Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sinergi Ekonomi Kreatif Dorong Pariwisata RI, Gekrafs Sebut Perlunya Hari Ekraf Nasional

Kompas.com - 13/05/2023, 20:26 WIB
Aprillia Ika

Editor

LABUAN BAJO, KOMPAS.com - Keberhasilan penyelenggaraan KTT ASEAN di Labuan Bajo menjadi bukti pentingnya sinergi antara ekonomi kreatif (ekraf) yang dikemas sedemikian rupa untuk mendorong pariwisata nasional.

Salah satu contohnya, acara sambutan Presiden Joko Widodo (Jokowi) untuk para tamu delegasi KTT ASEAN di atas kapal pinisi tradisional, sebagai simbol kekayaan budaya dan tradisi maritim Indonesia.

"Pengembangan pariwisata dengan ekonomi kreatif dan arsitektur khas Nusantara akan menjadi pola penggerak ekonomi baru di Indonesia," kata Amin Ahlun, anggota DPP Gerakan Ekonomi kreatis Nasional (Gekrafs) melalui keterangannya, Sabtu (13/5/2023).

Menurut dia, kolaborasi antara pemerintah, sektor pariwisata, dan pelaku ekonomi kreatif telah membuktikan potensi Indonesia untuk menjadi tuan rumah acara internasional kelas dunia.

Baca juga: Wamenparekraf: PP 24 Tahun 2022 Jamin Pelaku Ekonomi Kreatif Dapat Pembiayaan dengan Mudah

KTT ASEAN di Labuan Bajo ini, lanjut Amin, menjadi bukti nyata bahwa ekonomi kreatif Indonesia berdaya saing dan berkelas dunia.

"Melalui beragam acara yang disusun oleh para pelaku ekonomi kreatif nasional, Labuan Bajo menjadi panggung untuk menunjukkan kemampuan Indonesia dalam menyelenggarakan acara internasional berskala besar dengan sentuhan kreatif," katanya.

Ketua Umum Gekrafs Kawendra Lukistian (Mas Kawe) menambahkan, pihaknya mengapresiasi upaya Presiden Jokowi dalam mengadakan KTT ASEAN dengan penuh kreativitas anak bangsa.

"Dukungan presiden akan ekonomi kreatif dalam hal event dan MICE telah membuka cakrawala berpikir global mengenai potensi pariwisata tanah air yang dipadukan dengan ekonomi kreatif," kata Mas Kawe.

Baca juga: Sandiaga: Pelaku Ekonomi Kreatif Bisa Beri Dampak ke Kebangkitan Ekonomi dan Lapangan Kerja Baru

Untuk menindaklanjuti dukungan tersebut, Gekrafs sendiri mendorong lahirnya Hari Ekonomi Kreatif Nasional (Hekarfnas). Mas Kawe membeberkan sejumlah alasan mengapa perlu dibentuk Hekrafnas.

Menurut dia, hari tersebut selain jadi perayaan bagi pelaku ekonomi kreatif nasional, juga sebagai platform ntuk mempromosikan inovasi, kreativitas, dan potensi yang dimiliki oleh ekonomi kreatif Indonesia.

Selain itu, pelaksanaan Hekrafnas juga akan memberikan dukungan yang sangat dibutuhkan oleh sektor ini untuk terus tumbuh dan berkembang.

"Peluncuran Hekrafnas akan memberikan pengakuan yang sangat dibutuhkan oleh industri ekonomi kreatif kita, dan akan memberikan dorongan yang signifikan bagi pertumbuhan dan perkembangan sektor ini," pungkas Mas Kawe.

Baca juga: Ekonomi Kreatif: Pengertian, Ciri-ciri, Manfaat, dan Contohnya

Sebagai informasi, Gekrafs merupakan organisasi komunitas dalam bidang pengembangan sistem ekonomi kreatif yang dibentuk sejak 2019. Salah satu penggagas Gekrafs adalah Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Uno.

Hingga 2022, tercatat organisasi ini telah membentuk kepengurusan di 31 provinsi dengan lebih dari 25.000 anggota dari berbagai latar belakang profesi.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya

A member of


Terkini Lainnya

Perkenalkan Produk Lokal, BNI Gelar Pameran UMKM di Singapura

Perkenalkan Produk Lokal, BNI Gelar Pameran UMKM di Singapura

Whats New
Harga Emas Dunia Terus Menguat di Tengah Ketegangan Konflik Iran dan Israel

Harga Emas Dunia Terus Menguat di Tengah Ketegangan Konflik Iran dan Israel

Whats New
Menko Airlangga Ingin Pedagang Ritel Berdaya, Tak Kalah Saling dengan Toko Modern

Menko Airlangga Ingin Pedagang Ritel Berdaya, Tak Kalah Saling dengan Toko Modern

Whats New
Allianz dan HSBC Rilis Asuransi untuk Perencanaan Warisan Nasabah Premium

Allianz dan HSBC Rilis Asuransi untuk Perencanaan Warisan Nasabah Premium

Whats New
Saham Teknologi Tertekan, Wall Street Berakhir Mayoritas di Zona Merah

Saham Teknologi Tertekan, Wall Street Berakhir Mayoritas di Zona Merah

Whats New
Rincian Harga Emas Hari Ini di Pegadaian 19 April 2024

Rincian Harga Emas Hari Ini di Pegadaian 19 April 2024

Spend Smart
Bapanas Tugaskan ID Food Impor 20.000 Ton Bawang Putih Asal China

Bapanas Tugaskan ID Food Impor 20.000 Ton Bawang Putih Asal China

Whats New
Mata Uang Italia Sekarang dan Sebelum Gabung Uni Eropa

Mata Uang Italia Sekarang dan Sebelum Gabung Uni Eropa

Whats New
Satgas Pasti Temukan 100 Penipuan Bermodus Duplikasi Lembaga Keuangan

Satgas Pasti Temukan 100 Penipuan Bermodus Duplikasi Lembaga Keuangan

Whats New
Erick Thohir Minta BUMN Optimalisasi Pembelian Dollar AS, Ini Kata Menko Airlangga

Erick Thohir Minta BUMN Optimalisasi Pembelian Dollar AS, Ini Kata Menko Airlangga

Whats New
Pelemahan Rupiah Bakal Berdampak pada Harga Barang Impor sampai Beras

Pelemahan Rupiah Bakal Berdampak pada Harga Barang Impor sampai Beras

Whats New
Apa Mata Uang Brunei Darussalam dan Nilai Tukarnya ke Rupiah?

Apa Mata Uang Brunei Darussalam dan Nilai Tukarnya ke Rupiah?

Whats New
Posko Ditutup, Kemenaker Catat 965 Perusahaan Tunggak Bayar THR 2024

Posko Ditutup, Kemenaker Catat 965 Perusahaan Tunggak Bayar THR 2024

Whats New
Antisipasi El Nino, Kementan Dorong 4 Kabupaten Ini Percepatan Tanam Padi

Antisipasi El Nino, Kementan Dorong 4 Kabupaten Ini Percepatan Tanam Padi

Whats New
Laba RMKE Cetak Laba Bersih Rp 302,8 Miliar pada 2023

Laba RMKE Cetak Laba Bersih Rp 302,8 Miliar pada 2023

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com