Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Anggito Abimanyu
Dosen UGM

Dosen Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta. Ketua Departemen Ekonomi dan Bisnis, Sekolah Vokasi UGM. Ketua Bidang Organisasi, Ikatan Sarjana Ekonomi Indonesia

Megatrend dan Visi Indonesia 2045

Kompas.com - 01/05/2023, 07:30 WIB
Anda bisa menjadi kolumnis !
Kriteria (salah satu): akademisi, pekerja profesional atau praktisi di bidangnya, pengamat atau pemerhati isu-isu strategis, ahli/pakar di bidang tertentu, budayawan/seniman, aktivis organisasi nonpemerintah, tokoh masyarakat, pekerja di institusi pemerintah maupun swasta, mahasiswa S2 dan S3. Cara daftar baca di sini

PADA tahun 1990 dan 2000-an, buku-buku Megatrend 2000, 2030 atau 2045 cukup laris dan menjadi best seller di pasaran.

Sebut saja buku Megratrends 2000: Ten New Directions for the 1990's (Naisbitt. 2000); Non Obvious Megatrend: How to See What Others Miss and Predict the Future (Bhagarva, 2020); 2030: How Today's Biggest Trends Will Collide and Reshape the Future of Everything (Guilen, 2022); MegaThreats: Ten Dangerous Trends That Imperil Our Future, And How to Survive Them (Roubini, 2022)”.

Penulisnya berkelas dunia, pemenang hadiah Nobel dan materinya juga akademik terapan yang sudah diuji metodologinya.

Megatrend menggambarkan kondisi kedepan dari demografi, perdagangan, keuangan, pelaku usaha, sumber daya, perubahan iklim, teknologi, geopolitik dan geoekonomi, baik nasional, regional maupun global.

Masing-masing buku dituliskan dengan gambaran saat ini dan proyeksi kedepan. Megatrend menjadi dasar dalam Visi negara karena komprehensif, menggunakan metodologi, dan teknik analisis strategis kekikian serta terstruktur.

Visi ini penting bagi suatu negara yang sedang mengalami transisi demokrasi dan transformasi ekonomi agar terarah, mengikat dan tidak berubah-rubah di tengah jalan.

Indonesia juga sedang mempersiapkannya. Sesuai dengan UU Rencana Jangka Panjang Nasional (PJPN), Pemerintah mempersiapkan dokumen rencana jangka panjang atau visi Indonesia.

Pada zaman orde baru, rencana itu dikenal dengan nama “Garis-garis Besar Haluan Negara atau GBHN”. Durasi waktunya adalah 20 tahun kedepan. Jika dilaksanakan sejak 2025, maka akan berlaku hingga 2045 atau tepat 100 tahun Indonesia Merdeka.

Tugas perumusan Visi Indonesia 2045 diserahkan kepada Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional (PPN)/Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas).

Saat ini, Kementerian PPN/Bappenas sedang menyusun Visi Indonesia 2045 agar selaras dengan perkembangan saat ini dan kedepan.

Rencana Pembangunan Jangka Panjang Nasional merupakan arah strategis yang harus dipedomani oleh pemangku kepentingan, namun harus didukung dengan strategi besar.

Oleh karena itu, Bappenas mengusulkan transformasi sosial ekonomi dan tata kelola sebagai strategi mendorong pembangunan dan mewujudkan Visi Indonesia Emas 2045: Negara Nusantara Yang Berdaulat, Maju dan Berkelanjutan.

Rumusan Visi 2045

Visi Indonesia 2045 dimulai dari fakta dan kekuatan Indonesia sebagai negara kepulauan atau maritim.

Negara Nusantara mengandung makna sebagai negara yang mampu memanfaatkan potensi negara kepulauan untuk ketangguhan geopolitik, ekonomi, pertahanan dan keamanan, dan budaya/peradaban bahari.

Rincian visi Indonesia 2045 sebagai negara adalah sebagai berikut:

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com