Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pemasangan Jaringan Listrik Atas Kereta Cepat Sudah 80 Persen

Kompas.com - 29/04/2023, 20:46 WIB
Isna Rifka Sri Rahayu,
Yoga Sukmana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - PT Kereta Cepat Indonesia China (KCIC) selaku operator Kereta Cepat Jakarta-Bandung (KCJB) menyebut progres pemasangan jaringan atas (Overhead Catenary System/OCS) dari Stasiun Halim hingga Stasiun Tegalluar sudah di atas 80 persen.

General Manager Corporate Secretary KCIC Rahadian Ratry mengatakan, pemasangan OCS sudah hampir selesai seluruhnya menjelang pengoperasian KCJB pada Agustus mendatang.

Bahkan untuk ruas Padalarang hingga Stasiun Tegalluar pemasangannya telah mencapai 100 persen.

Baca juga: Rel Kereta Cepat Jakarta-Bandung Masuk Tahap Fine Adjustment, Prosesnya Sudah 69,5 Persen

"Saat ini KCIC bersama seluruh kontraktor sedang melakukan percepatan pemasangan OCS di beberapa stasiun, depo, dan ruas tertentu. Ini adalah komitmen kami untuk bergegas menyelesaikan to do list yang masih ada jelang operasional KCJB," ujarnya dalam keterangan tertulis, Sabtu (29/4/2023).

Dia meamastikan KCIC akan terus mengawal jalannya pemasangan OCS agar sesuai dengan standar keselamatan dan keamanan serta terus berkoordinasi dengan seluruh stakeholder agar KCJB dapat segera dioperasikan sesuai jadwal yang telah ditetapkan.

Menurutnya, dengan menggunakan jaringan OCS ini maka KCJB akan menjadi moda transportasi yang ramah lingkungan. Sebab, penggunaan sumber daya listrik dapat menekan emisi karbondioksida karena penggunaan bahan bakar dari energi yang lebih bersih.

Baca juga: Soal Pembengkakan Biaya Kereta Cepat Jakarta-Bandung, Erick Thohir: Kalau Ada Korupsi, Kita Sikat!


Oleh karenanya, penggunaan energi listrik pada layanan KCJB diharapkan mampu mengurangi emisi karbon di wilayah yang dilalui dari Jakarta hingga Bandung.

"KCJB turut serta dalam kelestarian lingkungan melalui penggunaan energi listrik dalam operasionalnya. Pasalnya, polusi yang dihasilkan dari kereta api dengan bahan bakar listrik adalah nol atau tidak ada sama sekali jika dibandingkan dengan kereta api bertenaga diesel," ungkapnya.

Berdasarkan laporan yang dikeluarkan oleh Departement for Transport Britania Raya (DfT), karbon per mil penumpang dari kereta listrik lebih rendah hingga 35 persen dibandingkan kereta diesel.

Baca juga: Biaya Kereta Cepat Jakarta-Bandung Setara Bangun 1.081 Km Tol di Sumatera

Hal ini, kata dia, merupakan bukti salah satu sumbangsih dan manfaat kehadiran KCJB di Indonesia juga sejalan dengan arahan Presiden Joko Widodo pada konferensi G20 dimana Indonesia turut berkontribusi dalam menangani perubahan iklim dan mengelola lingkungan secara berkelanjutan.

Adapun untuk mengoperasikan KCJB, stasiun, dan seluruh peralatan yang terpasang di trase KCJB dari Halim hingga Tegalluar, dibutuhkan kekuatan hingga 246,3 MVA dimana tenaga listriknya akan disalurkan melalui OCS.

Baca juga: RI Mau Nego Lagi ke China agar Bunga Utang Kereta Cepat Jakarta-Bandung Jadi 3 Persen

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Jasa Marga: 109.445 Kendaraan Tinggalkan Jabotabek Selama Libur Panjang Paskah 2024

Jasa Marga: 109.445 Kendaraan Tinggalkan Jabotabek Selama Libur Panjang Paskah 2024

Whats New
Survei Prudential: 68 Persen Warga RI Pertimbangkan Proteksi dari Risiko Kesehatan

Survei Prudential: 68 Persen Warga RI Pertimbangkan Proteksi dari Risiko Kesehatan

Earn Smart
7 Contoh Kebijakan Fiskal di Indonesia, dari Subsidi hingga Pajak

7 Contoh Kebijakan Fiskal di Indonesia, dari Subsidi hingga Pajak

Whats New
'Regulatory Sandbox' Jadi Ruang untuk Perkembangan Industri Kripto

"Regulatory Sandbox" Jadi Ruang untuk Perkembangan Industri Kripto

Whats New
IHSG Melemah 0,83 Persen dalam Sepekan, Kapitalisasi Pasar Susut

IHSG Melemah 0,83 Persen dalam Sepekan, Kapitalisasi Pasar Susut

Whats New
Nasabah Bank DKI Bisa Tarik Tunai Tanpa Kartu di Seluruh ATM BRI

Nasabah Bank DKI Bisa Tarik Tunai Tanpa Kartu di Seluruh ATM BRI

Whats New
Genjot Layanan Kesehatan, Grup Siloam Tingkatkan Digitalisasi

Genjot Layanan Kesehatan, Grup Siloam Tingkatkan Digitalisasi

Whats New
Pelita Air Siapkan 273.000 Kursi Selama Periode Angkutan Lebaran 2024

Pelita Air Siapkan 273.000 Kursi Selama Periode Angkutan Lebaran 2024

Whats New
Puji Gebrakan Mentan Amran, Perpadi: Penambahan Alokasi Pupuk Prestasi Luar Biasa

Puji Gebrakan Mentan Amran, Perpadi: Penambahan Alokasi Pupuk Prestasi Luar Biasa

Whats New
Pengertian Kebijakan Fiskal, Instrumen, Fungsi, Tujuan, dan Contohnya

Pengertian Kebijakan Fiskal, Instrumen, Fungsi, Tujuan, dan Contohnya

Whats New
Ekspor CPO Naik 14,63 Persen pada Januari 2024, Tertinggi ke Uni Eropa

Ekspor CPO Naik 14,63 Persen pada Januari 2024, Tertinggi ke Uni Eropa

Whats New
Tebar Sukacita di Bulan Ramadhan, Sido Muncul Beri Santunan untuk 1.000 Anak Yatim di Jakarta

Tebar Sukacita di Bulan Ramadhan, Sido Muncul Beri Santunan untuk 1.000 Anak Yatim di Jakarta

BrandzView
Chandra Asri Bukukan Pendapatan Bersih 2,15 Miliar Dollar AS pada 2023

Chandra Asri Bukukan Pendapatan Bersih 2,15 Miliar Dollar AS pada 2023

Whats New
Tinjau Panen Raya, Mentan Pastikan Pemerintah Kawal Stok Pangan Nasional

Tinjau Panen Raya, Mentan Pastikan Pemerintah Kawal Stok Pangan Nasional

Whats New
Kenaikan Tarif Dinilai Jadi Pemicu Setoran Cukai Rokok Lesu

Kenaikan Tarif Dinilai Jadi Pemicu Setoran Cukai Rokok Lesu

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com