Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bapanas Salurkan Bantuan Pangan bagi Daerah Rentan Rawan Pangan

Kompas.com - 02/11/2023, 10:00 WIB
Elsa Catriana,
Aprillia Ika

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Badan Pangan Nasional (Bapanas) menyalurkan bantuan pangan ke saerah rentan rawan pangan dalam rangka intervensi pengendalian kerawanan pangan sebagai upaya mendukung percepatan penghapusan kemiskinan ekstrem.

Kepala Bapanas Arief Prasetyo Adi mengatakan, langkah ini merupakan bagian dari strategi mengurangi beban pengeluaran untuk pangan dan mengentaskan daerah rentan rawan pangan serta menguatkan daerah tahan pangan.

“Jadi ini merupakan piloting yang dilaksanakan dalam rangka mendukung percepatan penghapusan kemiskinan ekstrem. Tidak bisa dipungkiri jika tingginya angka kemiskinan merupakan salah satu faktor yang menyebabkan kerawanan pangan di masyarakat sehingga masyarakat miskin sulit menjangkau pangan karena keterbatasan ekonomi,” ujar Arief saat penyaluran bantuan pangan intervensi pengendalian kerawanan pangan di Kantor Pos Purworejo, Jawa Tengah, dikutip Kompas.com lewat siaran persnya, Kamis (2/11/2023).

Baca juga: Upaya Bapanas Redam Lonjakan Harga Cabai Rawit Merah

Kerawanan pangan dan kemiskinan menurutnya adalah dua hal yang berkaitan erat sehingga upaya dalam pengentasan kemiskinan akan berpengaruh nyata dalam mengurangi masyarakat rawan pangan.

“Sejalan dengan arahan Presiden Joko Widodo yang menargetkan pengentasan kemiskinan ekstrem pada tahun 2024 adalah 0 persen, ini tertuang dalam kebijakan berupa Instruksi Presiden (Inpres) Nomor 4 Tahun 2022 tentang Percepatan Penghapusan Kemiskinan Ekstrem,” ujarnya.

Dalam konteks global, hal ini sejalan dengan target Sustainable Development Goals (SDGs), khususnya tujuan SDG-1 yaitu pengentasan kemiskinan dan tujuan SDG-2 yaitu mengakhiri kelaparan.

Baca juga: Bapanas dan Bulog Siapkan Bantuan Pangan Beras Tambahan

 


“Pemberian bantuan pangan ini menyasar kepada masyarakat miskin dan yang mengalami rawan pangan dan gizi yakni keluarga rawan pangan pada kelompok pengeluaran 10 persen terbawah atau desil 1 yang merupakan sasaran dari upaya percepatan penghapusan kemiskinan ekstrem pada 8 Provinsi, 22 Kabupaten/Kota di 366 desa dengan jumlah penerima bantuan pangan sebanyak 98.600 KK,” ungkapnya.

“Keberhasilan pencapaian kegiatan ini tentunya tidak lepas dari dukungan dan kolaborasi lintas sektor mulai dari pemerintah daerah, BUMN pangan dan BUMN di bidang logistik, karena daerah sampai ujung sana dan yang sanggup itu PT. Pos Indonesia serta penyedianya PT. Rajawali Nusindo,” tambah Arief.

Baca juga: Soal Beras Plastik, Bapanas: Itu Hoaks, Kami Pastikan Beras SPHP Aman

Halaman:

Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya

A member of


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com