Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Nilai Tukar Rupiah Masih Tertahan Tekanan Eksternal

JAKARTA, KOMPAS.com - Rupiah belum mampu menunjukan penguatan walau angin segar perdamaian dagang antara Amerika Serikat (AS) dan China kian kencang berhembus.

Selasa (5/3/2019) pukul 11.57 WIB, kurs rupiah spot berada di Rp 14.144 per dollar AS. Rupiah melemah 0,1 persen ketimbang posisi kemarin. 

Menurut analis Asia Trade Point Futures, Deddy Yusuf Siregar, pelaku pasar masih nyaman menjadikan dollar AS sebagai aset safe haven di tengah kembalinya optimisme berakhirnya perang dagang.

"Sebagian besar masih akan menunggu kepastian sampai akhir Maret, dimana Presiden AS, Donald Trump akan bertemu dengan Presiden China Xi Jinping. Kira-kira apa saja kesepakatan yang menjadi pertimbangan perdamaian," jelasnya pada Kontan, Selasa.

Di sisi lain, pemangkasan target pertumbuhan ekonomi China turut menyumbang keraguan pelaku pasar untuk memasuki pasar Asia. Sebagai negara dengan ekonomi terbesar di Asia, hasil tersebut menjadi peringatan bagi pelaku pasar untuk tidak mengambil risiko di pasar Asia. Ini pula yang menguatkan dollar AS.

Penguatan dollar AS juga makin ditopang dengan pernyataan Gubernur Bank Sentral AS, Jerome Powell, jika perlambatan ekonomi bisa saja terjadi namun secara keseluruhan perekonomian AS cukup baik.

"Menilik pernyataan Powell, bukan tidak mungkin The Fed akan mengubah kebijakannya menjadi hawkish dan menaikan suku bunga, kira-kira satu kali, di tahun ini," tambah Deddy.

Ditambah lagi, beberapa bank sentral dari negara-negara ekonomi besar lainnya, seperti Bank of England dan Bank of Japan masih berpegang pada kebijakan dovish. Ini pula menjadi katalis positif bagi dollar AS.

"Bisa dilihat pula bagaimana penurunan harga-harga komoditas unggulan kita seperti CPO dan batubara. Juga kenaikan harga minyak dunia kemarin. Ini makin memberatkan rupiah," tutur Deddy.

Deddy belum melihat adanya sentimen positif yang berpotensi menguatkan rupiah dalam waktu dekat. Dirinya menyampaikan agar menunggu hasil data cadangan devisa, data payroll AS, serta ketenagakerjaan AS yang akan diluncurkan minggu ini.

"Walau belum ada sentimen yang berpotensi menguatkan rupiah, Bank Indonesia (BI) pernah menyampaikan jika pelemahan rupiah tahun ini tidak akan lebih dari level Rp 14.200 per dollar AS dan pertumbuhan ekonomi bisa mencapai 6 persen. Ini menjadi kekuatan tersendiri nantinya," jelas Deddy.

Atas optimisme tersebut, Deddy melihat penguatan berpotensi terjadi hari ini di kisaran Rp 14.100 per dollar AS - Rp 14.155 per dollar AS. (Amalia Fitri)

Berita ini telah tayang di Kontan.co.id dengan judul: Nilai tukar rupiah masih tertahan tekanan eksternal

https://money.kompas.com/read/2019/03/05/131150226/nilai-tukar-rupiah-masih-tertahan-tekanan-eksternal

Terkini Lainnya

Indef: Banjir Barang Impor Harga Murah Bukan Karena TikTok Shop, tapi...

Indef: Banjir Barang Impor Harga Murah Bukan Karena TikTok Shop, tapi...

Whats New
Emiten Menara TBIG Catat Pendapatan Rp 6,6 Triliun Sepanjang 2023

Emiten Menara TBIG Catat Pendapatan Rp 6,6 Triliun Sepanjang 2023

Whats New
LKPP: Nilai Transaksi Pemerintah di e-Katalog Capai Rp 196,7 Triliun Sepanjang 2023

LKPP: Nilai Transaksi Pemerintah di e-Katalog Capai Rp 196,7 Triliun Sepanjang 2023

Whats New
?[POPULER MONEY] Kasus Korupsi Timah Seret Harvey Moeis | Pakaian Bekas Impor Marak Lagi

?[POPULER MONEY] Kasus Korupsi Timah Seret Harvey Moeis | Pakaian Bekas Impor Marak Lagi

Whats New
Kemenhub Fasilitasi Pemulangan Jenazah ABK Indonesia yang Tenggelam di Perairan Jepang

Kemenhub Fasilitasi Pemulangan Jenazah ABK Indonesia yang Tenggelam di Perairan Jepang

Whats New
Apa Pengaruh Kebijakan The Fed terhadap Indonesia?

Apa Pengaruh Kebijakan The Fed terhadap Indonesia?

Whats New
Gandeng Telkom Indonesia, LKPP Resmi Rilis E-Katalog Versi 6

Gandeng Telkom Indonesia, LKPP Resmi Rilis E-Katalog Versi 6

Whats New
Ekonomi China Diprediksi Menguat pada Maret 2024, tetapi...

Ekonomi China Diprediksi Menguat pada Maret 2024, tetapi...

Whats New
Berbagi Saat Ramadhan, Mandiri Group Berikan Santunan untuk 57.000 Anak Yatim dan Duafa

Berbagi Saat Ramadhan, Mandiri Group Berikan Santunan untuk 57.000 Anak Yatim dan Duafa

Whats New
Tarif Promo LRT Jabodebek Diperpanjang Sampai Mei, DJKA Ungkap Alasannya

Tarif Promo LRT Jabodebek Diperpanjang Sampai Mei, DJKA Ungkap Alasannya

Whats New
Bisnis Pakaian Bekas Impor Marak Lagi, Mendag Zulhas Mau Selidiki

Bisnis Pakaian Bekas Impor Marak Lagi, Mendag Zulhas Mau Selidiki

Whats New
Cara Reaktivasi Penerima Bantuan Iuran BPJS Kesehatan

Cara Reaktivasi Penerima Bantuan Iuran BPJS Kesehatan

Work Smart
Kehabisan Tiket Kereta Api? Coba Fitur Ini

Kehabisan Tiket Kereta Api? Coba Fitur Ini

Whats New
Badan Bank Tanah Siapkan Lahan 1.873 Hektar untuk Reforma Agraria

Badan Bank Tanah Siapkan Lahan 1.873 Hektar untuk Reforma Agraria

Whats New
Dukung Pembangunan Nasional, Pelindo Terminal Petikemas Setor Rp 1,51 Triliun kepada Negara

Dukung Pembangunan Nasional, Pelindo Terminal Petikemas Setor Rp 1,51 Triliun kepada Negara

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke