Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Ferdy Hasiman
Peneliti

Peneliti di Alpha Research Database. Menulis Buku Freeport: Bisnis Orang Kuat Vs Kedaulatan Negara, Gramedia 2019. dan Monster Tambang, JPIC-OFM 2013.

Prospek BUMN Tambang Setelah Tahun Ini Sumbang Dividen Terbesar

Kompas.com - 08/05/2023, 08:21 WIB
Anda bisa menjadi kolumnis !
Kriteria (salah satu): akademisi, pekerja profesional atau praktisi di bidangnya, pengamat atau pemerhati isu-isu strategis, ahli/pakar di bidang tertentu, budayawan/seniman, aktivis organisasi nonpemerintah, tokoh masyarakat, pekerja di institusi pemerintah maupun swasta, mahasiswa S2 dan S3. Cara daftar baca di sini

MENTERI Badan Usaha Milik Negara (BUMN), Erick Thohir mengatakan, tahun 2023 ini, perusahaan-perusahaan BUMN menyumbang dividen ke negara sebesar Rp 80,2 triliun. Angka itu menjadi perolehan deviden terbesar sepanjang sejarah.

Perusahaan perbankan, seperti Bank Rakyat Indonesia (BRI) Tbk dan perusahaan minyak dan gas negara Pertamina (Persero), memang memberikan kontribusi terbesar terhadap negara. Namun, perusahaan tambang BUMN di bawah holding MIND ID ternyata memiliki kontribusi terbesar juga untuk dividen ke negara sebesar Rp 7,2 triliun.

Baca juga: Setor Rp 23,15 Triliun, BRI Kontributor Terbesar Dividen BUMN 2022

Dalam tulisan pendek ini, saya ingin membahas secara khusus perusahaan tambang milik negara di bawah holding MIND ID. Angka dividen sebesar Rp 7,2 triliun itu sangat besar, dengan menimbang wilayah-wilayah operasi dan konsensi tambang milik BUMN tambang.

Jika MIND ID diberi wilayah dan operasi tambang yang lebih potensial lagi, saya optimis, kontribusi dividen ke negara akan menjadi lebih besar dan mampu diandalkan.

Hasil Kerja Keras

Pencapaian yang begitu gemilang di atas tentu tak lepas dari kinerja dan kerja-keras manajemen holding MIND ID. Manajemen menjaga tata kelolah perusahaan yang baik (Good Corporate Governance/GCG), transparan, akuntabel dan efisien dalam mengelola lini bisnis masing-masing. Manajemen juga mampu merawat dan mendorong wilayah operasi tambang, sehingga produksi sampai penjualan produk-produk tambang tetap terjaga.

Pencapaian gemilang MIND ID tentu tak lepas dari desain kebijakan besar di bawah pemerintahan Presiden Joko Widodo (Jokowi) selama hampir dua periode ini. Tak bisa disangkal bahwa Presiden Jokowi adalah salah satu presiden yang memberikan perhatian besar bagi perusahaan-perusahaan negara (BUMN).

Presiden ingin agar perusahaan BUMN, tak terkecuali BUMN tambang, menjadi raja di negerinya sendiri dan bisa diandalkan untuk menaikan penerimaan negara.

Di sektor tambang, sejak tahun 2017, pemerintahan Jokowi melalui Menteri BUMN telah menggabungkan perusahaan-perusahaan tambang menjadi satu holding di bawah MIND ID. Holding perusahaan tambang mencakup, PT Aneka Tambang Tbk (ANTM), PT Bukit Asam Tbk (PTBA), PT Timah Tbk (TINS), PT Indonesia Asahan Alumina (Inalum), dan PT Freeport Indonesia (51 persen). Perusahaan-perusahaan tambang BUMN ini adalah raja di sektor masing-masing.

Baca juga: Alasan BUMN Setor Dividen Jumbo Rp 80,2 Triliun ke Negara, Ini Peruntukannya

ANTM adalah salah satu perusahaan tambang BUMN yang menguasai konsensi nikel, bauksit, dan mengolah emas batangan. TINS merupakan salah satu produsen timah terbesar di Tanah Air yang mengontrol konsensi timah di provinsi Bangka-Balitung dan menjadi produsen timah terbesar kedua di dunia.

Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Holding Industri Pertambangan Mining Industry Indonesia (MIND ID) terus mengupayakan proyek pembangunan pabrik Smelter Grade Alumina Refinery (SGAR) di Kalimantan Barat dapat terus berjalan dengan lancar. Dok. Humas MIND ID Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Holding Industri Pertambangan Mining Industry Indonesia (MIND ID) terus mengupayakan proyek pembangunan pabrik Smelter Grade Alumina Refinery (SGAR) di Kalimantan Barat dapat terus berjalan dengan lancar.
Sementara, PTBA adalah salah satu perusahaan batu bara terbesar dengan produksi di atas 40 juta ton batu bara setiap tahun. Inalum adalah salah satu produsen yang mengolah bauksit menjadi alumina ingot dan menjadi satu-satunya di Asia dengan produksi 300.000 ton per tahun.

