JAKARTA, KOMPAS.com - Indonesia E-commerce Association (idEA) atau Asosiasi E-commerce Indonesia berharap pemerintahan baru nanti berpihak pada industri e-commerce. Selama ini, perhatian pemerintah belum begitu maksimal pada sektor bisnis ini.
"Harapanya yang paling besar adalah keberpihakan pada industri ekonomi digital. Jadi bukan sekarang belum berpihak, tapi sayan melihatnya masih ada beberapa (yang perlu dibenahi)," kata Ketua Umum idEA Ignatius Untung kepada Kompas.com, Kamis (18/4/2019).
Untung mengatakan, selama ini sejumlah kebijakan aturan yang diterapkan pemerintah masih kurang tepat. Pasalnya, masih ada kecenderungan yang hanya mempertimbangkan satu pihak atau sisi.
"Kadang-kadang kita masih berkompromi gitu lho. Contohnya, pemerintah masih suka mengeluarkan kebijakan atau aturan yang (membuat) ekonomi digital itu agak seret, karena dengan alasan untuk melindungi industri lain yang sudah keburu besar investasi di sana," ungkapnya.
Dia mengatakan, seharusnya pemerintah lewat lembaga terkait mempertimbangkan posisi Indonesia dengan negara lain dunia. Ini supaya industri e-commerce Tanah Air tidak tertinggal dengan kemajuan-kemajuan yang terus berlangsung.
"Yang mau kita dorong itu bukan keberpihakan kepada pengusahannya tapi keberpihakan industrinya," jelasnya.
Artinya, sambung Untung, siapapun pengusaha dan usahanya melakukan trasnformasi dari offline ke online. Bukan malah menghalangi kemunculan industri online yang notabene sejenis.
"Termasuk pengusaha yang sudah keburu investasi besar-besaran didorong juga untuk melakukan digital tranformasi. Jadi yang belum masuk online masuk, tranformasi online dengan dikasih insentif masuk online," imbuhnya.
Meskipun demikian, ia menilai pemerintah saat ini sudah berperan banyak untuk mendorong industri e-commerce kian maju. Hanya saja perlu pembenahan dan perbaikan ke depannya supaya lebih maksimal.
Ada beberapa masukan dan saran asosiasi yang kemudian diakomodasi dalam kebijakan yang diterbitkan pemerintah.
"Enggak semua tertampung, tapi cukup banyak yang ditampung," tandasnya.
https://money.kompas.com/read/2019/04/18/144713826/presiden-terpilih-diminta-memihak-industri-e-commerce