Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

BPS Catat Tingkat Inflasi Lebaran 2023 Lebih Rendah dari Tahun Lalu, Ini Penyebabnya

Kompas.com - 02/05/2023, 14:00 WIB
Rully R. Ramli,
Aprillia Ika

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat, tingkat inflasi pada periode Lebaran 2023 yang jatuh pada April lalu lebih rendah dibanding dengan Lebaran tahun lalu. Hal ini utamanya disebabkan oleh kesiapan pasokan komoditas pangan jenis hortikultura.

Kepala BPS Margo Yuwono mengatakan, jika dilihat secara historis momen hari besar keagamaan memang kerap mengerek harga sejumlah komoditas. Permintaan masyarakat yang lebih tinggi terhadap sejumlah komoditas menjadi penyebabnya.

Meskipun demikian, tingkat inflasi pada Lebaran tahun ini lebih rendah dari momen Lebaran 2022. BPS mencatat, mencatat tingkat inflasi secara bulanan (month to month/mtm) pada April 2023 mencapai 0,33 persen. Sementara itu, tingkat inflasi periode Ramadan dan Lebaran tahun lalu yang jatuh pada Mei mencapai 0,40 persen.

"Inflasi pada Ramadhan dan Lebaran 2023 lebih rendah kalau dibandingakn Ramadan dan Lebaran 2022," kata Margo, dalam konferensi pers, Selasa (2/5/2023).

Baca juga: Ada Lebaran, Inflasi April 2023 Capai 4,33 Persen

Menurut BPS, pemicu utama tingkat inflasi Lebaran 2023 yang lebih rendah ialah pasokan komoditas holtikultura yang terjaga. Hal ini seiring dengan aktivitas panen raya sepanjang Maret hingga April lalu.

"Ini tercermin dari deflasi komoditas cabai merah dan cabai rawit yang itu bisa meredam inflasi umum pada April 2023," ujar Margo.

Selain itu, andil inflasi beberapa komoditas pangan juga relatif lebih rendah jika dibandingkan momen Lebaran pada tahun-tahun sebelumnya.

Pada Lebaran tahun ini, kelompok komoditas transportasi menjadi penyumbang utama inflasi. Kelompok tersebut memberikan andil inflasi sebesar 0,11 persen, di mana komoditas transportasi udara memberikan andil sebesar 0,06 persen dan transportasi antar kota memberikan andil sebesar 0,03 persen.

"Secara garis besar inflasi di periode Ramadan dan Lebaran ini lebih rendah dari tahun lalu, ini ditunjukan dari kesiapan berbagai komoditas," tutur Margo.

Baca juga: Hadapi Inflasi Global, Nestle Naikkan Harga 9,8 Persen Sepanjang Tahun

Daya beli masyarakat terjaga

Meskipun tingkat inflasi Lebaran tahun ini lebih rendah dari tahun sebelumnya, daya beli masyarakat dinilai masih terjaga. Hal ini terefleksikan dari tingginya pergerakan pemudik yang jauh lebih tinggi dari tahun lalu.

"Pergerakan pemudik itu tahun 2023 ini lebih tinggi dibanding tahun 2022, lebih tinggi 45 persen," katanya.

Selain itu, beberapa komoditas yang erat kaitannya dengan momen Lebaran juga masih mencatatkan kenaikan harga. Misal saja komoditas pakaian dan alas kaki yang mencatatkan inflasi sebesar 0,61 persen pada Lebaran tahun ini, berbanding terbalik dari Lebaran tahun lalu yang mengalami deflasi sebesar 0,20 persen.

"Permintaan masyarakat di Lebaran ini cenderung lebih besar dari Lebaran tahun lalu di beberapa komoditas," ucap Margo.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Harga Naik Selama Ramadan 2024, Begini Cara Ritel Mendapat Keuntungan

Harga Naik Selama Ramadan 2024, Begini Cara Ritel Mendapat Keuntungan

Whats New
Mentan Amran Serahkan Rp 54 Triliun untuk Pupuk Bersubsidi, Jadi Catatan Sejarah bagi Indonesia

Mentan Amran Serahkan Rp 54 Triliun untuk Pupuk Bersubsidi, Jadi Catatan Sejarah bagi Indonesia

Whats New
Kasus Korupsi PT Timah: Lahan Dikuasai BUMN, tapi Ditambang Swasta Secara Ilegal

Kasus Korupsi PT Timah: Lahan Dikuasai BUMN, tapi Ditambang Swasta Secara Ilegal

Whats New
4 Tips Mengelola THR agar Tak Numpang Lewat

4 Tips Mengelola THR agar Tak Numpang Lewat

Spend Smart
Kasus Korupsi Timah Seret Harvey Moeis, Stafsus Erick Thohir: Kasus yang Sudah Sangat Lama...

Kasus Korupsi Timah Seret Harvey Moeis, Stafsus Erick Thohir: Kasus yang Sudah Sangat Lama...

Whats New
Menkeu: Per 15 Maret, Kinerja Kepabeanan dan Cukai Capai Rp 56,5 Triliun

Menkeu: Per 15 Maret, Kinerja Kepabeanan dan Cukai Capai Rp 56,5 Triliun

Whats New
Siap-siap, IFSH Tebar Dividen Tunai Rp 63,378 Miliar

Siap-siap, IFSH Tebar Dividen Tunai Rp 63,378 Miliar

Whats New
Harga Tiket Kereta Bandara dari Manggarai dan BNI City 2024

Harga Tiket Kereta Bandara dari Manggarai dan BNI City 2024

Spend Smart
Penukaran Uang, BI Pastikan Masyarakat Terima Uang Baru dan Layak Edar

Penukaran Uang, BI Pastikan Masyarakat Terima Uang Baru dan Layak Edar

Whats New
Cara Cek Tarif Tol secara Online Lewat Google Maps

Cara Cek Tarif Tol secara Online Lewat Google Maps

Work Smart
PT SMI Sebut Ada 6 Investor Akan Masuk ke IKN, Bakal Bangun Perumahan

PT SMI Sebut Ada 6 Investor Akan Masuk ke IKN, Bakal Bangun Perumahan

Whats New
Long Weekend, KAI Tambah 49 Perjalanan Kereta Api pada 28-31 Maret

Long Weekend, KAI Tambah 49 Perjalanan Kereta Api pada 28-31 Maret

Whats New
Ini Sejumlah Faktor di Indonesia yang Mendorong CCS Jadi Peluang Bisnis Baru Masa Depan

Ini Sejumlah Faktor di Indonesia yang Mendorong CCS Jadi Peluang Bisnis Baru Masa Depan

Whats New
ITMG Bakal Tebar Dividen Rp 5,1 Triliun dari Laba Bersih 2023

ITMG Bakal Tebar Dividen Rp 5,1 Triliun dari Laba Bersih 2023

Whats New
Kemenaker Siapkan Aturan Pekerja Berstatus Kemitraan, Ini Tanggapan InDrive

Kemenaker Siapkan Aturan Pekerja Berstatus Kemitraan, Ini Tanggapan InDrive

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com