Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Generasi Milenial Mulai Lirik Instrumen Sukuk

JAKARTA, KOMPAS.com - Generasi milenial mulai tertarik dengan investasi di surat berharga syariah negara atau sukuk.

Pada periode penerbitan Sukuk Tabungan ST003, investor muda termasuk milenial yang memesan melalui Bank Syariah Mandiri saja mencapai 26,5 persen. Mereka terdiri atas investor muda usia 26-35 tahun sebesar 22,5 persen dan investor milenial sebesar 6 persen.

SEVP Distribution and Services Mandiri Syariah Anton Sukarna mengatakan, untuk sukuk ritel, mulanya mereka menargetkan nasabah prioritas.

"Namun ternyata banyak juga nasabah ritel non priority kami yang tertarik dengan investasi sukuk ini termasuk kaum muda," ujar Anton dalam keterangan tertulis, Senin (4/3/2019).

Mandiri Syariah termasuk salah satu mitra distribusi sukuk tabungan dan sukuk ritel yang dikeluarkan pemerintah. Untuk ST-003, pemesanan yang dilakukan online melalui Mandiri Syariah Netbanking oversubscribed dari target indikatif yang ditetapkan perusahaan, yakni sekitar Rp 200 miliar.

Sementara jumlah investor yang memesan melalui Mandiri Syariah sekitar 10 persen dari total investor yang membeli ST-003.

Nilai rata-rata investasi nominal adalah Rp 250 juta per orang. Adapun profesi terbanyak adalah pegawai swasta sebesar 60,42 persen.

Selebihnya adalah ibu rumah tangga, pensiunan, profesional, hingga pelajar dan mahasiswa dengan daerah yang paling besar adalah wilayah Pulau Jawa.

Untuk ST-003, investasi kaum muda dan milenial sekitar Rp 29 miliar dari total pemesanan mencapai Rp 374 miliar.

Setelah ditunjuk sebagai mitra distributor ST-003, Mandiri Syariah kembali ditunjuk Pemerintah sebagai mitra distributor untuk Sukuk Ritel SR-011.

“Kami kembali memperoleh kepercayaan Pemerintah sebagai agen penjual Sukuk Ritel sejak pertama kali terbit yaitu dari seri SR-001 hingga yang terbaru ini, seri SR-011," sebut Anton.

Berbeda dengan ST-003 yang pemesanannya dilakukan secara online, masyarakat dapat memesan langsung  SR-011 melalui Kantor Cabang Mandiri Syariah di seluruh Indonesia selama periode 1-19 Maret 2019.

Bagi bank syariah, kata Anton, penerbitan sukuk menjadi pelengkap instrumen investasi bagi nasabah. Meski dengan penerbitan sukuk, dana pihak ketiga tetap bertumbuh.

Sebagian nasabah datang membawa dana segar dari luar. Sementara sebagian lainnya menggunakan dana yang sudah ada di bank.


Sukuk potensial bagi milenial

Praktisi keuangan syariah Mohammad Bagus Teguh Perwira mengatakan, produk sukuk ritel cocok bagi investor pemula, khususnya milenial yang masih coba-coba berinvestasi. SR-011 bisa dibeli minimal Rp 1 juta dan maksimal Rp 3 miliar, lebih terjangkau daripada sukuk ritel seri sebelumnya.

"Apalagi sekarang ada kelompok milenial yang aware soal income halal, investasi halal. Ini instrumen yang cocok buat milenial yang sesuai dengan keyakinan dia," kata Teguh.

Teguh mengatakan, dengan sukuk ritel, investor hanya memikirkan berapa imbal hasil yang didapat, tapi juga kenyamanan batin karena berada di jalur syariah. Fiturnya pun sama dengan obligasi ritel, hanya saja dengan prinsip syariah.

Tak hanya milenial, sukuk ritel juga cocok bagi pensiunan atau pekerja jelang pensiun untuk menikmati dana tambahan di masa tua.

"Saat pensiun kehilangan income banyak. Jadi ini bisa digunakan untuk menambah income bulanan karena akan ada return-nya," kata Teguh.

https://money.kompas.com/read/2019/03/04/154313326/generasi-milenial-mulai-lirik-instrumen-sukuk

Terkini Lainnya

BTN Syariah Cetak Laba Bersih Rp 164,1 Miliar pada Kuartal I 2024

BTN Syariah Cetak Laba Bersih Rp 164,1 Miliar pada Kuartal I 2024

Whats New
Pegadaian Bukukan Laba Bersih Rp 1,4 Triliun pada Kuartal I 2024

Pegadaian Bukukan Laba Bersih Rp 1,4 Triliun pada Kuartal I 2024

Whats New
Program Makan Siang Gratis Butuh 6,7 Ton Beras Per Tahun, Bulog Tunggu Arahan Pemerintah

Program Makan Siang Gratis Butuh 6,7 Ton Beras Per Tahun, Bulog Tunggu Arahan Pemerintah

Whats New
BTN Cetak Laba Bersih Rp 860 Miliar pada Kuartal I 2024

BTN Cetak Laba Bersih Rp 860 Miliar pada Kuartal I 2024

Whats New
Bulog Siap Jadi Pembeli Gabah dari Sawah Hasil Teknologi Padi China

Bulog Siap Jadi Pembeli Gabah dari Sawah Hasil Teknologi Padi China

Whats New
Bulog Baru Serap 633.000 Ton Gabah dari Petani, Dirut: Periode Panennya Pendek

Bulog Baru Serap 633.000 Ton Gabah dari Petani, Dirut: Periode Panennya Pendek

Whats New
Dari Perayaan HUT hingga Bagi-bagi THR, Intip Kemeriahan Agenda PUBG Mobile Sepanjang Ramadhan

Dari Perayaan HUT hingga Bagi-bagi THR, Intip Kemeriahan Agenda PUBG Mobile Sepanjang Ramadhan

Rilis
INACA: Iuran Pariwisata Tambah Beban Penumpang dan Maskapai

INACA: Iuran Pariwisata Tambah Beban Penumpang dan Maskapai

Whats New
Bank DKI Sumbang Dividen Rp 326,44 Miliar ke Pemprov DKI Jakarta

Bank DKI Sumbang Dividen Rp 326,44 Miliar ke Pemprov DKI Jakarta

Whats New
OASA Bangun Pabrik Biomasa di Blora

OASA Bangun Pabrik Biomasa di Blora

Rilis
Pengumpulan Data Tersendat, BTN Belum Ambil Keputusan Akuisisi Bank Muamalat

Pengumpulan Data Tersendat, BTN Belum Ambil Keputusan Akuisisi Bank Muamalat

Whats New
Cara Hapus Daftar Transfer di Aplikasi myBCA

Cara Hapus Daftar Transfer di Aplikasi myBCA

Work Smart
INA Digital Bakal Diluncurkan, Urus KTP hingga Bayar BPJS Jadi Lebih Mudah

INA Digital Bakal Diluncurkan, Urus KTP hingga Bayar BPJS Jadi Lebih Mudah

Whats New
Suku Bunga Acuan BI Naik, Anak Buah Sri Mulyani: Memang Kondisi Global Harus Diantisipasi

Suku Bunga Acuan BI Naik, Anak Buah Sri Mulyani: Memang Kondisi Global Harus Diantisipasi

Whats New
Ekonom: Kenaikan BI Rate Bakal 'Jangkar' Inflasi di Tengah Pelemahan Rupiah

Ekonom: Kenaikan BI Rate Bakal "Jangkar" Inflasi di Tengah Pelemahan Rupiah

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke