Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
KILAS

Pemkot dan KSOP Kelas II Jayapura Dukung Operasional Terminal Peti Kemas Jayapura 24 Jam 7 Hari

Kompas.com - 01/06/2023, 18:14 WIB
Agung Dwi E

Penulis

KOMPAS.com - Pemerintah Kota (Pemkot) Jayapura dan Kantor Kesyahbandaran dan Otoritas Pelabuhan (KSOP) Kelas II Jayapura mendukung langkah Kementerian Perhubungan (Kemenhub) dalam mewujudkan waktu operasional pelabuhan 24 jam 7 hari di Terminal Peti Kemas Jayapura (TPK Jayapura).

Hal tersebut dilakukan untuk kelancaran arus logistik di wilayah Indonesia bagian timur.

Adapun dukungan dari Pemkot Jayapura tertuang dalam Surat Dinas Perhubungan Kota Jayapura Nomor 550/324 tanggal 25 Mei 2023 perihal persetujuan pelaksanaan kegiatan 24 jam 7 hari di Pelabuhan Jayapura.

Dalam surat tersebut, Pemkot Jayapura menyesuaikan waktu kerja di pelabuhan pada hari Minggu yang sebelumnya dimulai pukul 13.00 WIT menjadi pukul 08.00 WIT.

"Pemerintah Kota Jayapura melalui Dinas Perhubungan Kota Jayapura menyetujui pelaksanaan operasional bongkar muat pada hari Minggu yang selama ini dimulai pukul 13.00 WIT dimajukan menjadi pukul 08.00 WIT," demikian kutipan Surat Dinas Perhubungan Kota Jayapura yang ditandatangani oleh Pelaksana Tugas (Plt) Dinas Perhubungan Nikanor Andit.

Sementara, dukungan KSOP Kelas II Jayapura diberikan dengan menerbitkan surat edaran Nomor UM.006/6/16/KSOP.JRA/2023 tentang Pelaksanaan Kegiatan Bongkar Muat dari dan ke Kapal 24 Jam/7 Hari di Pelabuhan Jayapura.

Dalam surat tersebut, operasional pelabuhan untuk kegiatan bongkar muat dari dan ke kapal di area terminal pada hari Minggu yang dimulai pukul 08.00 WIT berlaku efektif terhitung mulai 1 Juni 2023.

"Sementara, untuk kegiatan pemasukan dan pengeluaran barang dari dan ke pelabuhan pada hari Minggu tetap dimulai pukul 13.00 WIT," sebagaimana tertulis dalam surat edaran yang ditandatangani oleh Pelaksana Harian (Plh) Kepala Kantor Binsar H Tambun pada Rabu (31/5/2023).

Baca juga: Hijaukan Area Pelabuhan, Pelindo Tanam 55.000 Bibit Mangrove di Asemrowo, Surabaya

Disambut positif

Kepala Cabang PT Salam Pacific Indonesia Lines (SPIL) Slamet Sampurno menyambut positif penyesuaian waktu kerja di TPK Jayapura. Menurutnya, hal tersebut akan berdampak pada waktu sandar kapal yang semakin cepat.

Selama ini, pihaknya harus menunggu waktu kerja di hari Minggu yang dimulai pada siang hari. Hal itu pun berdampak pada peningkatan biaya operasional kapal selama berada di terminal.

Dengan penyesuaian waktu kerja, menurut Slamet, bongkar muat dapat diselesaikan lebih cepat dan kapal dapat berlayar ke tujuan selanjutnya.

"Selama ini, ada waktu untuk menunggu lebih kurang 8-9 jam. Selama itu pula, kegiatan bongkar muat benar-benar terhenti pada hari Minggu. Biasanya, kegiatan berhenti pada Minggu dini hari pukul 04.00 WIT dan baru mulai lagi pukul 13.00 WIT," terang Slamet, seperti tertuang dalam siaran pers yang diterima Kompas.com, Kamis (01/06/2023).

Slamet menambahkan, seluruh asosiasi dan pengguna jasa di pelabuhan mendukung langkah penyesuaian waktu operasional, termasuk Pemkot Jayapura. Bahkan, Pemkot juga mengapresiasi kinerja pelabuhan yang semakin meningkat.

Slamet menyebut, kinerja bongkar muat pada 2021 berkisar 26 boks setiap jam (B/S/H). Kini, bongkar muat berkisar rata-rata 32 boks setiap jam. Salah satu kapal yang dikelola pelayaran SPIL bahkan bisa menyelesaikan bongkar muat peti kemas sebanyak 650 boks dalam waktu lebih kurang 11 jam.

"Kinerja operasional sudah semakin baik, kapal SPIL rata-rata 5 kali datang di TPK Jayapura dengan rata-rata muatan 600-800 boks," tambahnya.

Baca juga: Akan Terima Serah Operasi 5 Terminal Peti Kemas, Pelindo Peti Kemas Perluas Wilayah Operasional

Halaman:


Terkini Lainnya

Kemenhub Fasilitasi Pemulangan Jenazah ABK Indonesia yang Tenggelam di Perairan Jepang

Kemenhub Fasilitasi Pemulangan Jenazah ABK Indonesia yang Tenggelam di Perairan Jepang

Whats New
Apa Pengaruh Kebijakan The Fed terhadap Indonesia?

Apa Pengaruh Kebijakan The Fed terhadap Indonesia?

Whats New
Gandeng Telkom Indonesia, LKPP Resmi Rilis E-Katalog Versi 6

Gandeng Telkom Indonesia, LKPP Resmi Rilis E-Katalog Versi 6

Whats New
Ekonomi China Diprediksi Menguat pada Maret 2024, tetapi...

Ekonomi China Diprediksi Menguat pada Maret 2024, tetapi...

Whats New
Berbagi Saat Ramadhan, Mandiri Group Berikan Santunan untuk 57.000 Anak Yatim dan Duafa

Berbagi Saat Ramadhan, Mandiri Group Berikan Santunan untuk 57.000 Anak Yatim dan Duafa

Whats New
Tarif Promo LRT Jabodebek Diperpanjang Sampai Mei, DJKA Ungkap Alasannya

Tarif Promo LRT Jabodebek Diperpanjang Sampai Mei, DJKA Ungkap Alasannya

Whats New
Bisnis Pakaian Bekas Impor Marak Lagi, Mendag Zulhas Mau Selidiki

Bisnis Pakaian Bekas Impor Marak Lagi, Mendag Zulhas Mau Selidiki

Whats New
Cara Reaktivasi Penerima Bantuan Iuran BPJS Kesehatan

Cara Reaktivasi Penerima Bantuan Iuran BPJS Kesehatan

Work Smart
Kehabisan Tiket Kereta Api? Coba Fitur Ini

Kehabisan Tiket Kereta Api? Coba Fitur Ini

Whats New
Badan Bank Tanah Siapkan Lahan 1.873 Hektar untuk Reforma Agraria

Badan Bank Tanah Siapkan Lahan 1.873 Hektar untuk Reforma Agraria

Whats New
Dukung Pembangunan Nasional, Pelindo Terminal Petikemas Setor Rp 1,51 Triliun kepada Negara

Dukung Pembangunan Nasional, Pelindo Terminal Petikemas Setor Rp 1,51 Triliun kepada Negara

Whats New
Komersialisasi Gas di Indonesia Lebih Menantang Ketimbang Minyak, Ini Penjelasan SKK Migas

Komersialisasi Gas di Indonesia Lebih Menantang Ketimbang Minyak, Ini Penjelasan SKK Migas

Whats New
Mulai Mei 2024, Dana Perkebunan Sawit Rakyat Naik Jadi Rp 60 Juta Per Hektar

Mulai Mei 2024, Dana Perkebunan Sawit Rakyat Naik Jadi Rp 60 Juta Per Hektar

Whats New
KA Argo Bromo Anggrek Pakai Kereta Eksekutif New Generation per 29 Maret

KA Argo Bromo Anggrek Pakai Kereta Eksekutif New Generation per 29 Maret

Whats New
Mudik Lebaran 2024, Bocoran BPJT: Ada Diskon Tarif Tol Maksimal 20 Persen

Mudik Lebaran 2024, Bocoran BPJT: Ada Diskon Tarif Tol Maksimal 20 Persen

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com