Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

5 Alasan Mengapa Jastip Kian Digemari

Kegemaran masyarakat menggunakan jasa titip bukan tanpa alasan. Tentu alasan menggunakan Jastip sangat beragam, namun ada sejumlah alasan umum.

Hal ini disampaikan oleh Fitrah dan Yani, dua ibu rumah tangga yang sudah beberapa tahun memilih menggunakan Jastip.

Hal ini diungkapkan keduanya saat menjadi pembicara dalam acara workshop "Titip Menitip Aman & Nyaman: Enggak Perlu Kucing-Kucingan" di Kantor Pusat Bea Cukai, Jakarta, Jumat (26/4/2019).

Berikut alasan kenapa Jastip digemari:

1. Waktu

Alasan pertama yakni keterbatasan waktu. Tak semua orang punya waktu luang untuk berbelanja ke mall atau pusat pembelanjaan.

Sementara diskon atau kesediaan barang memilki batasan waktu dan jumlah. Lantaran hal inilah banyak orang yang memilih Jastip.

Terlebih bagi Fitrah dan Yani, keduanya sudah memilki momongan. Datang ke mal atau bazar dengan antrean panjang tentu saja menyita banyak waktu.

Jastiplah yang membuat Fitrah dan Yani punya banyak waktu untuk menghabiskan waktu bersama anak-anaknya.

2. Jarak

Tak bisa dipungkiri, jarak menjadi salah satu alasan mengapa banyak orang enggan berbelanja. Apalagi kondisi lalu lintas Jabotabek yang terkenal dengan kemacetannya.

Begitupun bagi yang berada di luar kota, datang ke kota lain untuk membeli barang yang dibutuhkan tentu punya konsekuensi biaya perjalanan. Begitupun bila barang yang dicari ada di luar negeri.

Oleh karena itu, Jastip menjadi pilihan sehingga tak perlu lagi datang ke pusat perbelanjaan atau ke kota lain untuk mencari barang yang dibutuhkan.

Cukup membayar Jastip dan ongkos kirimnya, semua persoalan terjawab.

3. Murah

Salah satu alasan Jastip digemari lantaran konsumen bisa mendapatkan barang dengan harga lebih murah. Misalnya saja sneaker dari luar negeri

Bila official store di luar negeri sedang obral diskon, maka pengguna Jastip bisa membeli barang lebih murah.

Termasuk barang yang belum masuk ke Indonesia bisa dibeli di luar negeri melalui jasa titipan.

4. Ragam pilihan

Seperti dibahas pada poin ketiga, masyarakat bisa membeli barang yang belum masuk ke Indonesia melalui Jastip. Itu artinya ada ragam barang yang bisa dipilih.

Selain itu, para pengguna Jastip juga bisa menitipkan barang dengan berbagai model yang diinginkan. Nantinya para penyedia jasa titipan akan mencarikan barang yang diminta konsumen.

Konsumen dan Jastiper juga bisa saling berkomunikasi soal harga hingga pilihan barang yang ada di toko atau official store.

5. Asli

Jastip mengedepankan aspek kepercayaan yang besar antara konsumen dengan Jastiper. Sebab Jastiper juga diharapkan menjadi "mata" konsumen untuk memastikan barang yang dibeli asli atau tidak.

Selain itu juga Jastiper bisa memastikan kondisi barang yang dipesan oleh konsumen Jastip.

https://money.kompas.com/read/2019/04/27/172400426/5-alasan-mengapa-jastip-kian-digemari

Terkini Lainnya

Berbagi Saat Ramadhan, Mandiri Group Berikan Santunan untuk 57.000 Anak Yatim dan Duafa

Berbagi Saat Ramadhan, Mandiri Group Berikan Santunan untuk 57.000 Anak Yatim dan Duafa

Whats New
Tarif Promo LRT Jabodebek Diperpanjang Sampai Mei, DJKA Ungkap Alasannya

Tarif Promo LRT Jabodebek Diperpanjang Sampai Mei, DJKA Ungkap Alasannya

Whats New
Bisnis Pakaian Bekas Impor Marak Lagi, Mendag Zulhas Mau Selidiki

Bisnis Pakaian Bekas Impor Marak Lagi, Mendag Zulhas Mau Selidiki

Whats New
Cara Reaktivasi Penerima Bantuan Iuran BPJS Kesehatan

Cara Reaktivasi Penerima Bantuan Iuran BPJS Kesehatan

Work Smart
Kehabisan Tiket Kereta Api? Coba Fitur Ini

Kehabisan Tiket Kereta Api? Coba Fitur Ini

Whats New
Badan Bank Tanah Siapkan Lahan 1.873 Hektar untuk Reforma Agraria

Badan Bank Tanah Siapkan Lahan 1.873 Hektar untuk Reforma Agraria

Whats New
Dukung Pembangunan Nasional, Pelindo Terminal Petikemas Setor Rp 1,51 Triliun kepada Negara

Dukung Pembangunan Nasional, Pelindo Terminal Petikemas Setor Rp 1,51 Triliun kepada Negara

Whats New
Komersialisasi Gas di Indonesia Lebih Menantang Ketimbang Minyak, Ini Penjelasan SKK Migas

Komersialisasi Gas di Indonesia Lebih Menantang Ketimbang Minyak, Ini Penjelasan SKK Migas

Whats New
Mulai Mei 2024, Dana Perkebunan Sawit Rakyat Naik Jadi Rp 60 Juta Per Hektar

Mulai Mei 2024, Dana Perkebunan Sawit Rakyat Naik Jadi Rp 60 Juta Per Hektar

Whats New
KA Argo Bromo Anggrek Pakai Kereta Eksekutif New Generation per 29 Maret

KA Argo Bromo Anggrek Pakai Kereta Eksekutif New Generation per 29 Maret

Whats New
Mudik Lebaran 2024, Bocoran BPJT: Ada Diskon Tarif Tol Maksimal 20 Persen

Mudik Lebaran 2024, Bocoran BPJT: Ada Diskon Tarif Tol Maksimal 20 Persen

Whats New
Jumlah Investor Kripto RI Capai 19 Juta, Pasar Kripto Nasional Dinilai Semakin Matang

Jumlah Investor Kripto RI Capai 19 Juta, Pasar Kripto Nasional Dinilai Semakin Matang

Whats New
Libur Lebaran, Injourney Proyeksi Jumlah Penumpang Pesawat Capai 7,9 Juta Orang

Libur Lebaran, Injourney Proyeksi Jumlah Penumpang Pesawat Capai 7,9 Juta Orang

Whats New
Program Peremajaan Sawit Rakyat Tidak Pernah Capai Target

Program Peremajaan Sawit Rakyat Tidak Pernah Capai Target

Whats New
Cara Cetak Kartu NPWP Hilang atau Rusak Antiribet

Cara Cetak Kartu NPWP Hilang atau Rusak Antiribet

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke