Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Likuiditas Longgar, OCBC NISP Syariah Bakal Garap Pembiayaan Segmen Produktif

Kompas.com - 10/05/2023, 16:11 WIB
Rully R. Ramli,
Erlangga Djumena

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Unit Usaha Syariah (UUSD) Bank OCBC NISP berencana memperluas portofolio pembiayaan pada tahun ini. Hal ini selaras dengan tingginya kemampuan pembiayaan perusahaan, ditandai dengan longgarnya likuiditas.

Longgarnya likuiditas perusahaan terefleksikan dari tingkat finance to deposit ratio (FDR) sebesar 55,84 persen pada kuartal I-2023. Tingkat FDR itu jauh lebih rendah dibanding dengan periode yang sama tahun lalu, yakni sebesar 101,93 persen.

"Kalau kita bicara tahun 2022, banyak sekali dana masuk di Indonesia, terasuk ke unit usaha syariah," ujar Kepala UUS Bank OCBC NISP, Mahendra Koesumawardhana, di Jakarta, Rabu (10/5/2023).

Baca juga: Menperin Agus: Pertumbuhan Ekonomi Syariah dan Industri Halal Semakin Kokoh

Oleh karenanya, Mahendra menilai, longgarnya FDR bukan hanya dialami oleh UUS OCBC NISP, tetapi industri perbankan syariah nasional secara keseluruhan.

Merespons tingginya kemampuan pembiayaan tersebut, UUS OCBC NISP berencana menggarap segmen pembiayaan produktif pada tahun ini. Peluncuran ini juga selaras dengan semakin tingginya permintaan terhadap pembiayaan syariah dari pelaku usaha.

"Kebutuhan pembiayaan produktif bagi segmen UMKM sudah muncul dan permintaan atas akad dan basis syariah sudah ada," tutur Mahendra.

Untuk menggarap segmen produktif, Mahendra bilang, pihaknya telah terlebih dahulu masuk ke segmen wholesale. Namun pada tahun ini perusahaan berencana masuk ke segmen UMKM.

"Belakangan ini kita memandang kita sudah siap masuk ke segmen produktif level di bawah wholesale, sehingga kita bisa mengakapitalisasi pembiayaan kita," tuturnya.

Dalam penyaluran ke segmen produktif, UUS OCBC NISP tidak menyasar sektor usaha tertentu. Akan tetapi, perusahaan akan tetap mengedepankan kaidah syariah ketika menjaring nasabah.

Baca juga: Gugat Bos Gudang Garam Rp 232 Miliar, OCBC NISP: Kami Yakin Menang

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

'Regulatory Sandbox' Jadi Ruang untuk Perkembangan Industri Kripto

"Regulatory Sandbox" Jadi Ruang untuk Perkembangan Industri Kripto

Whats New
IHSG Melemah 0,83 Persen dalam Sepekan, Kapitalisasi Pasar Susut

IHSG Melemah 0,83 Persen dalam Sepekan, Kapitalisasi Pasar Susut

Whats New
Nasabah Bank DKI Bisa Tarik Tunai Tanpa Kartu di Seluruh ATM BRI

Nasabah Bank DKI Bisa Tarik Tunai Tanpa Kartu di Seluruh ATM BRI

Whats New
Genjot Layanan Kesehatan, Grup Siloam Tingkatkan Digitalisasi

Genjot Layanan Kesehatan, Grup Siloam Tingkatkan Digitalisasi

Whats New
Pelita Air Siapkan 273.000 Kursi Selama Periode Angkutan Lebaran 2024

Pelita Air Siapkan 273.000 Kursi Selama Periode Angkutan Lebaran 2024

Whats New
Puji Gebrakan Mentan Amran, Perpadi: Penambahan Alokasi Pupuk Prestasi Luar Biasa

Puji Gebrakan Mentan Amran, Perpadi: Penambahan Alokasi Pupuk Prestasi Luar Biasa

Whats New
Pengertian Kebijakan Fiskal, Instrumen, Fungsi, Tujuan, dan Contohnya

Pengertian Kebijakan Fiskal, Instrumen, Fungsi, Tujuan, dan Contohnya

Whats New
Ekspor CPO Naik 14,63 Persen pada Januari 2024, Tertinggi ke Uni Eropa

Ekspor CPO Naik 14,63 Persen pada Januari 2024, Tertinggi ke Uni Eropa

Whats New
Tebar Sukacita di Bulan Ramadhan, Sido Muncul Beri Santunan untuk 1.000 Anak Yatim di Jakarta

Tebar Sukacita di Bulan Ramadhan, Sido Muncul Beri Santunan untuk 1.000 Anak Yatim di Jakarta

BrandzView
Chandra Asri Bukukan Pendapatan Bersih 2,15 Miliar Dollar AS pada 2023

Chandra Asri Bukukan Pendapatan Bersih 2,15 Miliar Dollar AS pada 2023

Whats New
Tinjau Panen Raya, Mentan Pastikan Pemerintah Kawal Stok Pangan Nasional

Tinjau Panen Raya, Mentan Pastikan Pemerintah Kawal Stok Pangan Nasional

Whats New
Kenaikan Tarif Dinilai Jadi Pemicu Setoran Cukai Rokok Lesu

Kenaikan Tarif Dinilai Jadi Pemicu Setoran Cukai Rokok Lesu

Whats New
Puasa Itu Berhemat atau Boros?

Puasa Itu Berhemat atau Boros?

Spend Smart
Kadin Proyeksi Perputaran Uang Saat Ramadhan-Lebaran 2024 Mencapai Rp 157,3 Triliun

Kadin Proyeksi Perputaran Uang Saat Ramadhan-Lebaran 2024 Mencapai Rp 157,3 Triliun

Whats New
Kebutuhan Dalam Negeri Jadi Prioritas Komersialisasi Migas

Kebutuhan Dalam Negeri Jadi Prioritas Komersialisasi Migas

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com