JAKARTA, KOMPAS.com - Nilai tukar rupiah dalam tren penguatan. Bank Indonesia (BI) menyampaikan penguatan rupiah mencapai 1,05 persen secara point to point dan 0,85 persen secara rerata hingga 19 Maret 2019.
Gubernur BI Perry Warjiyo mengatakan, penguatan rupiah didukung aliran masuk modal asing yang besar ke pasar keuangan domestik.
"Aliran masuk modal asing terutama terjadi di pasar Surat Berharga Negara, sedangkan pasar saham mencatat aliran keluar," ujarnya di Jakarta, Kamis (21/3/2019).
BI meyakini nilai tukar rupiah akan terus membaik karena prospek sektor eksternal yang membaik. Rupiah diyakini akan bergerak stabil sesuai dengan nilai fundamentalnya.
Perry mengatakan BI memiliki strategi untuk mendukung efektivitas kebijakan nilai tukar dan memperkuat pembiayaan domestik.
"Bank Indonesia terus mengakselerasi pendalaman pasar keuangan, khususnya di pasar uang dan valas," kata dia.
Sebelumny, BI memutuskan mempertahankan suku bunga acuan BI 7-day Reverse Repo Rate (BI7DRR) sebesar 6 persen.
Selain itu suku bunga Deposit Facility juga tetap sebesar 5,25 persen, dan suku bunga Lending Facility sebesar 6,75 persen.
Keputusan disebut konsisten dengan upaya memperkuat stabilitas eksternal perekonomian, khususnya untuk mengendalikan defisit transaksi berjalan dalam batas yang aman.
https://money.kompas.com/read/2019/03/21/184500926/aliran-masuk-modal-asing-bikin-rupiah-tak-loyo