Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Peringatan Erick Thohir untuk Jajaran Direksi dan Komisaris BSI yang Baru

Kompas.com - 22/05/2023, 21:58 WIB
Yohana Artha Uly,
Yoga Sukmana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir merombak jajaran direksi dan komisaris PT Bank Syariah Indonesia (BSI) dalam Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST).

Ia menuturkan, pergantian struktur organisasi tersebut sebagai bentuk evaluasi atas insiden gangguan jaringan BSI beberapa waktu lalu.

"Kita mendengar begitu banyak kekecewaan dan keluhan dari masyarakat. Reputasi BSI sebagai bank yang menjadi tulang punggung ekosistem ekonomi syariah harus dijaga dengan baik," ujarnya dalam keterangan tertulis, Senin (22/5/2023).

Baca juga: BSI Tunjuk Mantan Ketua Dewan Komisioner OJK Muliaman Hadad Sebagai Komut

"Sebagai pemimpin, tentu kita harus tegas dalam mengambil keputusan. Jangan sampai merusak kepercayaan dan merugikan masyarakat," imbuh Erick.

Dia mengaku selalu intens memantau setiap perkembangan yang terjadi pada setiap BUMN, tak terkecuali dengan peristiwa yang terjadi pada BSI. Ketua Umum Masyarakat Ekonomi Syariah (MES) itu menilai gangguan terhadap BSI merupakan hal yang tidak bisa ditolerir.

Oleh karena itu ia menilai persoalan gangguan jaringan tersebut menjadi bahan evaluasi agar tidak terulang kembali. Hal ini mengingat kejadian tersebut sangat mempengaruhi reputasi BSI.

"Ini jadi bahan evaluasi dan kita tak ingin terulang lagi. Mitigasi risiko penggunaan teknologi di sektor finansial harus sangat ketat," ujarnya.

Baca juga: Perjalanan Kasus BSI, dari Gangguan Layanan sampai Hacker Minta Tebusan


Erick pun meminta jajaran direksi dan komisaris BSI yang baru dapat memperbaiki keseluruhan sistem operasional perusahaan, termasuk memperkuat sistem keamanan dan jaringan dari ancaman peretas serta meningkatkan layanan kepada nasabah.

Dia menegaskan tidak segan untuk kembali melakukan perombakan jajaran BSI jika tidak ada perbaikan secara menyeluruh pada bank syariah pelat merah tersebut.

"Saya sudah berpesan untuk benar-benar menjaga BSI karena ini milik semua umat dan punya potensi besar dalam perekonomian Indonesia di masa yang akan datang," kata dia.

Adapun dalam RUPST BSI diputuskan pemberhentian Achmad Syafii sebagai Direktur Information Technology dan Tiwul Widyastuti sebagai Direktur Risk Management.

Baca juga: Layanan BSI Error, Erick Thohir Akui Ada Serangan Siber

Sebagai gantinya, Saladin D. Effendi ditunjuk sebagai Direktur Information Technology. Sebelumnya, Saladin menjabat sebagai Chief Information and Security Officer di PT Bank Mandiri (Persero) Tbk.

BSI juga mengangkat Grandhis Helmi H. sebagai Direktur Risk Management. Grandhis sebelumnya menjabat sebagai Group Head Commercial Risk 1 di PT Bank Mandiri (Persero) Tbk.

Selain itu, dalam RUPST diputuskan menunjuk mantan Ketua Dewan Komisioner Otoritas Jasa Keuangan (OJK) periode 2012-2017 Muliaman Hadad sebagai Komisaris Utama.

Ia menggantikan Adiwarman Azwar Karim yang kini menjabat sebagai Wakil Komisaris Utama/Independen BSI.

Kemudian diputuskan pula pemeberhentian Nizar Ali dari posisi Komisaris, serta mengangkat Abu Rokhmad sebagai Komisaris baru BSI.

Baca juga: Hacker LockBit Diduga Curi Data Nasabah BSI, Minta Tebusan Rp 295,6 Miliar

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com