Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

THR Cair, Mungkinkah Untuk Ditabung?

JAKARTA, KOMPAS.com - Memasuki bulan Ramadhan, hari-hari di mana Tunjangan Hari Raya (THR) dibayarkan adalah yang paling dinanti oleh pekerja, baik pekerja sipil maupun swasta.

Pemerintah sendiri telah memastikan waktu pencairan THR bagi pegawai negeri sipil pada 24 Mei mendatang, sementara untuk pegawai sewasta selambat-lambatnya 29 Mei seperti yang tertuang pada Keputusan Menaker Nomor 6 Tahun 2016, bahwa pembayaran THR selambatnya 7 (tujuh) hari sebelum hari raya keagamaan tiba.

Lalu, bagaimana sebaiknya mengelola THR? Mungkinkah uang THR ditabungkan?

Harus Dihabiskan

Perencana keuangan Finansia Consulting Eko Indarto mengatakan, THR dicairkan oleh pengusaha atau pemberi kerja kepada karyawannya lantaran pengeluaran di bulan Ramadhan dan lebaran yang cenderung membengkak. Di samping karena pengeluaran sosial yang kian banyak, harga-harga pokok juga cenderung naik.

"Jadi THR itu memang harus dihabiskan, karena THR itu kan Tunjangan Hari Raya, dikeluarkan karena pengeluaran lebaran banyak, pengeluaran sosial banyak, harga-harga naik, maka mau tidak mau harus dihabiskan," ujar Eko baru-baru ini.

Pengeluaran Tak Boleh Lebih

Dia mengatakan, kunci dari pengelolaan uang THR adalah pengeluaran harus sebanyak THR yang diterima, tidak boleh lebih.

"Nggak boleh lebih, ngga boleh berutang," ujar dia.

Oleh karena itulah, untuk pengeluaran-pengeluaran yang sudah bisa diperkirakan sebelumnya, seperti pengeluaran untuk transportasi mudik atau THR asisten rumah tangga, sebaiknya sudah dianggarkan jauh-jauh hari.

"Misalnya saja kalau punya ART harus bayar THR tuh harusnya tiap bulan disisihkan sehingga ketika nanti lebaran tidak harus ngambil THR tapi punya dana sendiri untuk ART," jelas Eko.

"Transportasi misalnya bisa dicicil dari awal, dari tahun atau bulan-bulan sebelumnya, dibelinya dari jauh hari sebelum lebaran," jelas dia.

https://money.kompas.com/read/2019/05/08/120300826/thr-cair-mungkinkah-untuk-ditabung-

Terkini Lainnya

Survei Prudential: 68 Persen Warga RI Pertimbangkan Proteksi dari Risiko Kesehatan

Survei Prudential: 68 Persen Warga RI Pertimbangkan Proteksi dari Risiko Kesehatan

Earn Smart
7 Contoh Kebijakan Fiskal di Indonesia, dari Subsidi hingga Pajak

7 Contoh Kebijakan Fiskal di Indonesia, dari Subsidi hingga Pajak

Whats New
'Regulatory Sandbox' Jadi Ruang untuk Perkembangan Industri Kripto

"Regulatory Sandbox" Jadi Ruang untuk Perkembangan Industri Kripto

Whats New
IHSG Melemah 0,83 Persen dalam Sepekan, Kapitalisasi Pasar Susut

IHSG Melemah 0,83 Persen dalam Sepekan, Kapitalisasi Pasar Susut

Whats New
Nasabah Bank DKI Bisa Tarik Tunai Tanpa Kartu di Seluruh ATM BRI

Nasabah Bank DKI Bisa Tarik Tunai Tanpa Kartu di Seluruh ATM BRI

Whats New
Genjot Layanan Kesehatan, Grup Siloam Tingkatkan Digitalisasi

Genjot Layanan Kesehatan, Grup Siloam Tingkatkan Digitalisasi

Whats New
Pelita Air Siapkan 273.000 Kursi Selama Periode Angkutan Lebaran 2024

Pelita Air Siapkan 273.000 Kursi Selama Periode Angkutan Lebaran 2024

Whats New
Puji Gebrakan Mentan Amran, Perpadi: Penambahan Alokasi Pupuk Prestasi Luar Biasa

Puji Gebrakan Mentan Amran, Perpadi: Penambahan Alokasi Pupuk Prestasi Luar Biasa

Whats New
Pengertian Kebijakan Fiskal, Instrumen, Fungsi, Tujuan, dan Contohnya

Pengertian Kebijakan Fiskal, Instrumen, Fungsi, Tujuan, dan Contohnya

Whats New
Ekspor CPO Naik 14,63 Persen pada Januari 2024, Tertinggi ke Uni Eropa

Ekspor CPO Naik 14,63 Persen pada Januari 2024, Tertinggi ke Uni Eropa

Whats New
Tebar Sukacita di Bulan Ramadhan, Sido Muncul Beri Santunan untuk 1.000 Anak Yatim di Jakarta

Tebar Sukacita di Bulan Ramadhan, Sido Muncul Beri Santunan untuk 1.000 Anak Yatim di Jakarta

BrandzView
Chandra Asri Bukukan Pendapatan Bersih 2,15 Miliar Dollar AS pada 2023

Chandra Asri Bukukan Pendapatan Bersih 2,15 Miliar Dollar AS pada 2023

Whats New
Tinjau Panen Raya, Mentan Pastikan Pemerintah Kawal Stok Pangan Nasional

Tinjau Panen Raya, Mentan Pastikan Pemerintah Kawal Stok Pangan Nasional

Whats New
Kenaikan Tarif Dinilai Jadi Pemicu Setoran Cukai Rokok Lesu

Kenaikan Tarif Dinilai Jadi Pemicu Setoran Cukai Rokok Lesu

Whats New
Puasa Itu Berhemat atau Boros?

Puasa Itu Berhemat atau Boros?

Spend Smart
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke