Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bandara Husein Sastranegara untuk VVIP dan Private Jet, Pemindahan Penerbangan ke Kertajati Dilakukan Bertahap

Kompas.com - 25/05/2023, 18:50 WIB
Isna Rifka Sri Rahayu,
Erlangga Djumena

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Kementerian Perhubungan (Kemenhub) akan memindahkan penerbangan utama Jawa Barat dari Bandara Husein Sastranegara, Bandung ke Bandara Kertajati, Majalengka secara bertahap.

Nantinya, Bandara Husein Sastranegara hanya melayani penerbangan khusus pesawat VVIP dan private jet. Sementara Bandara Kertajati melayani semua penerbangan pesawat jet dan propeler atau baling.

Juru Bicara Kemenhub Adita Irawati mengatakan, perpindahan penerbangan kedua bandara tersebut akan dilakukan secara bertahap lantaran masih menunggu infrastruktur pendukung di Bandara Kertajati selesai.

Baca juga: Mulai 1 Juni, KCI Tambah Operasional KA Bandara Soekarno Hatta jadi 56 Perjalanan

"Jadi itu masih dalam proses dan kalaupun dilakukan bertahap, Juli ini masih akan sama seperti sekarang sambil kita lihat kemungkinan pengalihannya seperti apa," ujarnya kepada wartawan di Gedung DPR, Jakarta, Rabu (24/5/2023).

Untuk itu, Kemenhub terus berkoordinasi dengan Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) terkait penyelesaian Tol Cileunyi-Sumedang-Dawuan (Cisumdawu) yang akan menjadi akses pendukung Bandara Kertajati.

Sebagai informasi, jalan Tol Cisumdawu ditargetkan dapat beroperasi secara penuh dari Seksi 1-6 pada awal Juni 2023. Adapun Tol Cisumdawu Seksi 4-6 (Cimalaka-Dawuan) sempat dioperasikan secara fungsional pada mudik Lebaran 2023.

Kendati demikian, meski Tol Cisumdawu sudah mulai dioperasikan, Adita tidak dapat memastikan perpindahan penerbangan dapat langsung dilakukan.

"Cisumdawu beroperasi belum tentu langsung otomatis pindah ya. Ini semua kan pembicaraan operasionalisasi bandara kan hal berbeda dengan infrastruktur pendukung. Harapannya sih bisa selaras waktunya," jelasnya.

Untuk infrastruktur pendukung lainnya, dari sisi transportasi saat ini sudah tersedia travel dan bus Damri yang akan melayani penumpang dari dan menuju Bandara Kertajati.

Baca juga: Bandara Internasional Juanda Beroperasi 24 Jam Selama Musim Haji

Lantaran saat ini masih proses pemindahan penerbangan dari Bandara Husein ke Bandara Kertajati, maka jumlah travel dan bus Damri masih terbatas. Ke depannya, jika jumlah penumpang semakin banyak maka transportasi penghubung ini akan ditambah.

"Jadi disesuaikan (dengan jumlah penerbangan). Sekarang kan masih umroh dan reguler, masih sedikit. Nanti kalau naik kita tambah juga," jelasnya.

Sementara dari sisi akomodasi penginapan, Adita berharap pemerintah daerah turut berpartisipasi mengajak swasta untuk berinvestasi di sektor ini.

Dia mengungkapkan, skema pemindahan penerbangan dari Bandara Husein ke Bandara Kertajati kemungkinan akan meniru skema operasi Bandara Adisutjipto dan Yogyakarta International Airport (YIA).

"Bisa saja nanti seperti itu. Privat jet atau carter di Husein, sementara reguler dan berbadan besar di Kertajati. Itu beberapa opsi skema, nanti seperti apa tentu hasil dari pembicaraan," ungkapnya.

Baca juga: Kebut Pengerjaan Seksi 4 hingga 6, PUPR Targetkan Tol Cisumdawu Beroperasi Penuh Awal Juni 2023

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

BCA Finance Buka Lowongan Kerja untuk D3-S1 Semua Jurusan, Cek Syaratnya

BCA Finance Buka Lowongan Kerja untuk D3-S1 Semua Jurusan, Cek Syaratnya

Work Smart
Pemerintah Sebut Tarif Listrik Seharusnya Naik pada April hingga Juni 2024

Pemerintah Sebut Tarif Listrik Seharusnya Naik pada April hingga Juni 2024

Whats New
Jasa Marga: 109.445 Kendaraan Tinggalkan Jabotabek Selama Libur Panjang Paskah 2024

Jasa Marga: 109.445 Kendaraan Tinggalkan Jabotabek Selama Libur Panjang Paskah 2024

Whats New
Survei Prudential: 68 Persen Warga RI Pertimbangkan Proteksi dari Risiko Kesehatan

Survei Prudential: 68 Persen Warga RI Pertimbangkan Proteksi dari Risiko Kesehatan

Earn Smart
7 Contoh Kebijakan Fiskal di Indonesia, dari Subsidi hingga Pajak

7 Contoh Kebijakan Fiskal di Indonesia, dari Subsidi hingga Pajak

Whats New
'Regulatory Sandbox' Jadi Ruang untuk Perkembangan Industri Kripto

"Regulatory Sandbox" Jadi Ruang untuk Perkembangan Industri Kripto

Whats New
IHSG Melemah 0,83 Persen dalam Sepekan, Kapitalisasi Pasar Susut

IHSG Melemah 0,83 Persen dalam Sepekan, Kapitalisasi Pasar Susut

Whats New
Nasabah Bank DKI Bisa Tarik Tunai Tanpa Kartu di Seluruh ATM BRI

Nasabah Bank DKI Bisa Tarik Tunai Tanpa Kartu di Seluruh ATM BRI

Whats New
Genjot Layanan Kesehatan, Grup Siloam Tingkatkan Digitalisasi

Genjot Layanan Kesehatan, Grup Siloam Tingkatkan Digitalisasi

Whats New
Pelita Air Siapkan 273.000 Kursi Selama Periode Angkutan Lebaran 2024

Pelita Air Siapkan 273.000 Kursi Selama Periode Angkutan Lebaran 2024

Whats New
Puji Gebrakan Mentan Amran, Perpadi: Penambahan Alokasi Pupuk Prestasi Luar Biasa

Puji Gebrakan Mentan Amran, Perpadi: Penambahan Alokasi Pupuk Prestasi Luar Biasa

Whats New
Pengertian Kebijakan Fiskal, Instrumen, Fungsi, Tujuan, dan Contohnya

Pengertian Kebijakan Fiskal, Instrumen, Fungsi, Tujuan, dan Contohnya

Whats New
Ekspor CPO Naik 14,63 Persen pada Januari 2024, Tertinggi ke Uni Eropa

Ekspor CPO Naik 14,63 Persen pada Januari 2024, Tertinggi ke Uni Eropa

Whats New
Tebar Sukacita di Bulan Ramadhan, Sido Muncul Beri Santunan untuk 1.000 Anak Yatim di Jakarta

Tebar Sukacita di Bulan Ramadhan, Sido Muncul Beri Santunan untuk 1.000 Anak Yatim di Jakarta

BrandzView
Chandra Asri Bukukan Pendapatan Bersih 2,15 Miliar Dollar AS pada 2023

Chandra Asri Bukukan Pendapatan Bersih 2,15 Miliar Dollar AS pada 2023

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com