Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Indonesia-Korea Selatan Kembangkan Teknologi Pengelolaan Sampah Ramah Lingkungan

Kompas.com - 05/06/2023, 11:52 WIB
Haryanti Puspa Sari,
Yoga Sukmana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Pemerintah Indonesia melalui Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) akan bekerja sama dengan Universitas Nasional Pusan, Korea Selatan untuk mengembangkan teknologi pengelolaan sampah ramah lingkungan.

Direktur Jenderal Pengelolaan Ruang Laut Victor Gustaaf Manoppo mengatakan, kerja sama dilakukan melalui pendirian pusat kerja sama teknologi kelautan ramah lingkungan.

Bersama Presiden Universitas Pusan Cha Jeong In, Victor akan bekerja sama mengembangkan teknologi di galangan kapal dan sektor kelautan kedua negara.

Baca juga: Walhi Tolak Masuk Tim Kajian KKP Terkait Ekspor Pasir Laut

Victor merasa prihatin terhadap kondisi sampah laut dan plastik yang mengancam kesehatan keanekaragaman hayati laut, industri dan masyarakat.

Karenanya, menurut dia, sampah laut dan plastik harus ditangani dengan melibatkan berbagai pihak dan negara.

“Pengurangan sampah laut dan plastik relevan dengan salah satu kebijakan ekonomi biru KKP yaitu membersihkan lautan melalui partisipasi para nelayan, kami menyebutnya program Bulan Cinta Laut,” kata Victor di Hydrogen Ship Technology Center Pusan National University (PNU HSTC) saat penandatanganan Letter of Intent (LoI) dikutip Senin (5/6/2023).

Baca juga: Menteri KKP Bantah Soal Dugaan Adanya Kepentingan Singapura di Balik Kebijakan Ekspor Pasir Laut


Victor mengatakan, kerja sama tersebut merupakan langkah awal untuk mengeksplorasi lebih jauh bagaimana menciptakan lautan yang lebih sehat melalui pemanfaatan teknologi pengurangan sampah laut dan plastik sehingga berkontribusi pada konservasi lingkungan laut.

“Saya mengapresiasi atas kemajuan kerja sama yang telah dirintis dan menjadikan momentum ini sebagai upaya bersama untuk mengatasi masalah sampah laut dan sampah plastik di lautan kita," ujarnya.

Pada kesempatan yang sama, Presiden Universitas Pusan, Jeong In Cha mengatakan, Hydrogen Ship Technology Center menjadi contoh kapal ramah lingkungan untuk mengumpulkan dan mengolah sampah laut yang mengapung di laut.

Baca juga: Menteri KKP Blak-blakan Alasan Ekspor Pasir Laut Diizinkan

“Hydrogen Ship Technology Center (HSTC) mengajukan perjanjian ini ke Pusan National University, dan Profesor Jae Myung Lee sebagai kepala Hydrogen Ship Technology Center menerima dukungan administrasi dan keuangan dari pemerintah untuk sumber daya dan pengembangan di bidang kapal hidrogen," kata Jeong.

Lebih lanjut, Jeong mengatakan, Pusan National University (PNU) akan melakukan berbagai upaya untuk memperkuat penelitian bersama di tingkat internasional dalam bidang teknik, lingkungan dan kelautan.

Selain itu, ia mengatakan, PNU akan mengadakan pertukaran mahasiswa ataupun kerja sama dalam pengembangan kebijakan maritim dan kebijakan ramah lingkungan.

“Saya berharap Korea dan Indonesia dapat mempertahankan kemitraan yang akan memberikan kontribusi bagi masyarakat internasional, seperti penyelesaian masalah sampah laut, melalui kerja sama di masa mendatang,” pungkasnya.

Baca juga: KKP Tertibkan 9 Kapal Ikan yang Melanggar Ketentuan Operasional

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya

A member of


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com