Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kandungan Mikroplastik dalam Botol Kemasan, Bisa Sebabkan Kerusakan Organ Vital?

Kompas.com - 09/05/2023, 14:00 WIB
Kiki Safitri,
Aprillia Ika

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com – Penelitian global yang dilakukan oleh State University of New York at Fredonia dan didukung oleh organisasi media nirlaba di Amerika Serikat, Orb Media menemukan bahwa terdapat bahaya kesehatan yang timbul dari paparan mikroplastik dalam penggunaan botol plastik kemasan.

Penelitian ini dilakukan melalui pengujian 259 botol air minum dari 11 merek yang dijual di delapan negara, termasuk dari Indonesia. Hasilnya, 93 persen AMDK ternyata mengandung mikroplastik. Indonesia menjadi salah satu negara yang diambil sampelnya karena memiliki pangsa pasar yang besar dalam penjualan air minum dalam kemasan.

Tim peneliti mengambil 30 botol kemasan AMDK dari Jakarta, Bali, dan Medan dan dibawa ke New York untuk dilakukan pengujian di tahun 2017 silam. Hasilnya, rata-rata kemasan botol plasxtik tersebut mengandung 382 mikroplastik partikel per liter hingga 4.713 per liter.

Baca juga: Apakah Sampah Mikroplastik Bisa Masuk ke Otak?

Ahli toksikologi dari Universitas Indonesia, Budiawan mengatakan, kandungan mikroplastik dalam air minum dapat menimbulkan dampak kesehatan yang serius bagi manusia. Dia bilang partikel mikroplastik berukuran sama atau lebih kecil dari sel manusia dapat diserap dan masuk ke dalam aliran darah, dan bisa mengganggu kerja organ vital seperti ginjal dan hati.

“Akumulasi terjadi kalau tubuh tidak mengeluarkan partikel asing secara alami lewat ekskresi,” kata Budiawan.

Ahli nutrisi Alumni FKUI Tan Shot Yen, juga mengatakan bahwa semakin kecil partikel mikroplastiknya, semakin mudah dan semakin banyak diserap sel. Dia bilang, dampak partikel itu adalah gangguan pertumbuhan dan reproduksi.

“Dampak terberatnya adalah gangguan pertumbuhan dan reproduksi. Tentu saja, jika mencetuskan radikal bebas, resiko kanker tidak bisa ditepis,” kata Tan.

Baca juga: 2 Sungai di NTB Darurat Mikroplastik, Dinas LHK: Warning Bagi Kita Semua


Peneliti dari Fakultas Kelautan dan Perikanan (FKP), Universitas Hasanuddin (Unhas), Makassar, bekerja sama dengan lembaga FMCG Insights menunjukkan, air minum dalam kemasan (AMDK) gelas plastik ternyata juga paling banyak terkontaminasi mikroplastik.

“Hasil penelitian ini mendapati bahwa hanya ada lima dari total 48 sampel yang tidak terkontaminasi oleh mikroplastik. Dengan kata lain, ada 89,6 persen sampel botol plastik, terkontaminasi mikroplastik,” kata Khusnul Yaqin, salah satu peneliti utama yang bersama timnya melakukan penelitian dan pengambilan sampel di Makassar, Sulawesi Selatan.

Berdasarkan hasil penelitian timnya, ia mengatakan mikroplastik yang ditemukan di dalam botol plastik bisa juga berasal dari sumber air bakunya atau mikroplastik yang ada di udara pada saat proses pengemasan.

Mikroplastik bisa berpengaruh pada rantai pangan yang nantinya masuk dan terakumulasi di dalam tubuh manusia,” ujarnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com