Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Peretas Korea Utara Diduga Lakukan Pencurian Kripto Senilai 35 Juta Dollar AS

Kompas.com - 07/06/2023, 20:50 WIB
Agustinus Rangga Respati,
Akhdi Martin Pratama

Tim Redaksi

NEW YORK, KOMPAS.com - Peretas Korea Utara disebut bertanggung jawab atas pencurian sekurang-kurangnya 35 juta dollar AS dari layanan cryptocurrency populer.

Aksi pencurian ini adalah yang paling baru dari serangkaian peretasan perusahaan cryptocurrency yang terkait dengan Pyongyang.

Pejabat Amerika Serikat khawatir hasil pencurian ini digunakan untuk mendanai program senjata nuklir dan balistik rezim Korea Utara.

Peretas menguras akun cryptocurrency pelanggan dari Atomic Wallet. Perusahaan ini berbasis di Estonia dan mengeklaim telah memiliki 5 juta pengguna.

Baca juga: Mengapa Buku Putih Kripto Sangat Penting bagi Investor?

"Kurang dari 1 persen pengguna bulanan tampaknya terpengaruh oleh peretasan," ujar perusahaan, dikutip dari CNN, Rabu (7/6/2023).

Namun begitu, Atomic Wallet belum menentukan berapa banyak uang yang dicuri dan siapa yang berada di balik peretasan itu.

Beberapa korban yang terdampak peretasan mengunggah cuitan ke Twitter, memohon para peretas untuk mengembalikan uangnya. Mereka juga mencantumkan mata uang kriptonya seandainya para peretas mengasiani mereka.

Sebagai informasi, peretas Korea Utara telah mencuri miliaran dollar dari bank dan perusahaan mata uang kripto dalam beberapa tahun terakhir.

Menurut perusahan pelacak kripto di London bernama Elliptic, teknik pencucian uanga para peretas dan alat yang digunakan cocok dengan perilaku Korea Utara.

Baca juga: Bursa Kripto Meluncur Juni 2023, Ada 3 Perusahaan yang Sudah Mendaftar

Selain itu, pelacak cryptocurrency independen ZachXBT mengatakan, peretas Korea Utara kemungkinan bertanggung jawab atas insiden ini.

"Polanya mirip dengan apa yang kami lihat dengan pencucian dana Harmony pada Januari," ungkap dia.

Harmony, perusahaan yang berbasis di California telah kehilangan 100 juta dollar AS dari aksi pencucian uang.

Menggagalkan peretasan dan pencucian uang Korea Utara menjadi prioritas keamanan nasional bagi pemerintahan Joe Biden.

Seorang dari Gedung Putih mengatakan, sekitar setengah dari program rudal Korea Utara didanai oleh serangan siber dan pencucian mata uang kripto.

Baca juga: Platform Kripto Global Berguguran, Indodax Audit Kecukupan Likuiditas

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Survei Prudential: 68 Persen Warga RI Pertimbangkan Proteksi dari Risiko Kesehatan

Survei Prudential: 68 Persen Warga RI Pertimbangkan Proteksi dari Risiko Kesehatan

Earn Smart
7 Contoh Kebijakan Fiskal di Indonesia, dari Subsidi hingga Pajak

7 Contoh Kebijakan Fiskal di Indonesia, dari Subsidi hingga Pajak

Whats New
'Regulatory Sandbox' Jadi Ruang untuk Perkembangan Industri Kripto

"Regulatory Sandbox" Jadi Ruang untuk Perkembangan Industri Kripto

Whats New
IHSG Melemah 0,83 Persen dalam Sepekan, Kapitalisasi Pasar Susut

IHSG Melemah 0,83 Persen dalam Sepekan, Kapitalisasi Pasar Susut

Whats New
Nasabah Bank DKI Bisa Tarik Tunai Tanpa Kartu di Seluruh ATM BRI

Nasabah Bank DKI Bisa Tarik Tunai Tanpa Kartu di Seluruh ATM BRI

Whats New
Genjot Layanan Kesehatan, Grup Siloam Tingkatkan Digitalisasi

Genjot Layanan Kesehatan, Grup Siloam Tingkatkan Digitalisasi

Whats New
Pelita Air Siapkan 273.000 Kursi Selama Periode Angkutan Lebaran 2024

Pelita Air Siapkan 273.000 Kursi Selama Periode Angkutan Lebaran 2024

Whats New
Puji Gebrakan Mentan Amran, Perpadi: Penambahan Alokasi Pupuk Prestasi Luar Biasa

Puji Gebrakan Mentan Amran, Perpadi: Penambahan Alokasi Pupuk Prestasi Luar Biasa

Whats New
Pengertian Kebijakan Fiskal, Instrumen, Fungsi, Tujuan, dan Contohnya

Pengertian Kebijakan Fiskal, Instrumen, Fungsi, Tujuan, dan Contohnya

Whats New
Ekspor CPO Naik 14,63 Persen pada Januari 2024, Tertinggi ke Uni Eropa

Ekspor CPO Naik 14,63 Persen pada Januari 2024, Tertinggi ke Uni Eropa

Whats New
Tebar Sukacita di Bulan Ramadhan, Sido Muncul Beri Santunan untuk 1.000 Anak Yatim di Jakarta

Tebar Sukacita di Bulan Ramadhan, Sido Muncul Beri Santunan untuk 1.000 Anak Yatim di Jakarta

BrandzView
Chandra Asri Bukukan Pendapatan Bersih 2,15 Miliar Dollar AS pada 2023

Chandra Asri Bukukan Pendapatan Bersih 2,15 Miliar Dollar AS pada 2023

Whats New
Tinjau Panen Raya, Mentan Pastikan Pemerintah Kawal Stok Pangan Nasional

Tinjau Panen Raya, Mentan Pastikan Pemerintah Kawal Stok Pangan Nasional

Whats New
Kenaikan Tarif Dinilai Jadi Pemicu Setoran Cukai Rokok Lesu

Kenaikan Tarif Dinilai Jadi Pemicu Setoran Cukai Rokok Lesu

Whats New
Puasa Itu Berhemat atau Boros?

Puasa Itu Berhemat atau Boros?

Spend Smart
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com