Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Siapapun Presidennya, Pertumbuhan Ekonomi Tetap Jadi Dilema

Ekonom Senior Institute for Development of Economic and Finance (Indef) M Nawir Messi mengatakan, kondisi ketahanan ekonomi lah yang membuat Indonesia harus berhadapan dengan dilema ketika akan menggenjot pertumbuhan ekonominya.

Dilema tersebut berlaku pada siapapun presiden terpilih yang akan memenangkan Pemilu pada 17 April 2019 mendatang.

"Siapapun rezim yang akan menyetir perekonomian Indonesia tahun ini dan tahun depan akan dihadapkan pada dilema. Jadi perlu sopir yang tahu kapan harus ngerem dan kapan harus ngegas," ujar Nawir di Jakarta, Kamis (11/4/2019).

Pasalnya, pertumbuhan ekonomi Indonesia sebagian besar didorong oleh aliran modal, baru kemudian disusul oleh produktivitas, perkembangan IT dan tenaga kerja.

Nawir mengatakan, sebanyak 60 persen dari pertumbuhan ekonomi Indonesia didorong oleh aliran arus modal. Angka tersebut sangat tiggi jika dibandingkan dengan Korea Selatan atau Jepang yang porsi aliran modal yang hanya sebesar 40 persen.

Menurut dia, ketika Indonesia ingin mendorong pertumbuhan ekonomi lebih tinggi, impor barang modal dan bahan baku akan membengkak dan membuat defisit transaksi berjalan (current account deficit/CAD).

"Kemudian akan memengaruhi kinerja nilai tukar. Kalau pertumbuhan rendah akan menimbulkan persoalan unemployment," ujar dia.

https://money.kompas.com/read/2019/04/11/171100226/siapapun-presidennya-pertumbuhan-ekonomi-tetap-jadi-dilema

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke