JAKARTA, KOMPAS.com - Menteri Koordinator Perekonomian Darmin Nasution menilai ada sejumlah pekerjaan rumah (PR) yang harus diselesaikan Presiden dan Wakil Presiden terpilih hasil Pemilu 2019.
PR tersebut yakni menggenjot ekspor Indonesia di tengah pengaruh besar perang dagang antara Amerika Serikat dan China yang terjadi sejak 2018 lalu.
"Tadinya AS terutama (Presiden) Donald Trump optimis dia pasti menang perang dagang," ujarnya di Jakarta, Rabu (20/4/2019).
"Sekarang semuanya kena, melambat, ekonomi dunia sedang melambat," sambung Darmin.
Mantan Gubernur Bank Indonesia (BI) itu mengatakan, perang dagang membuat AS dan China ikut mengalami penurunan pertumbuhan ekonomi.
Hal ini membuat ekonomi Indonesia juga terdampak karena kedua negara tersebut merupakan dua mitra dagang utama Indonesia.
Namu, Darmin juga mengingatkan kondisi ekspor Indonesia ke Jepang dan Eropa terkini. Hal ini penting untuk menjaga neraca perdagangan Indonesia.
"Perhatikan bahwa ekspor kita, itu ambil 4 terbesar tujuan ekspor. Ada China, AS, Jepang dan Eropa," kata Darmin.
"Itu semua ekspor kita menurun udah 2 bulan. Artinya ada hal-hal baru yang berkembang yang juga harus di jawab," sambung dia.
Sebenarnya, kata Darmin, pemerintah sudah punya strategi menekan defisit neraca dagang. Namun, akibat perubahan ekonomi global, hal itu tidak cukup.
Hal inilah yang menurut Darmin perlu diselesaikan oleh presiden terpilih dalam Pemilu 2019.
https://money.kompas.com/read/2019/04/17/194258926/pr-presiden-terpilih-genjot-ekspor-dan-neraca-dagang