Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

DOID Bukukan Pertumbuhan Pendapatan 23 Persen di Kuartal I-2023 Menjadi Rp 6,13 Triliun

Kompas.com - 06/06/2023, 21:00 WIB
Kiki Safitri,
Aprillia Ika

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com – Emiten tambang PT Delta Dunia Makmur Tbk (DOID) mencatatkan pertumbuhan pendapatan sebesar 23 persen menjadi 404,49 juta dollar AS atau Rp 6,13 triliun (kurs Rp 14.969 per dollar AS) pada kuartal I-2023, dibandingkan periode sama tahun sebelumnya sebesar 332,25 juta dollar AS (Rp 4,9 triliun).

Namun demikian, perseroan mencatatkan kerugian sebesar 618,94 juta dollar AS atau Rp 9,2 triliun pada kuartal I-2023. Kerugian perseroan tersebut mengalami kenaikan jika dibandingkan dengan periode sama tahun sebelumnya sebesar 461,54 juta dollar AS atau Rp 6,9 triliun.

Presiden Direktur Delta Dunia Group Ronald Sutardja mengatakan, dalam mendorong kinerja, perusahaan melakukan strategi diversifikasi bisnis, serta meningkatkan kinerja operasional di Indonesia dan Australia.

Baca juga: Ditopang Harga Batu Bara, Pendapatan DOID Melonjak 71 Persen pada 2022

 

Ronald mengatakan, sebanyak 15 persen dari pendapatan yang dibukukan pada kuartal I-2023 berasal dari aktivitas penambangan Batu bara Metalurgi di Australia.

“Operasi kami di Indonesia dan Australia terus menunjukkan kinerja yang baik. Strategi diversifikasi kembali membuahkan sukses yang tergambar dari meningkatnya jumlah pendapatan dari bisnis Batu bara Metalurgi sekaligus mengurangi pendapatan dari Batu bara Termal,” kata Ronald dalam siaran pers, Selasa (6/6/2023).

Capaian DOID juga didukung oleh angka volume overburden removal yang meningkat 9 persen dari 123,5 juta bank cubic meter (bcm) di kuartal I-2022 menjadi sebesar 134,4 juta bcm di kuartal I-2023. Dari sisi operasional, produksi batu bara meningkat sebesar 21,5 juta ton metrik atau naik 18 persen dari 18,3 juta ton metrik di kuartal I-2022 (YoY).

Di sisi lain, EBITDA juga mengalami pertumbuhan sebesar 6 persen YoY, sementara margin EBITDA keseluruhan menurun sebesar 3 persen YoY karena adanya penurunan margin sebesar 2 persen di Indonesia, terutama akibat inflasi biaya.

Tahun ini, DOID mengalokasikan belanja modal atau capex sebesar Rp 2,1 triliun, dan sepanjang kuartal I-2023, capex yang terserap Rp 329 miliar atau turun 57 persen dibang periode sama tahun sebelumnya.

Baca juga: Laba Emiten Tambang Batu Bara ITMG Melambung 152,57 Persen pada 2022


Sebagai informasi, salah satu anak perusahaan BUMA Australia, mendapatkan kontrak baru senilai 60 juta dollar Australia atau setara Rp 598,7 miliar dari BHP dan Mitsubishi Alliance (BMA) untuk menyediakan layanan penambangan batu bara dan pengolahan limbah di tambang Saraji, Queensland tengah, Australia.

Ini merupakan kontrak ketiga Delta Dunia Group dengan BHP-Mitsubishi Alliance di tahun ini. Tambang Saraji merupakan salah satu tambang batu bara terbesar di Australia berdasarkan cadangan batubara yang dapat dipulihkan. Kontrak baru ini berjangka waktu 18 bulan dan memiliki opsi perpanjangan selama 18 bulan berikutnya.

Melalui kontrak baru tersebut, Ronald optimis di tahun 2023 perseroan mampu meningkatkan pendaptan hingga 25 persen.

“Kami optimis target pendapatan 25 persen dari diversifikasi komoditas akan tercapai pada akhir 2023 ini sekaligus mendukung pencapaian positif yang konsisten sepanjang 2023,” tegas dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

BTN Syariah Cetak Laba Bersih Rp 164,1 Miliar pada Kuartal I 2024

BTN Syariah Cetak Laba Bersih Rp 164,1 Miliar pada Kuartal I 2024

Whats New
Pegadaian Bukukan Laba Bersih Rp 1,4 Triliun pada Kuartal I 2024

Pegadaian Bukukan Laba Bersih Rp 1,4 Triliun pada Kuartal I 2024

Whats New
Program Makan Siang Gratis Butuh 6,7 Ton Beras Per Tahun, Bulog Tunggu Arahan Pemerintah

Program Makan Siang Gratis Butuh 6,7 Ton Beras Per Tahun, Bulog Tunggu Arahan Pemerintah

Whats New
BTN Cetak Laba Bersih Rp 860 Miliar pada Kuartal I 2024

BTN Cetak Laba Bersih Rp 860 Miliar pada Kuartal I 2024

Whats New
Bulog Siap Jadi Pembeli Gabah dari Sawah Hasil Teknologi Padi China

Bulog Siap Jadi Pembeli Gabah dari Sawah Hasil Teknologi Padi China

Whats New
Bulog Baru Serap 633.000 Ton Gabah dari Petani, Dirut: Periode Panennya Pendek

Bulog Baru Serap 633.000 Ton Gabah dari Petani, Dirut: Periode Panennya Pendek

Whats New
Dari Perayaan HUT hingga Bagi-bagi THR, Intip Kemeriahan Agenda PUBG Mobile Sepanjang Ramadhan

Dari Perayaan HUT hingga Bagi-bagi THR, Intip Kemeriahan Agenda PUBG Mobile Sepanjang Ramadhan

Rilis
INACA: Iuran Pariwisata Tambah Beban Penumpang dan Maskapai

INACA: Iuran Pariwisata Tambah Beban Penumpang dan Maskapai

Whats New
Bank DKI Sumbang Dividen Rp 326,44 Miliar ke Pemprov DKI Jakarta

Bank DKI Sumbang Dividen Rp 326,44 Miliar ke Pemprov DKI Jakarta

Whats New
OASA Bangun Pabrik Biomasa di Blora

OASA Bangun Pabrik Biomasa di Blora

Rilis
Pengumpulan Data Tersendat, BTN Belum Ambil Keputusan Akuisisi Bank Muamalat

Pengumpulan Data Tersendat, BTN Belum Ambil Keputusan Akuisisi Bank Muamalat

Whats New
Cara Hapus Daftar Transfer di Aplikasi myBCA

Cara Hapus Daftar Transfer di Aplikasi myBCA

Work Smart
INA Digital Bakal Diluncurkan, Urus KTP hingga Bayar BPJS Jadi Lebih Mudah

INA Digital Bakal Diluncurkan, Urus KTP hingga Bayar BPJS Jadi Lebih Mudah

Whats New
Suku Bunga Acuan BI Naik, Anak Buah Sri Mulyani: Memang Kondisi Global Harus Diantisipasi

Suku Bunga Acuan BI Naik, Anak Buah Sri Mulyani: Memang Kondisi Global Harus Diantisipasi

Whats New
Ekonom: Kenaikan BI Rate Bakal 'Jangkar' Inflasi di Tengah Pelemahan Rupiah

Ekonom: Kenaikan BI Rate Bakal "Jangkar" Inflasi di Tengah Pelemahan Rupiah

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com