Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Uang Elektronik Kian Populer, Apa Sebabnya?

JAKARTA, KOMPAS.com - Penggunaan uang elektronik di tengah-tengah masyarakat Indonesia semakin populer. Uang elektronik dinilai memberikan kemudahan dan keamanan dalam bertransaksi.

Namun, sudahkah Anda tahu dan pahami bagaimana uang elektronik bisa muncul dan berkembang?

Menurut Pengamat Ekonomi Syariah Institut Pertanian Bogor (IPB) Irfan Syauqi Beik, ada beberapa hal atau faktor yang melatari munculnya uang elektronik, yakni karena teknologi maupun karena kebutuhan.

"Saya kira kehadiran uang elektronik ini sebenarnya akibat dipengaruhi dua hal," kata Irfan kepada Kompas.com, Selasa (2/4/2019).

Irfan menjelaskan, faktor pertama adalah perkembangan teknologi digital yang sangat pesat. Kedua, masyarakat menginginkan kemudahan dan keamanan dalam bertransakasi.

Sehingga kombinasi dari kedua aspek ini yang membuat permintaan dan penggunaan uang elektronik semakin meningkat.

"Jadi Ini adalah suatu keniscayaan dan tren akibat transformasi digital. Akibat era (inovasi) disrutif kan salah satunya cashless transaction semakin meningkat," ujarnya.

Irfan menilai, meningkatnya transaksi nontunai dan permintaan uang elektronik karena dianggap memberikan manfaat lebih bagi publik dibandingkan uang kertas. Misalnya kemudahan dalam berbelanja atau bertransaksi.

"Saya kira perkembangan dari uang elektronik ini (untuk) segala pembayaran itu memang bagian dari kebutuhan masyarakat hari ini," sebutnya.

Tak dimungkiri lagi, potensi ini sudah dilirik perbankan maupun perusahaan layanan keuangan nonbank untuk menyediakan uang elektronik. 

Sebelumnya, Bank Indonesia (BI) memastikan kelancaran sistem pembayaran tetap terpelihara baik dari sisi tunai maupun nontunai pada Februari 2019. Bank sentral juga mengungkapan ada peningkatan tajam dan signifikan untuk pembayaran nontunai.

"Penggunaan uang elektronik mengalami pertumbuhan mencapai 66,6 persen (dibandingkan Februari 2019)," kata Direktur Eksekutif Departemen Komunikasi BI Onny Widjanarko, Jakarta, Kamis (21/3/2019).

BI menyebut penggunaan uang elektronik di masyarakat Indonesia semakin populer saat ini. Hal itu seiring dengan perkembangan era digital.

"Terutama sebagai instrumen pembayaran untuk moda transportasi dan e-commerce," kata dia.

Penggunaan ATM debit masih mendominasi transaksi sistem pembayaran ritel dengan pangsa 94,8 persen dan pertumbuhan 15,4 persen secara tahunan.

https://money.kompas.com/read/2019/04/02/125732326/uang-elektronik-kian-populer-apa-sebabnya

Terkini Lainnya

Kemenhub Fasilitasi Pemulangan Jenazah ABK Indonesia yang Tenggelam di Perairan Jepang

Kemenhub Fasilitasi Pemulangan Jenazah ABK Indonesia yang Tenggelam di Perairan Jepang

Whats New
Apa Pengaruh Kebijakan The Fed terhadap Indonesia?

Apa Pengaruh Kebijakan The Fed terhadap Indonesia?

Whats New
Gandeng Telkom Indonesia, LKPP Resmi Rilis E-Katalog Versi 6

Gandeng Telkom Indonesia, LKPP Resmi Rilis E-Katalog Versi 6

Whats New
Ekonomi China Diprediksi Menguat pada Maret 2024, tetapi...

Ekonomi China Diprediksi Menguat pada Maret 2024, tetapi...

Whats New
Berbagi Saat Ramadhan, Mandiri Group Berikan Santunan untuk 57.000 Anak Yatim dan Duafa

Berbagi Saat Ramadhan, Mandiri Group Berikan Santunan untuk 57.000 Anak Yatim dan Duafa

Whats New
Tarif Promo LRT Jabodebek Diperpanjang Sampai Mei, DJKA Ungkap Alasannya

Tarif Promo LRT Jabodebek Diperpanjang Sampai Mei, DJKA Ungkap Alasannya

Whats New
Bisnis Pakaian Bekas Impor Marak Lagi, Mendag Zulhas Mau Selidiki

Bisnis Pakaian Bekas Impor Marak Lagi, Mendag Zulhas Mau Selidiki

Whats New
Cara Reaktivasi Penerima Bantuan Iuran BPJS Kesehatan

Cara Reaktivasi Penerima Bantuan Iuran BPJS Kesehatan

Work Smart
Kehabisan Tiket Kereta Api? Coba Fitur Ini

Kehabisan Tiket Kereta Api? Coba Fitur Ini

Whats New
Badan Bank Tanah Siapkan Lahan 1.873 Hektar untuk Reforma Agraria

Badan Bank Tanah Siapkan Lahan 1.873 Hektar untuk Reforma Agraria

Whats New
Dukung Pembangunan Nasional, Pelindo Terminal Petikemas Setor Rp 1,51 Triliun kepada Negara

Dukung Pembangunan Nasional, Pelindo Terminal Petikemas Setor Rp 1,51 Triliun kepada Negara

Whats New
Komersialisasi Gas di Indonesia Lebih Menantang Ketimbang Minyak, Ini Penjelasan SKK Migas

Komersialisasi Gas di Indonesia Lebih Menantang Ketimbang Minyak, Ini Penjelasan SKK Migas

Whats New
Mulai Mei 2024, Dana Perkebunan Sawit Rakyat Naik Jadi Rp 60 Juta Per Hektar

Mulai Mei 2024, Dana Perkebunan Sawit Rakyat Naik Jadi Rp 60 Juta Per Hektar

Whats New
KA Argo Bromo Anggrek Pakai Kereta Eksekutif New Generation per 29 Maret

KA Argo Bromo Anggrek Pakai Kereta Eksekutif New Generation per 29 Maret

Whats New
Mudik Lebaran 2024, Bocoran BPJT: Ada Diskon Tarif Tol Maksimal 20 Persen

Mudik Lebaran 2024, Bocoran BPJT: Ada Diskon Tarif Tol Maksimal 20 Persen

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke