Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Harga Lahan Makin Mahal, Ini Strategi MRT Jakarta Jangkau Kelas Menengah ke Bawah

Kompas.com - 03/06/2023, 19:11 WIB
Yohana Artha Uly,
Erlangga Djumena

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Pembangunan moda transportasi MRT Jakarta turut membuat harga aset di sekitarnya, baik lahan maupun bangunan, menjadi lebih mahal. Lantaran meningkatnya konektvitas dan akses masyarakat di kawasan itu.

Kondisi tersebut membuat aktivitas bisnis maupun kepemilikan properti di sepanjang kawasan MRT dipandang hanya bisa diakses oleh kalangan atas.

Namun PT MRT Jakarta, sebagai pengelola transportasi modern tersebut memiliki berbagai strategi untuk memastikan kawasannya turut menjangkau kalangan menengah ke bawah.

Kepala Departemen Transit Oriented Development (TOD) Business Generation MRT Jakarta, Raihan Kusuma mengatakan, pada dasarnya harga lahan yang menjadi jalur MRT sudah mahal sejak masa pembangunan. Sebab, berada di pusat kota yang sebagian lahannya dimiliki para konglomerat.

Baca juga: Ibu Kota Bakal Pindah, Bagaimana Nasib MRT Jakarta?

Hal ini pula yang membuat MRT Jakarta tak memiliki aset di sekitar kawasan stasiun MRT. Kendati begitu, MRT Jakarta memiliki kuasa untuk mengatur rancangan pembangunan di sekitar kawasan MRT, baik itu aset yang dimiliki swasta maupun pemerintah.

Wewenang itu diberikan oleh Pemprov DKI Jakarta melalui Peraturan Gubernur (Pergub) Nomor 15 Tahun 2020, yang mengatur penunjukkan MRT Jakarta sebagai pengelola kawasan berorientasi transit atau transit oriented development (TOD) di sepanjang jalur MRT.

"Jadi kalau ada gedung yang mau dibangun di sekitar MRT, mereka harus dapat izin rekomendasi dari MRT Jakarta," ujarnya dalam diskusi di kantor MRT Jakarta, dikutip Sabtu (3/6/2023).

"Itu menjadi salah satu benefit yang MRT Jakarta punya, karena memang kami bisa mengintervensi langsung desain dari gedungnya sesuai dengan konsep TOD," imbuh Raihan.

Lewat kuasa tersebut, ia bilang, MRT Jakarta akan melakukan intervensi pada desain pembangunan yang akan dilakukan di sekitar kawasan MRT, terutama oleh pihak swasta.

Dengan demikian, MRT Jakarta dapat menetapkan ketentuan untuk penyediaan ruang bagi pelaku UMKM agar bisa menggelar bisnisnya di kawasan TOD sekitar MRT Jakarta.

"Mereka (swasta) enggak boleh sembarangan bangun gedung yang semuanya untuk ritel-ritel yang mahal-mahal. Kami intervensi, harus ada UMKM sekian, misalnya," jelas dia.

"Jadi sebagai pengelola kawasan, kami tidak sekedar pengembangan dengan mereka minta izin lalu kami teruskan ke Pemprov, enggak kayak begitu. Kami lihat desainnya, kalau belum sesuai, kami minta ubah desainnya, dan mereka harus ikut kami," paparnya.

Di sisi lain, MRT Jakarta juga akan memanfaatkan aset-aset yang dimiliki pemerintah, khususnya Pemprov DKI Jakarta, yang ada di sepanjang jalur MRT untuk dikembangkan bagi pelaku-pelaku UMKM.

Salah satu contoh yang sudah diterapkan adalah Taman Literasi Martha Tiahahu yang berada di kawasan Blok M, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan. Selain menyediakan perpustakaan, di taman ini juga terdapat UMKM-UMKM kuliner yang produknya bisa dibeli oleh para pengunjung.

Dari sisi hunian, Raihan mengatakan, pihaknya juga berupaya menjangkau kalangan menengah. Lagi-lagi, hal ini dilakukan dengan memanfaatkan aset yang dimiliki Pemprov DKI Jakarta.

Halaman:

Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya

A member of
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Akankah Relaksasi HET Beras Premium Tetap Diperpanjang?

Akankah Relaksasi HET Beras Premium Tetap Diperpanjang?

Whats New
Proyek Perluasan Stasiun Tanah Abang Mulai Dibangun Mei 2024

Proyek Perluasan Stasiun Tanah Abang Mulai Dibangun Mei 2024

Whats New
Freeport Setor Rp 3,35 Triliun ke Pemda di Papua, Indef Sarankan Ini

Freeport Setor Rp 3,35 Triliun ke Pemda di Papua, Indef Sarankan Ini

Whats New
Obligasi atau Emas, Pilih Mana?

Obligasi atau Emas, Pilih Mana?

Work Smart
Tiru India dan Thailand, Pemerintah Bakal Beri Insentif ke Apple jika Bangun Pabrik di RI

Tiru India dan Thailand, Pemerintah Bakal Beri Insentif ke Apple jika Bangun Pabrik di RI

Whats New
KB Bank Sukses Pertahankan Peringkat Nasional dari Fitch Ratings di Level AAA dengan Outlook Stabil

KB Bank Sukses Pertahankan Peringkat Nasional dari Fitch Ratings di Level AAA dengan Outlook Stabil

BrandzView
Harga Acuan Penjualan Gula Naik Jadi Rp 17.500 Per Kilogram

Harga Acuan Penjualan Gula Naik Jadi Rp 17.500 Per Kilogram

Whats New
Pertama di Asia, Hong Kong Setujui ETF Bitcoin

Pertama di Asia, Hong Kong Setujui ETF Bitcoin

Whats New
Sebanyak 109.105 Kendaraan Melintasi Tol Solo-Yogyakarta Saat Mudik Lebaran 2024

Sebanyak 109.105 Kendaraan Melintasi Tol Solo-Yogyakarta Saat Mudik Lebaran 2024

Whats New
HUT Ke-63, Bank DKI Sebut Bakal Terus Dukung Pembangunan Jakarta

HUT Ke-63, Bank DKI Sebut Bakal Terus Dukung Pembangunan Jakarta

Whats New
Daftar 17 Entitas Investasi Ilegal Baru yang Diblokir Satgas Pasti

Daftar 17 Entitas Investasi Ilegal Baru yang Diblokir Satgas Pasti

Whats New
BI Banten Distribusikan Uang Layak Edar Rp 3,88 Triliun Selama Ramadhan 2024, Pecahan Rp 2.000 Paling Diminati

BI Banten Distribusikan Uang Layak Edar Rp 3,88 Triliun Selama Ramadhan 2024, Pecahan Rp 2.000 Paling Diminati

Whats New
Satgas Pasti Blokir 537 Pinjol Ilegal dan 48 Penawaran Pinpri

Satgas Pasti Blokir 537 Pinjol Ilegal dan 48 Penawaran Pinpri

Whats New
Luhut: Apple Tertarik Investasi Kembangkan AI di IKN, Bali, dan Solo

Luhut: Apple Tertarik Investasi Kembangkan AI di IKN, Bali, dan Solo

Whats New
Dollar AS Melemah, Kurs Rupiah Masih Bertengger di Rp 16.100

Dollar AS Melemah, Kurs Rupiah Masih Bertengger di Rp 16.100

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com