Freeport Indonesia adalah salah satu perusahaan tambang tembaga dan emas terbesar di dunia. MIND ID memang tak menguasai operasional tambang Freeport di Grasberg, namun, dividen dari Freeport memiliki kontribusi besar untuk MIND ID.

Jika dicacah lagi keuntungan anggota holding MIND ID semakin kelihatan betapa menjanjikan perusahaan BUMN tambang ke depan setelah pembentukan holding. MIND ID mencatatkan pendapatan di atas Rp 120 triliun sepanjang 2022. Angka tersebut mengalami kenaikan dibandingkan pendapatan tahun sebelumnya yang hanya sebesar Rp 93,75 triliun.

Peningkatan pendapatan tersebut membuat laba bersih perusahaan pada tahun 2022 tembus hingga Rp 22 triliun. Hal itu melonjak dibandingkan tahun 2021 yang hanya Rp 14,33 triliun. Sejak beberapa bulan lalu, MIND ID memang tidak memegang operasional lagi dan hanya fokus untuk pengembangan sektor hilir atau pengembangan smelter.

Baca juga: MIND ID dan Program Hilirisasi Mineral

MIND ID secara konsolodisasi sudah terpisah dengan PT Indonesia Asahan Alumina atau Inalum yang tak kalah hebatnya menghasilkan laba setiap tahun. Dengan pemisahan ini, transformasi MIND ID sebagai induk holding segera dimulai dan akan dilihat outpunya tahun 2023 ini.

Saya optimis, dengan transformasi ini, MIND ID menjadi sebuah perusahaan raksasa tambang di Tanah Air dengan ditopang kekuatan anggota holding yang menjadi raja di sektor nikel, bauksit, batu bara, alumina, emas, dan tembaga.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Penjelasan DHL soal Beli Sepatu Rp 10 Juta Kena Bea Masuk Rp 31 Juta

Penjelasan DHL soal Beli Sepatu Rp 10 Juta Kena Bea Masuk Rp 31 Juta

Whats New
Stok Lampu Bisa Langka gara-gara Implementasi Permendag 36/2023

Stok Lampu Bisa Langka gara-gara Implementasi Permendag 36/2023

Whats New
IHSG Ditutup Naik 63 Poin, Rupiah Menguat di Bawah Level 16.200

IHSG Ditutup Naik 63 Poin, Rupiah Menguat di Bawah Level 16.200

Whats New
Jam Operasional Pegadaian Senin-Kamis, Jumat, dan Sabtu Terbaru

Jam Operasional Pegadaian Senin-Kamis, Jumat, dan Sabtu Terbaru

Whats New
Bos BI Optimistis Rupiah Bakal Kembali di Bawah Rp 16.000 Per Dollar AS

Bos BI Optimistis Rupiah Bakal Kembali di Bawah Rp 16.000 Per Dollar AS

Whats New
Mendag Ungkap Penyebab Harga Bawang Merah Tembus Rp 80.000 Per Kilogram

Mendag Ungkap Penyebab Harga Bawang Merah Tembus Rp 80.000 Per Kilogram

Whats New
Hadapi Tantangan Perubahan Iklim, Kementan Gencarkan Pompanisasi hingga Percepat Tanam Padi

Hadapi Tantangan Perubahan Iklim, Kementan Gencarkan Pompanisasi hingga Percepat Tanam Padi

Whats New
Panen Ganda Kelapa Sawit dan Padi Gogo, Program PSR dan Kesatria Untungkan Petani

Panen Ganda Kelapa Sawit dan Padi Gogo, Program PSR dan Kesatria Untungkan Petani

Whats New
Alasan BI Menaikkan Suku Bunga Acuan Jadi 6,25 Persen

Alasan BI Menaikkan Suku Bunga Acuan Jadi 6,25 Persen

Whats New
Cara dan Syarat Gadai Sertifikat Rumah di Pegadaian

Cara dan Syarat Gadai Sertifikat Rumah di Pegadaian

Earn Smart
Cara dan Syarat Gadai HP di Pegadaian, Plus Bunga dan Biaya Adminnya

Cara dan Syarat Gadai HP di Pegadaian, Plus Bunga dan Biaya Adminnya

Earn Smart
Peringati Hari Konsumen Nasional, Mendag Ingatkan Pengusaha Jangan Curang jika Mau Maju

Peringati Hari Konsumen Nasional, Mendag Ingatkan Pengusaha Jangan Curang jika Mau Maju

Whats New
United Tractors Bagi Dividen Rp 8,2 Triliun, Simak Jadwalnya

United Tractors Bagi Dividen Rp 8,2 Triliun, Simak Jadwalnya

Whats New
Kunjungan ke Indonesia, Tim Bola Voli Red Sparks Eksplor Jakarta bersama Bank DKI dan JXB

Kunjungan ke Indonesia, Tim Bola Voli Red Sparks Eksplor Jakarta bersama Bank DKI dan JXB

Whats New
Suku Bunga Acuan Naik Jadi 6,25 Persen, Bos BI: Untuk Memperkuat Stabilitas Rupiah

Suku Bunga Acuan Naik Jadi 6,25 Persen, Bos BI: Untuk Memperkuat Stabilitas Rupiah

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com