Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

"Green Bond" Pertamina Geothermal Catatkan Kelebihan Permintaan 8,25 Kali

Kompas.com - 09/05/2023, 20:05 WIB
Rully R. Ramli,
Yoga Sukmana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - PT Pertamina Geothermal Energy Tbk telah merampungkan proses penerbitan surat utang berwawasan hijau atau green bond di pasar global senilai 400 juta dollar AS. Penerbitan surat utang itu mencatatkan kelebihan permintaan atau oversubscibed.

Lewat aksi korporasi tersebut, emiten dengan kode saham PGEO itu mencatatkan permintaan senilai 3,3 miliar dollar AS. Dengan demikian, terjadi oversubscribed hingga 8,25 kali.

Surat utang tersebut telah diterbitkan oleh PGEO sejak 27 April lalu. Pencatatan obligasi dengan bunga sebesar 5,15 persen per tahun itu dilakukan perseroan di Singapore Exchange Securities Trading Limited.

Baca juga: Pertamina Geothermal Terbitkan Green Bond Senilai Rp 5,9 Triliun

Global Markets Economist Maybank Indonesia Myrdal Gunartom mengatakan, respons positif pelaku pasar atas penerbitan green bond PGEO ditopang oleh sejumlah hal. Salah satunya, tingginya minat investor didasarkan pada performa perusahaan yang positif pada tahun lalu.

Pada tahun lalu, anak usaha PT Pertamina (Persero) itu membukukan laba bersih sebesar 127,3 juta dollar AS. Realisasi itu melonjak 49,7 persen dari tahun sebelumnya sebesar 85 juta dollar AS.

"Selain itu, posisi PGEO sebagai pemain utama dari bisnis penghasil energi yang ramah lingkungan. Ini penting, karena akan menjadi penopang utama kesinambungan bisnis perseroan ke depan," tutur Myrdal, dalam keterangan tertulis yang diterima Kompas.com, Selasa (9/5/2023).

Baca juga: Pertamina Geothermal Energy Bukukan Laba Bersih Rp 1,92 Triliun pada 2022

Selain itu, Pertamina Geothermal juga memiliki rating perusahaan di level internasional layak investasi. Hal ini juga menjadi daya tarik tersendiri bagi para investor.

"Ini belum lagi mempertimbangkan imbal hasil yang ditawarkan PGEO, yang memang terlihat menarik di tengah kondisi penurunan yield obligasi global, saat ekspektasi kebijakan pengetatan moneter oleh the Fed rupanya tidak sekencang sebelumnya," tutur Myrdal.

Terakhir, entimen pasar keuangan saat ini juga tengah membaik untuk pasar negara berkembang atau emerging markets yang dinilai memiliki fundamental yang mumpuni seperti Indonesia.

Baca juga: Menakar Prospek Saham PGEO

"Sentimen terhadap emerging markets dengan kekuatan fundamental cukup baik saat ini cukup positif. Indonesia juga masuk dalam kategori itu. Sehingga wajar jika green bonds PGEO direspon bagus oleh pasar," ucap Myrdal.

Sebagai informasi, dana bersih yang diterima Pertamina Geothermal dari green bond akan digunakan untuk melunasi seluruh sisa utang kepada PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. Jumlah utang tersisa sebesar 400 juta dollar AS.

Baca juga: Capex 2023 PGEO Meroket 316 Persen Jadi Rp 3,8 Triliun, Untuk Apa Saja?

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com