Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Perang Dagang AS-China Bikin Kinerja Ekspor RI Sulit Diterka

JAKARTA, KOMPAS.com - Menteri Koordinator Perekonomian Darmin Nasution meyakini ekonomi Indonesia bisa tumbuh 5,3 persen pada 2019 meski ada pemangkasan proyeksi pertumbuhan ekonomi global.

Faktor pendorong utamanya tetap konsumsi rumah tangga dan investasi atau Pembentukan Modal Tetap Bruto (PMTB). Namun demikian, Darmin enggan bicara soal kinerja ekspor Indonesia.

"Ekspor kami sedang berupaya, saya belum berani mengatakan, ekspornya," ujarnya di Jakarta, Senin (11/3/2019).

Keengganan Darmin bicara kontribusi ekspor terhadap pertumbuhan ekonomi lantaran faktor perang dagang antara Amerika Serikat (AS) dan China.

Seperti diketahui, kedua negara tersebut merupakan mitra dagang utama Indonesia saat ini. Banyak komoditas atau barang Indonesia di ekspor ke dua negara ekonomi terbesar dunia tersebut.

"Ekspor kita itu nomor satu ke China kedua ke AS. Sedangkan kedua-duanya sedang mengalami perlambatan (ekonomi) karena perang dagang," kata Darmin.

"Hal ini tentu dampaknya ke ekspor kita. Sedangkan dampak ke pertumbuhan ekonomi tidak banyak pengaruhnya karena ada impor dan ekspor," sambung dia.

Sepanjang 2018, nilai ekspor Indonesia tercatat hanya 180 miliar dollar AS. Angka ini tumbuh 6,65 persen dibandingkan 2017.

Penyumbang terbesar ekspor masih berasal dari komoditas nonmigas sebesar 162,6 miliar dollar AS, atau naik 6,25 persen.

Namun kinerja ekspor tidak sebanding dengan impor. Sebab, laju impor jauh melebihi pertumbuhan ekspor.

Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat, nilai impor sepanjang 2018 mencapai 188,6 miliar dollar AS.

Angka itu tumbuh 20,15 persen dibandingkan impor sepanjang 2017 yang hanya sebesar 156,9 miliar dollar AS.

https://money.kompas.com/read/2019/03/11/163706226/perang-dagang-as-china-bikin-kinerja-ekspor-ri-sulit-diterka

Terkini Lainnya

?[POPULER MONEY] Kasus Korupsi Timah Seret Harvey Moeis | Pakaian Bekas Impor Marak Lagi

?[POPULER MONEY] Kasus Korupsi Timah Seret Harvey Moeis | Pakaian Bekas Impor Marak Lagi

Whats New
Kemenhub Fasilitasi Pemulangan Jenazah ABK Indonesia yang Tenggelam di Perairan Jepang

Kemenhub Fasilitasi Pemulangan Jenazah ABK Indonesia yang Tenggelam di Perairan Jepang

Whats New
Apa Pengaruh Kebijakan The Fed terhadap Indonesia?

Apa Pengaruh Kebijakan The Fed terhadap Indonesia?

Whats New
Gandeng Telkom Indonesia, LKPP Resmi Rilis E-Katalog Versi 6

Gandeng Telkom Indonesia, LKPP Resmi Rilis E-Katalog Versi 6

Whats New
Ekonomi China Diprediksi Menguat pada Maret 2024, tetapi...

Ekonomi China Diprediksi Menguat pada Maret 2024, tetapi...

Whats New
Berbagi Saat Ramadhan, Mandiri Group Berikan Santunan untuk 57.000 Anak Yatim dan Duafa

Berbagi Saat Ramadhan, Mandiri Group Berikan Santunan untuk 57.000 Anak Yatim dan Duafa

Whats New
Tarif Promo LRT Jabodebek Diperpanjang Sampai Mei, DJKA Ungkap Alasannya

Tarif Promo LRT Jabodebek Diperpanjang Sampai Mei, DJKA Ungkap Alasannya

Whats New
Bisnis Pakaian Bekas Impor Marak Lagi, Mendag Zulhas Mau Selidiki

Bisnis Pakaian Bekas Impor Marak Lagi, Mendag Zulhas Mau Selidiki

Whats New
Cara Reaktivasi Penerima Bantuan Iuran BPJS Kesehatan

Cara Reaktivasi Penerima Bantuan Iuran BPJS Kesehatan

Work Smart
Kehabisan Tiket Kereta Api? Coba Fitur Ini

Kehabisan Tiket Kereta Api? Coba Fitur Ini

Whats New
Badan Bank Tanah Siapkan Lahan 1.873 Hektar untuk Reforma Agraria

Badan Bank Tanah Siapkan Lahan 1.873 Hektar untuk Reforma Agraria

Whats New
Dukung Pembangunan Nasional, Pelindo Terminal Petikemas Setor Rp 1,51 Triliun kepada Negara

Dukung Pembangunan Nasional, Pelindo Terminal Petikemas Setor Rp 1,51 Triliun kepada Negara

Whats New
Komersialisasi Gas di Indonesia Lebih Menantang Ketimbang Minyak, Ini Penjelasan SKK Migas

Komersialisasi Gas di Indonesia Lebih Menantang Ketimbang Minyak, Ini Penjelasan SKK Migas

Whats New
Mulai Mei 2024, Dana Perkebunan Sawit Rakyat Naik Jadi Rp 60 Juta Per Hektar

Mulai Mei 2024, Dana Perkebunan Sawit Rakyat Naik Jadi Rp 60 Juta Per Hektar

Whats New
KA Argo Bromo Anggrek Pakai Kereta Eksekutif New Generation per 29 Maret

KA Argo Bromo Anggrek Pakai Kereta Eksekutif New Generation per 29 Maret

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke