengendali saham Bank BCA, bank swasta terbesar di Indonesia.

Sebagai konglomerasi bisnis, gurita bisnis Grup Salim tersebar di hampir semua sektor mulai dari ritel, otomotif, jalan tol, properti, telekomunikasi, perkebunan, dan sebagainya.

Kerajaan bisnis Grup Salim bermula dari perdagangan yang dijalankan Sudono Salim, seorang perantau asal China yang mengadu nasib di Indonesia di era Hindia Belanda. Bisnis pertamanya yakni jual beli cengkeh.

Usaha yang dijalankan Sudono Salim sempat mengalami pasang surut di masa penjajahan Jepang hingga kemerdekaan Indonesia. Bisnisnya mulai meroket di era Orde Baru berkuasa. Sudono Salim diketahui menjadi salah satu orang dekat Presiden Soeharto.

Baca juga: Fenomena Indomie: Laris Manis di Indonesia, Dicap Berbahaya di Taiwan

Berikut ini beberapa bisnis makanan yang dijalankan Grup Salim:

1. Bogasari (tepung terigu)

PT Bogasari Flour Mill saat ini tercatat sebagai perusahaan produsen tepung terigu terbesar di Indonesia. Gandumnya diimpor dari berbagai negara karena Indonesia bukan negara penghasil gandum.

Resmi berdiri pada tahun 1969, Bogasari awalnya merupakan perusahaan penggilingan gandum. Sementara pasokan gandumnya berasal dari Bulog yang saat itu diberikan monopoli importir gandum dan distributor tepung terigu.

Pada awal berdiri, kapasitas produksinya hanya 650 ton per hari, lalu pada 1990-an produksinya naik menjadi 9.500 ton per hari. Mesin gilingnya didatangkan dari Jerman Barat, sementara gandumnya diimpor dari Australia.

Lokasi pabrik Bogasari berada di Tanjung Priok, Jakarta Utara. Beberapa produk terigu Bogasari antara lain Segitiga Biru, Cakra Kembar, dan Kunci Biru.

Halaman Berikutnya
Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Kemenhub Mulai Hitung Kebutuhan Formasi ASN di IKN

Kemenhub Mulai Hitung Kebutuhan Formasi ASN di IKN

Whats New
BEI: Eskalasi Konflik Israel-Iran Direspons Negatif oleh Bursa

BEI: Eskalasi Konflik Israel-Iran Direspons Negatif oleh Bursa

Whats New
IHSG Turun 1,11 Persen, Rupiah Melemah ke Level Rp 16.260

IHSG Turun 1,11 Persen, Rupiah Melemah ke Level Rp 16.260

Whats New
IPB Kembangkan Padi 9G, Mentan Amran: Kami Akan Kembangkan

IPB Kembangkan Padi 9G, Mentan Amran: Kami Akan Kembangkan

Whats New
Konsorsium Hutama Karya Garap Proyek Trans Papua Senilai Rp 3,3 Triliun

Konsorsium Hutama Karya Garap Proyek Trans Papua Senilai Rp 3,3 Triliun

Whats New
Kementerian PUPR Buka Lowongan Kerja untuk Lulusan S1, Ini Syaratnya

Kementerian PUPR Buka Lowongan Kerja untuk Lulusan S1, Ini Syaratnya

Work Smart
Juwara, Komunitas Pemberdayaan Mitra Bukalapak yang Antarkan Warung Tradisional Raih Masa Depan Cerah

Juwara, Komunitas Pemberdayaan Mitra Bukalapak yang Antarkan Warung Tradisional Raih Masa Depan Cerah

BrandzView
Rupiah Melemah Tembus Rp 16.200 Per Dollar AS, Apa Dampaknya buat Kita?

Rupiah Melemah Tembus Rp 16.200 Per Dollar AS, Apa Dampaknya buat Kita?

Whats New
Dollar AS Tembus Rp 16.200, Kemenkeu Antisipasi Bengkaknya Bunga Utang

Dollar AS Tembus Rp 16.200, Kemenkeu Antisipasi Bengkaknya Bunga Utang

Whats New
Bawaslu Buka 18.557 Formasi CPNS dan PPPK 2024, Ini Prioritas Kebutuhannya

Bawaslu Buka 18.557 Formasi CPNS dan PPPK 2024, Ini Prioritas Kebutuhannya

Whats New
Ingin Produksi Padi Meningkat, Kementan Kerahkan 3.700 Unit Pompa Air di Jatim

Ingin Produksi Padi Meningkat, Kementan Kerahkan 3.700 Unit Pompa Air di Jatim

Whats New
Kemenhub Buka 18.017 Formasi CPNS dan PPPK 2024, Ini Rinciannya

Kemenhub Buka 18.017 Formasi CPNS dan PPPK 2024, Ini Rinciannya

Whats New
Melalui Pompanisasi, Mentan Amran Targetkan Petani di Lamongan Tanam Padi 3 Kali Setahun

Melalui Pompanisasi, Mentan Amran Targetkan Petani di Lamongan Tanam Padi 3 Kali Setahun

Whats New
Konflik Iran-Israel Bisa Picu Lonjakan Inflasi di Indonesia

Konflik Iran-Israel Bisa Picu Lonjakan Inflasi di Indonesia

Whats New
Kartu Prakerja Gelombang 66 Resmi Dibuka, Berikut Persyaratannya

Kartu Prakerja Gelombang 66 Resmi Dibuka, Berikut Persyaratannya

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com