Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Ketika Cinta AirAsia Bertepuk Sebelah Tangan dengan Traveloka...

Keputusan tersebut resmi diambil manajemen setelah dalam dua minggu terakhir, penjualan tiket mereka terus timbul-tenggelam di OTA yang juga merupakan salah satu unicorn (start up dengan kapitalisasi di atas 1 miliar dollar AS).

Tak tanggung-tanggung, penarikan penjualan tiket tak hanya berlaku untuk AirAsia Indonesia saja, tetapi juga seluruh tiket grup AirAsia yang meliputi lima negara lain seperti Malaysia, India, Jepang, Thailand, dan Filipina.

Direktur Utana AirAsia Indonesia Dendy Kurniawan pun menyebutkan, pemutusan hubungan kerja sama ini berlaku secara permanen.

"Suspend ini bersifat permanen. Soal nanti kami membuka pintu kerja sama, itu kami win-win (solution) sama-sama sehat, sama-sama positif, berkembang sama-sama, besar sama-sama. Jangan karena salah satu merasa paling hebat terus bisa semau-maunya," ujar Dendy di Jakarta, Senin (5/3/2019).

Secara kronologis, awal kejadian hilangnya tiket AirAsia dari Traveloka untuk pertama kalinya terjadi tanggal 14-17 Februari 2019, yang bertepatan dengan masa peningkatan taraf (upgrade) sistem pemesanan pada tanggal 16 Februari 2019 yang berlangsung selama 13 jam.

Saat memberi klarifikasi, Traveloka kemudian merujuk pada 13 jam masa perbaikan ini sebagai alasan hilangnya penerbangan AirAsia dari situs.

Namun, penerbangan AirAsia kembali hilang untuk yang kedua kalinya dari Traveloka tanpa penjelasan pada 2 Maret 2019 jauh setelah upgrade sistem AirAsia selesai.

Kekecewaan pihak AirAsia pun bertambah, lantaran alih-alih merekomendasikan pelanggan AirAsia untuk mengakses laman resmi maskapai yang bermarkas di Kuala Lumpur tersebut, pihak Traveloka justru mengimbau pelanggannya untuk memesan tiket dari maskapai lain.

"Tanggal 2 Maret kemarin kembali kita merasa dirugikan tanpa ada alasan jelas dan resmi kok flight kami nggak ada lagi di Traveloka. Ada laporan, ketika customer nanya, bukannya dijawab untuk langsung ke AirAsia.com, tapi justru diimbau beli tiket maskapai lain di Traveloka. Ini mencederai bisnis yang selama ini berjalan baik," ujar Dendy.

Bertepuk sebelah tangan

Direktur Niaga AirAsia Indonesia Rifai Taberi menjelaskan, masalah utama yang membuat keputusan suspensi penjualan tiket diambil adalah sulitnya komunikasi terjalin antara kedua belah pihak.

AirAsia Indonesia pun mengaku telah mencoba menghubungi Traveloka mengenai hilangnya tiket mereka melalui e-mail. Setidaknya, mereka telah mengirim 5 email yang hingga kemarin tak kunjung dibalas oleh pihak Traveloka.

"Komunikasi sudah kami coba lakukan dari Sabtu siang. Itu ada sekitar 5 email enggak ada balesan sampai hari ini. Loh, kalau masalahnya teknikal IT sama IT kan bahasa mesin, itu bisa lebih banyak lagi emailnya. Ini kita engga berbalas, cinta bertepuk sebelah tangan dari Sabtu siang. Kami bingung ada apa, kenapa seperti itu," ujar Rifai.

Walaupun demikian, Rifai tak menampik bahwa secara informal pihak Traveloka sudah menghubungi AirAsia melalui sambungan telepon.

"Kemarin Traveloka menghubungi Head of Communication kami (Baskoro Adiwiyono). Per hari ini juga sudah kontak-kontakan. Tapi itu kan komunikasi telepon, kami enggak dapat respons yang benar-benar (resmi tentang tiket ilang)," ujar dia.

Penjelasan Traveloka

Di hari yang sama, Traveloka langsung menanggapi penarikan permanen tiket AirAsia dari layanan mereka.

Agen perjalanan daring yang juga memegang status sebagai unicorn Indonesia ini menyayangkan sikap AirAsia yang memutuskan untuk menarik penjualan penjualan tiket seluruh grup mereka yang tersebar di enam negara.

"Traveloka menyayangkan keputusan salah satu mitra maskapai kami, yaitu AirASia, untuk menarik penjualan tiket di platform kami," ujar PR Director Traveloka Sufintri Rahayu dalam keterangan resminya.

Sebagai tindak lanjut, Traveloka pun mengaku tengah meminta waktu kepada AirAsia untuk berdialog di akhir pekan ini.

https://money.kompas.com/read/2019/03/05/073243926/ketika-cinta-airasia-bertepuk-sebelah-tangan-dengan-traveloka

Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke