JAKARTA, KOMPAS.com - Inflasi medis dituding menjadi salah satu faktor yang menyebabkan klaim asuransi kesehatan pada kuartal I-2023 meroket.
Presiden Direktur PT Zurich Asuransi Indonesia Tbk Edhi Tjahja Negara mengatakan, pihaknya melihat klaim asuransi kesehatan secara global memang mengalami kenikan dari sisi inflasi.
Untuk itu pihaknya berpendapat, perusahaan asuransi perlu melakukan mitigasi, salah satunya dengan melakukan penyesuaian pada polisnya.
"Tentunya ada (penyesuaian) pricing ya kan," ujar dia dalam Media Gathering Zurich Indonesia, Kamis (25/5/2023).
Baca juga: Zurich Indonesia Klaim Laba Meningkat, Premi Asuransi Syariah Melejit
Ia menambahkan, Zurich Indonesia saat ini juga telah bekerja sama untuk memaksimalkan layanan telemedicine.
"Kami melakukan edukasi dan itu mengurangi tekanan terhadap (klaim) asuransi," imbuh dia.
Tak sampai di sana, pihaknya juga akan melakukan beberapa program terkait perbaikkan aplikasi digital. Upaya tersebut dilakukan agar nasabah dapat mengakses informasi demi memiliki kesehatan yang baik.
Ia menekankan, klaim asuransi kesehatan di Indonesia memang ada kenaikan, tetapi lonjakan itu masih dapat ditoleransi.
"Secara overall di Indonesia semuanya masih manageable," tandas dia.
Baca juga: Hadapi Potensi Resesi 2023, Zurich Yakin Industri Asuransi Tetap Tumbuh
Sebagai informasi, Asosiasi Asuransi Jiwa Indonesia (AAJI) melaporkan, klaim kesehatan yang dibayarkan industri asuransi jiwa sebesar Rp 4,60 triliun pada kuartal I-2023.
Angka tersebut tumbuh 38,6 persen secara tahunan dibandingkan periode yang sama tahun lalu sebesar Rp 3,32 triliun.
Sebelumnya, survei yang dikeluarkan Mercer Marsh Benefits (MMB) dalam Health Trends 2023, Medical Trend Rate atau biaya kesehatan di Indonesia diproyeksikan meningkat hingga 13,6 persen di tahun 2023.
Prediksi meningkatnya biaya kesehatan di Indonesia ini lebih tinggi dari proyeksi Asia pada angka 11,5 persen, juga melebihi inflasi keuangan Indonesia pada tahun 2022 sebesar 5,5 persen.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya