KTT ke-42 negara ASEAN digelar di Labuan Bajo, NTT, Indonesia, 9-11 Mei 2023. KTT berlangsung dalam suasana akselerasi ekonomi pascacovid-19.
Pertumbuhan ekonomi ASEAN terus berlanjut tahun 2023 meskipun menghadapi berbagai tantangan, termasuk potensi risiko global.
Ekonomi ASEAN diperkirakan akan mencapai pertumbuhan sebesar 4,7 persen pada 2023 dan 5 persen pada 2024, didorong konsumsi domestik yang kuat, ekspor neto, dan percepatan pemulihan di bidang jasa.
Para pemimpin negara ASEAN terus melakukan upaya bersama untuk mencapai pertumbuhan ekonomi regional yang adil, inklusif, dan berkelanjutan dengan latar belakang krisis multidimensi.
Dalam KTT ASEAN 2023, para pemimpin negara ASEAN menegaskan,“We are determined to make Southeast Asia as the center of regional economic growth and an engine for global growth through robust cooperation by ensuring that ASEAN remains relevant, competitive, forward-looking, resilient, and responsive to future regional and global challenges, as well as to strengthen the region’s capacity as the epicentrum of growth”.
Para pemimpin negara ASEAN menegaskan kembali komitmen untuk terus memperdalam integrasi kerjasama ekonomi ASEAN, meningkatkan perdagangan dan investasi intra-ASEAN, memperkuat konektivitas rantai pasokan.
Komitmen ini dilaksanakan untuk meningkatkan implementasi Cetak Biru Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA) 2025 untuk mencapai ekonomi terintegrasi, kompetitif, terhubung, tangguh, berkelanjutan, dan inklusif, dengan penekanan khusus pada mempersempit kesenjangan pembangunan di antara negara-negara anggotanya.
Sampai saat ini kesenjangan pembangunan di antara negara ASEAN masih cukup lebar. Ini tantangan implementasi kerjasama ekonomi ASEAN.
Untuk mengakselerasi ekonomi kawasan dan sekaligus mengurangi kesenjangan, prioritas ekonomi bertumpu pada tiga dorongan strategis, yaitu (i) proses pemulihan bersama, (ii) pemanfaatan ekonomi digital, dan (iii) keberlanjutan program pemuliahan.
Di samping itu, ASEAN berkomitmen mengatasi tantangan langsung dalam memastikan pemulihan kawasan, serta melanjutkan momentum bagi ASEAN sebagai episentrum pertumbuhan melalui integrasi ekonomi digital yang inklusif, pembangunan ekonomi berkelanjutan, stabilitas keuangan, ketahanan energi, dan ketahanan pangan.
Percepatan transformasi digital di ASEAN dengan pendekatan yang berpusat pada manusia, aman, terjamin dan relevan dengan kebutuhan user berbagai pemangku kepentingan.
Implementasi ASEAN Digital Masterplan 2025 (ADM 2025) meletakkan dasar yang kuat dalam mempercepat transformasi digital kawasan dan mengubah ASEAN menjadi komunitas digital dan blok ekonomi terkemuka, yang didukung oleh layanan, teknologi, dan ekosistem digital yang aman dan transformatif.
Pertemuan Menteri Keuangan ASEAN dan Gubernur Bank Sentral (AFMGM) ke-9 di Bali, Indonesia pada 31 Maret 2023, menyadari pentingnya mengembangkan jaringan pembayaran yang saling terhubung di seluruh kawasan yang cepat, lancar, dan terjangkau.
Jika terlaksana, kerjasama ini akan menjadikan ASEAN pemimpin global dalam jaringan konektivitas pembayaran.
Penandatanganan Memorandum of Understanding (MOU) Final 12 tentang kerjasama konektivitas alat pembayaran antara Indonesia, Malaysia, Singapura, Thailand, dan Filipina dilakukan pada November 2022.
Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya