Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Gara-gara Bitcoin, Miliarder Jepang Ini Kehilangan Rp 1,84 Triliun

NEW YORK, KOMPAS.com - Miliarder asal Jepang dan pendiri Softbank Masayoshi Son dilaporkan menderita kerugian akibat mata uang kripto bitcoin. Ia berinvestasi bitcoin ketika demam mata uang kripto tersebut terjadi pada tahun 2017 lalu.

Dikutip dari FOX Business, Minggu (28/4/2019), ketika nilai bitcoin anjlok, Son pun harus rela mengalami kerugian. Tidak tanggung-tanggung, kerugian yang dideritanya dikabarkan mencapai lebih dari 130 juta dollar AS atau setara sekira Rp 1,84 triliun.

Son merupakan orang terkaya kedua di Jepang. Kekayaannya diestimasikan mencapai 24 miliar dollar AS atau setara sekira Rp 340,4 triliun.

Diwartakan The Wall Street Journal, Son sempat diberi saran untuk berinvestasi pada bitcoin. Akhirnya, Son pun menginvestasikan dana dalam jumlah besar ke mata uang kripto tersebut ketika nilainya mencapai puncak pada Desember 2017, yakni 20.000 dollar AS.

Akan tetapi, tidak lama setelah itu nilai mata uang kripto mulai merosot. Kondisi ini, menurut seorang sumber, memaksa Son melakukan aksi jual dan menelan pil pahit kerugian sebesar 130 juta dollar AS.

Nilai investasi yang sebenarnya dipatok Son terhadap bitcoin tidak diketahui secara pasti. Namun, Wall Street Journal menyebut bahwa Son diajak berinvestasi di bitcoin oleh Peter Briger, pimpinan Fortress Investment Group.

Briger pertama kali membeli bitcoin pada tahun 2013. Kala itu, nilai mata uang kripto tersebut bergerak pada kisaran 600 hingga 700 dollar AS.

Meskipun dalam beberapa waktu terakhir nilainya terus menurun, namun banyak miliarder masih optimis dengan prospek mata uang kripto. Belum lama ini, miliarder Tim Draper menyatakan bahwa ia meyakini nilai bitcoin akan menyentuh 250.000 dollar AS pada tahun 2022 mendatang.

https://money.kompas.com/read/2019/04/28/083200926/gara-gara-bitcoin-miliarder-jepang-ini-kehilangan-rp-1-84-triliun

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke