Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ada Inflasi Biaya Medis, Ini Tips agar Masyarakat Tak Terbebani

Kompas.com - 26/05/2023, 15:10 WIB
Agustinus Rangga Respati,
Akhdi Martin Pratama

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Inflasi biaya medis kesehatan perlu diperhatikan masyarakat agar tidak terbebani ketika muncul risiko.

Pengamat asuransi dan Kupasian Dedy Kristianto mengatakan, masyarakat dapat mengantisipasi inflasi biaya medis dengan memperhatikan beberapa hal.

Pertama, masyarakat harus memiliki perlindungan kesehatan. Pilihan perlindungan tersebut dapat berupa asuransi yang bersifat privat atau swasta.

Masyarakat juga bisa mengikuti penjaminan BPJS sehingga saat terjadi gangguan kesehatan terdapat perlindungan.

Baca juga: Inflasi Medis Kerek Jumlah Klaim, Harga Asuransi Kesehatan Perlu Naik?

"Masyarakat juga harus yakin bahwa perlindungan (asuransi) masih aktif dan tetap berjalan dengan terus membayar premi atau iuran secara berkelanjutan," ujar dia kepada Kompas.com, Jumat (26/5/2023).

Ia menambahkan, masyarakat juga harus berusaha menjaga kesehatan tubuh. Hal ini bisa dilakukan dengan olahraga, menjaga gaya hidup, dan menjaga pola makan.

Selain itu, masyarakat diharapkan paling tidak memiliki dan menyediakan dana untuk keperluan emergency atau darurat.

Dengan hal-hal tersebut, masyarakat dapat melakukan mitigasi terhadap inflasi kesehatan yang terjadi.

Sebagai informasi, Asosiasi Asuransi Jiwa Indonesia (AAJI) melaporkan, klaim kesehatan yang dibayarkan industri asuransi jiwa sebesar Rp 4,60 triliun pada kuartal I-2023.

Baca juga: Resmikan Menara Danareksa Senilai Rp 824 Miliar, Erick Thohir: Kita Punya Cita-cita Besar...

Angka tersebut tumbuh 38,6 persen secara tahunan dibandingkan periode yang sama tahun lalu sebesar Rp 3,32 triliun.

Sementara itu, hasil riset Mercer Marsh Benefits (MMB) dalam Health Trends 2023 menyebutkan, Medical Trend Rate atau biaya kesehatan di Indonesia diproyeksikan meningkat hingga 13,6 persen pada 2023.

Prediksi biaya kesehatan di Indonesia ini lebih tinggi dari proyeksi Asia di 11,5 persen, juga melebihi inflasi keuangan Indonesia pada 2022 sebesar 5,5 persen.

Baca juga: Erick Thohir Ingin Konsolidasikan Aset-aset BUMN di Sekitar Kawasan Monas

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Apa Itu Reksadana Pendapatan Tetap? Ini Arti, Keuntungan, dan Risikonya

Apa Itu Reksadana Pendapatan Tetap? Ini Arti, Keuntungan, dan Risikonya

Work Smart
BI Kerek Suku Bunga Acuan ke 6,25 Persen, Menko Airlangga: Sudah Pas..

BI Kerek Suku Bunga Acuan ke 6,25 Persen, Menko Airlangga: Sudah Pas..

Whats New
Suku Bunga Acuan BI Naik, Rupiah Masih Melemah

Suku Bunga Acuan BI Naik, Rupiah Masih Melemah

Whats New
Harga Emas ANTAM: Detail Harga Terbaru Pada Kamis 25 April 2024

Harga Emas ANTAM: Detail Harga Terbaru Pada Kamis 25 April 2024

Spend Smart
SMGR Gunakan 559.000 Ton Bahan Bakar Alternatif untuk Operasional, Apa Manfaatnya?

SMGR Gunakan 559.000 Ton Bahan Bakar Alternatif untuk Operasional, Apa Manfaatnya?

Whats New
Harga Emas Terbaru 25 April 2024 di Pegadaian

Harga Emas Terbaru 25 April 2024 di Pegadaian

Spend Smart
Harga Bahan Pokok Kamis 25 April 2024, Harga Cabai Rawit Merah Naik

Harga Bahan Pokok Kamis 25 April 2024, Harga Cabai Rawit Merah Naik

Whats New
Simak Rincian Kurs Rupiah Hari Ini di BNI hingga Bank Mandiri

Simak Rincian Kurs Rupiah Hari Ini di BNI hingga Bank Mandiri

Whats New
Harga Emas Dunia Melemah Seiring Meredanya Konflik Timur Tengah

Harga Emas Dunia Melemah Seiring Meredanya Konflik Timur Tengah

Whats New
IHSG dan Rupiah Melemah di Awal Sesi

IHSG dan Rupiah Melemah di Awal Sesi

Whats New
Terinspirasi Langkah Indonesia, Like-Minded Countries Suarakan Penundaan dan Perubahan Kebijakan EUDR

Terinspirasi Langkah Indonesia, Like-Minded Countries Suarakan Penundaan dan Perubahan Kebijakan EUDR

Whats New
Manfaat Rawat Inap Jadi Primadona Konsumen AXA Financial Indonesia

Manfaat Rawat Inap Jadi Primadona Konsumen AXA Financial Indonesia

Whats New
Kemenko Marves: Prabowo-Gibran Bakal Lanjutkan Proyek Kereta Cepat sampai Surabaya

Kemenko Marves: Prabowo-Gibran Bakal Lanjutkan Proyek Kereta Cepat sampai Surabaya

Whats New
Layani Angkutan Lebaran Perdana, Kereta Cepat Whoosh Angkut 222.309 Penumpang

Layani Angkutan Lebaran Perdana, Kereta Cepat Whoosh Angkut 222.309 Penumpang

Whats New
Laba Unilever Naik 3,1 Persen Menjadi Rp 1.4 Triliun pada Kuartal I-2024

Laba Unilever Naik 3,1 Persen Menjadi Rp 1.4 Triliun pada Kuartal I-2024

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com