Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Harga Emas Dunia Naik 1 Persen, Didukung Peningkatan Klaim Pengangguran AS

Kompas.com - 09/06/2023, 09:45 WIB
Yohana Artha Uly,
Aprillia Ika

Tim Redaksi

Sumber CNBC

NEW YORK, KOMPAS.com - Harga emas dunia menguat lebih dari 1 persen pada akhir perdagangan Kamis (8/6/2023) waktu setempat atau Jumat pagi WIB, usai rilis data klaim pengangguran mingguan Amerika Serikat (AS) yang menunjukkan peningkatan.

Kondisi melonjaknya klaim pengangguran tersebut memperkuat ekspektasi pasar bahwa bank sentral AS atau Federal Reserve (The Fed) akan menghentikan siklus kenaikan suku bunga.

Mengutip CNBC, harga emas di pasar spot naik 1,3 persen menjadi ke level 1.965,1 dollar AS per ons. Sementara harga emas berjangka Comex New York Exchange naik 1,1 persen ke level 1.980,3 dollar AS per ons.

Klaim baru untuk tunjangan pengangguran pada minggu lalu naik 261.000, lebih tinggi dari perkiraan bakal naik 236.000. Data ini menunjukkan bahwa pasar tenaga kerja AS melambat di tengah meningkatnya risiko resesi.

Baca juga: Harga Emas Dunia Turun, Ini Pemicunya

"Data ini menunjukkan pelemahan lebih lanjut dalam ekonomi AS, yang merupakan kabar baik untuk emas karena akan memungkinkan The Fed menahan (suku bunga)," kata Edward Moya, Analis Pasar Senior di Oanda.

"Jika terjadi pelemahan inflasi lebih lanjut, dan jika The Fed bertahan dengan tidak memberi sinyal kemungkinan kuat kenaikan suku bunga untuk pertemuan berikutnya, maka ada kemungkinan harga emas naik lebih tinggi," imbuh dia.

Untuk diketahui, kebijakan suku bunga The Fed memang sangat mempengaruhi pergerakan harga emas.

Sebab ketika suku bunga naik, maka emas yang tidak memberikan imbal hasil menjadi tak menarik bagi investor, berbeda dari obligasi dan saham yang memang memberikan imbal hasil.

Sebaliknya, ketika suku bunga melemah maka imbal hasil pada instrumen investasi lainnya ikut menurun, sehingga emas akan menjadi lebih menarik.

Baca juga: Harga Emas Dunia Stabil di Tengah Penantian Kebijakan Suku Bunga The Fed

 


Saat ini pasar tengah menanti data infllasi AS yang akan mempengaruhi kebijakan moneter The Fed ke depannya. Laporan mengenai data inflasi AS untuk bulan Mei bakal dirilis pada 13 Juni 2023 mendatang.

Pasar kini memperkirakan peluang sebesar 74 persen untuk kemungkinan The Fed mempertahankan suku bunganya pada pertemuan yang berlangsung 13-14 Juni mendatang, menurut alat CME FedWatch.

Di sisi lain, pergerakan harga emas juga turut dipengaruhi nilai dollar AS. Indeks dollar AS turun 0,73 persen menjadi ke level 103,34 pada perdagangan kemarin.

Pelemahan dollar AS itu membuat harga emas menjadi lebih murah bagi pemegang mata uang lainnya, sehingga meningkatkan permintaan dan mengerek harga emas.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Sumber CNBC


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com