Direktur Utama Peruri, Dwina Septiani Wijaya menyebut, pihaknya telah melakukan kerja sama dengan pemerintah Sri Lanka untuk memenuhi kebutuhan dokumen imigrasi berupa pencetakan paspor sejak 2003.
"Saya bersyukur produksi Paspor Sri Lanka tahun pesanan 2018 telah selesai. Dalam proses pembuatannya, Peruri menggunakan material dalam negeri kurang lebih sebesar 50 persen untuk tinta dan kertas sekuriti, selebihnya menggunakan material yang belum tersedia di dalam negeri,” sebut Dwina dalam siaran persnya.
Sejak 2017 Peruri juga telah memulai memproduksi e-Paspor. Peningkatan kapabilitas Peruri tersebut membuka peluang yang lebih besar bagi Peruri untuk meraih pasar internasional dalam memproduksi produk sekuriti lainnya seperti uang kertas, koin, pita
cukai dan prangko.
Sementara Menteri BUMN Rini M. Soemarno mengapresiasi Peruri karena mampu melakukan ekspor Paspor Sri Lanka dengan total nilai sebesar 2,1 juta dollar AS.
"Hal itu menunjukkan bahwa salah satu produk Peruri telah mampu menembus pasar internasional di tengah kompetisi bisnis yang semakin kompetitif. Kementerian BUMN selaku pemegang saham akan terus memberikan dukungan kepada BUMN untuk terlibat aktif dalam pasar global,” kata Rini.
https://money.kompas.com/read/2019/04/10/222357326/peruri-ekspor-paspor-ke-sri-lanka