Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Emiten BALI Tebar Dividen Rp 127,25 Miliar

Kompas.com - 31/05/2023, 20:24 WIB
Rully R. Ramli,
Erlangga Djumena

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Emiten penyedia infrastruktur menara telekomunikasi PT Bali Towerindo Sentra Tbk akan membagikan dividen sebesar Rp 127,25 miliar atau setara dengan Rp 32,34 per saham. Keputusan itu diambil dalam Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) perseroan.

Direktur Utama Bali Towerindo Sentra Jap Owen Ronadhi mengatakan, sepanjang tahun lalu perseroan mencetak laba bersih sebesar Rp 212,08 miliar. Dengan demikian, rasio pembayaran dividen (dividen payout ratio/DPR) setara 60 persen dari laba bersih.

Menurut dia, alokasi penggunaan laba bersih tahun 2022 sebagai dividen merupakan wujud komitmen perusahaan yang ingin memberikan nilai tambah bagi para pemegang saham.

Baca juga: Mana Lebih Cuan, Emiten Energi Milik Bakrie atau Boy Thohir?

"Kami berkomitmen membagikan dividen sebagai nilai tambah bagi pemegang saham seiring dengan pertumbuhan kinerja keuangan perusahaan yang melaju positif," katanya dalam keterangan resmi, Rabu (31/5/2023).

Lebih lanjut dia mengatakan, pembagian dividen tersebut sudah mempertimbangkan keuntungan atau saldo laba positif tahun fiskal dan kewajiban perusahaan untuk mengalokasikan dana cadangan sesuai dengan aturan yang berlaku dan kondisi keuangan.

"Potensi pertumbuhan bisnis ke depan dan kebutuhan pendanaan operasional juga menjadi pertimbangan dalam pembagian dividen," ujarnya.

Sebagai informasi, emiten dengan kode saham BALI itu membukukan laba bersih sebesar Rp 212,08 miliar pada 2022. Realisasi tersebut meningkat Rp 23,55 miliar atau 12,49 persen year on year (yoy) dari laba bersih pada 2021 senilai Rp 188,53 miliar.

Pertumbuhan tersebut selaras dengan peningkatan pendapatan sepanjang 2022. Tercatat perseroan membukukan pendapatan usaha Rp 978,38 miliar pada 2022, naik Rp 31,75 miliar atau 3,35 persen secara yoy dari Rp 946,63 miliar pada 2021.

“Seiring dengan perkembangan teknologi di Indonesia, BALI secara konsisten berupaya untuk terus meningkatkan kinerja bisnis dalam kegiatan usahanya," ucap Owen.

Baca juga: PGN Tebar Dividen Rp 3,42 Triliun

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Astra Infra Group Bakal Diskon Tarif Tol Saat Lebaran 2024, Ini Bocoran Rutenya

Astra Infra Group Bakal Diskon Tarif Tol Saat Lebaran 2024, Ini Bocoran Rutenya

Whats New
Dampak Korupsi BUMN PT Timah: Alam Rusak, Negara Rugi Ratusan Triliun

Dampak Korupsi BUMN PT Timah: Alam Rusak, Negara Rugi Ratusan Triliun

Whats New
Cek, Ini Daftar Lowongan Kerja BUMN 2024 yang Masih Tersedia

Cek, Ini Daftar Lowongan Kerja BUMN 2024 yang Masih Tersedia

Whats New
Rincian Harga Emas Hari Ini di Pegadaian 29 Maret 2024

Rincian Harga Emas Hari Ini di Pegadaian 29 Maret 2024

Spend Smart
Kecelakaan Beruntun di GT Halim Diduga gara-gara Truk ODOL, Kemenhub Tunggu Investigasi KNKT

Kecelakaan Beruntun di GT Halim Diduga gara-gara Truk ODOL, Kemenhub Tunggu Investigasi KNKT

Whats New
Indef: Banjir Barang Impor Harga Murah Bukan Karena TikTok Shop, tapi...

Indef: Banjir Barang Impor Harga Murah Bukan Karena TikTok Shop, tapi...

Whats New
Emiten Menara TBIG Catat Pendapatan Rp 6,6 Triliun Sepanjang 2023

Emiten Menara TBIG Catat Pendapatan Rp 6,6 Triliun Sepanjang 2023

Whats New
LKPP: Nilai Transaksi Pemerintah di e-Katalog Capai Rp 196,7 Triliun Sepanjang 2023

LKPP: Nilai Transaksi Pemerintah di e-Katalog Capai Rp 196,7 Triliun Sepanjang 2023

Whats New
?[POPULER MONEY] Kasus Korupsi Timah Seret Harvey Moeis | Pakaian Bekas Impor Marak Lagi

?[POPULER MONEY] Kasus Korupsi Timah Seret Harvey Moeis | Pakaian Bekas Impor Marak Lagi

Whats New
Kemenhub Fasilitasi Pemulangan Jenazah ABK Indonesia yang Tenggelam di Perairan Jepang

Kemenhub Fasilitasi Pemulangan Jenazah ABK Indonesia yang Tenggelam di Perairan Jepang

Whats New
Apa Pengaruh Kebijakan The Fed terhadap Indonesia?

Apa Pengaruh Kebijakan The Fed terhadap Indonesia?

Whats New
Gandeng Telkom Indonesia, LKPP Resmi Rilis E-Katalog Versi 6

Gandeng Telkom Indonesia, LKPP Resmi Rilis E-Katalog Versi 6

Whats New
Ekonomi China Diprediksi Menguat pada Maret 2024, tetapi...

Ekonomi China Diprediksi Menguat pada Maret 2024, tetapi...

Whats New
Berbagi Saat Ramadhan, Mandiri Group Berikan Santunan untuk 57.000 Anak Yatim dan Duafa

Berbagi Saat Ramadhan, Mandiri Group Berikan Santunan untuk 57.000 Anak Yatim dan Duafa

Whats New
Tarif Promo LRT Jabodebek Diperpanjang Sampai Mei, DJKA Ungkap Alasannya

Tarif Promo LRT Jabodebek Diperpanjang Sampai Mei, DJKA Ungkap Alasannya

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com