Oleh: Alifia Putri Yudanti dan Brigitta Valencia Bellion
KOMPAS.com - Bagi keberlangsungan bisnis, pelanggan adalah kunci utama. Sebab, apabila bisnis tak memiliki pelanggan yang loyal, tentu saja ia tak akan bertahan lama. Itulah mengapa banyak bisnis yang menggunakan berbagai pendekatan unik untuk menggaet pelanggannya.
Misalnya menggunakan teknik customer oriented agar fokus pada suara pelanggan dan mampu melayani kebutuhan mereka. Namun, tak semua bidang bisnis mampu mengeksekusi teknik ini dengan baik.
Akan tetapi, dalam siniar Obsesif episode “Jual parfum sambil bercerita ternyata ampuh” dengan tautan akses dik.si/ObsesifRizky, Rizky Arief, CEO & Founder HMNS, memiliki prinsip yang berbeda. Menurutnya, selama memiliki nilai dan percaya dengan diri sendiri, kita mampu menjalankan bisnis.
Saat menjalani bisnis, kunci pertama yang harus dimiliki seseorang adalah memiliki nilai dan kepercayaan. Ini digunakan sebagai pegangan diri karena nantinya akan ada banyak tantangan menghadang. Misalnya, akan ada orang-orang yang skeptis.
Baca juga: Pentingnya Talenta sebagai Kekuatan Diri
Namun, Rizky mengatakan bahwa ini adalah hal yang bagus. Menurutnya, hal ini justru membuat orang-orang jadi memperhatikan apa yang kita lakukan. Ia mengatakan, “I don’t think your dreams crazy enough kalau belum ada orang yang kayak ‘ah, lo aneh banget mimpi lo’.”
Skeptisme dan perhatian dari orang-orang itu yang akhirnya memberikan energi tambahan untuk mulai menciptakan sejarah dalam hidupnya. Pasalnya, pendidikan pria ini sangat bertolak belakang dengan industri yang digelutinya saat ini.
Rizky adalah lulusan teknik pertambangan yang kemudian banting setir berkarier di industri kreatif. Awal kariernya dimulai sebagai copywriter. Setelah dirasa bahagia menjalaninya, tiba-tiba datang satu tawaran untuk bekerja kembali di bidang yang linier saat ia kuliah.
Namun, berkat survei yang dilakukan, tekadnya untuk tetap berada di industri yang berbeda pun semakin kuat. Kemudian, ia pun meyakini orangtuanya dengan memberikan waktu satu tahun agar mencoba fokus pada hal yang sedang dilakukan
Akhirnya, dengan tekad dan kerja kerasnya, Rizky kini bisa membangun suatu brand parfum yang kini terkenal di kalangan warganet Indonesia.
Oleh karena latar belakang yang minim terhadap ilmu branding dan marketing, Rizky pun mengaku minim sekali pengetahuan yang tepat soal bagaimana suatu jenama itu bekerja. Hal inilah yang membuatnya tetap menjadi diri sendiri saat menjalankan bisnisnya.
Menurutnya, banyak orang yang terlalu dalam mempelajari strategi bisnis sampai-sampai lupa bagaimana cara membangun hubungan dengan pelanggannnya sebagai manusia seutuhnya.
“Mereka pengen connect sama orang-orang yang ada di belakang bisnisnya. Mereka pengen punya suara, mereka pengen menyampaikan sesuatu, mereka pengen didenger, dan mereka pengen ada improvement,” ungkap pria itu.
Baca juga: Soft Skill yang Harus Dikuasai dalam Perkembangan Karier
Itu sebabnya, Rizky selalu mengedepankan untuk melibatkan pelanggannya agar mereka merasa dilibatkan sebagai bagian dari cerita bisnisnya. Hal ini akan membuat bisnis merasa berkembang dengan para pelanggan. Alhasil, terjalin ekosistem komunitas yang solid karena terkikisnya jarak antara keduanya.
Sesuai dengan nama bisnisnya, HMNS (Humans), keberadaan manusia di dalamnya divalidasi. Para pelanggan tak hanya dilihat sebagai pembeli biasa, melainkan juga sebagai pelaku bisnis agar menciptakan hubungan yang lebih mendalam.
Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya