Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Harga Minyak Dunia Turun di Tengah Isu Kesepakatan antara AS dan Iran

Kompas.com - 09/06/2023, 08:45 WIB
Yohana Artha Uly,
Aprillia Ika

Tim Redaksi

NEW YORK, KOMPAS.com - Harga minyak mentah dunia turun pada akhir perdagangan Kamis (8/6/2023) waktu setempat atau Jumat pagi WIB, usai Gedung Putih membantah laporan berita yang menyebut Amerika Serikat (AS) dan Iran mendekati kesepakatan mengenaiekspor minyak.

Mengutip CNBC, harga minyak mentah Brent turun 1,3 persen atau 99 sen AS menjadi sebesar 75,96 dollar AS per barrel. Sementara harga minyak mentah Intermediate West Texas Intermediate (WTI) AS turun 1,71 persen atau 1,24 dollar AS menjadi ke level 71,29 dollar AS per barrel.

Menurut laporan Middle East Eye yang mengutip dua sumber tanpa nama, AS dan Iran hampir mencapai kesepakatan sementara yang memberikan keringanan sanksi untuk memungkinkan Iran mengekspor 1 juta barrel minyak setiap hari.

Keringanan sanksi itu diberikan dengan imbalan bahwa Iran akan mengurangi pengayaan uranium yang merupakan salah satu bahan baku dasar dalam pembuatan nuklir. Laporan itu sempat membuat harga minyak anjlok hingga 3 dollar AS pada sesi perdagangan kemarin.

Baca juga: Harga Minyak Dunia Turun Dipicu Kekhawatiran Pelemahan Ekonomi

Namun perdagangan berbalik menguat, karena adanya skeptisisme terhadap laporan tersebut usai dibantah oleh Gedung Putih. Alhasil, pada akhir perdagangan, harga minyak tidak jatuh terlalu dalam.

"Laporan itu salah dan menyesatkan," kata Juru Bicara Dewan Keamanan Nasional Gedung Putih.

Di sisi lain, pergerakan harga minyak dunia juga turut dipengaruhi ketersediaan pasokan dan tren permintaan.

AS melaporkan kenaikan persediaan bensin yang lebih besar dari perkiraan pada hari Rabu. Hal itu menimbulkan kekhawatiran tentang permintaan bahan bakar AS di tengah berlangsungnya puncak musim mengemudi di musim panas.

Stok minyak mentah AS pun hanya mengalami penurunan kecil yakni sebesar 451.000 barrel.

"Jika tidak ada kesepakatan Iran maka kita kembali ke tempat sebelumnya, lebih fokus pada permintaan bahan bakar," kata John Kilduff, partner di Again Capital LLC di New York.

Baca juga: Investor Harap-harap Cemas, Harga Minyak Dunia Anjlok 4 Persen


Kendati demikian, pada pertemuan OPEC+ akhir pekan lalu, Arab Saudi menyatakan bakal memangkas produksi minyak mentahnya sebesar 1 juta barrel per hari menjadi sekitar 9 juta barrel per hari mulai Juli 2023.

Arab Saudi, pengekspor minyak utama dunia, juga secara tak terduga menaikkan harga jual resmi minyak mentahnya ke pembeli Asia.

Langkah itu dilakukan Arab Saudi untuk membatasi pasokan minyak mentah di pasar dunia guna mengerek harga minyak yang trennya menurun.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Setelah Akuisisi, Mandala Finance Masih Fokus ke Bisnis Kendaraan Roda Dua

Setelah Akuisisi, Mandala Finance Masih Fokus ke Bisnis Kendaraan Roda Dua

Whats New
KKP Gandeng Kejagung untuk Kawal Implementasi Aturan Tata Kelola Lobster

KKP Gandeng Kejagung untuk Kawal Implementasi Aturan Tata Kelola Lobster

Whats New
Pengusaha Harap Putusan MK soal Pilpres Dapat Ciptakan Iklim Investasi Stabil

Pengusaha Harap Putusan MK soal Pilpres Dapat Ciptakan Iklim Investasi Stabil

Whats New
IHSG dan Rupiah Kompak Menguat di Akhir Sesi 23 April 2024

IHSG dan Rupiah Kompak Menguat di Akhir Sesi 23 April 2024

Whats New
Rupiah Diramal Bisa Kembali Menguat di Bawah Rp 16.000 Tahun Ini

Rupiah Diramal Bisa Kembali Menguat di Bawah Rp 16.000 Tahun Ini

Whats New
Bagaimana Prospek IPO di Indonesia Tahun Ini Usai Pemilu?

Bagaimana Prospek IPO di Indonesia Tahun Ini Usai Pemilu?

Whats New
Harga Makanan Global Diperkirakan Turun, Konsumen Bakal Lega

Harga Makanan Global Diperkirakan Turun, Konsumen Bakal Lega

Whats New
Laba Bersih Astra Agro Lestari Turun 38,8 Persen, Soroti Dampak El Nino

Laba Bersih Astra Agro Lestari Turun 38,8 Persen, Soroti Dampak El Nino

Whats New
Naik, Pemerintah Tetapkan Harga Acuan Batu Bara hingga Emas April 2024

Naik, Pemerintah Tetapkan Harga Acuan Batu Bara hingga Emas April 2024

Whats New
Alasan Mandala Finance Tak Bagi Dividen untuk Tahun Buku 2023

Alasan Mandala Finance Tak Bagi Dividen untuk Tahun Buku 2023

Whats New
Efek Panjang Pandemi, Laba Bersih Mandala Finance Turun 35,78 Persen

Efek Panjang Pandemi, Laba Bersih Mandala Finance Turun 35,78 Persen

Whats New
Heboh soal Beli Sepatu Rp 10 Juta Kena Bea Masuk Rp 31 Juta, Cek Ketentuannya

Heboh soal Beli Sepatu Rp 10 Juta Kena Bea Masuk Rp 31 Juta, Cek Ketentuannya

Whats New
KB Bank Targetkan Penyelesaian Perbaikan Kualitas Aset Tahun Ini

KB Bank Targetkan Penyelesaian Perbaikan Kualitas Aset Tahun Ini

Whats New
Astra Agro Lestari Sepakati Pembagian Dividen Rp 165 Per Saham

Astra Agro Lestari Sepakati Pembagian Dividen Rp 165 Per Saham

Whats New
Ditopang Pertumbuhan Kredit, Sektor Perbankan Diprediksi Semakin Moncer

Ditopang Pertumbuhan Kredit, Sektor Perbankan Diprediksi Semakin Moncer

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com