Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Azis Armand, CEO Indika Energy yang Sempat Ingin Jadi Ekonom

Ia menempuh pendidikan strata 1 di Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia pada 1991. Ia melanjutkan jenjang pendidikan di University of Illinois in Urbana-Champaign, Amerika Serikat, pada 1995. Saat itu, ia mengambil jurusan Urban Planning yang cakupannya masih berkaitan dengan aktivitas ekonomi, tepatnya ke pengembangan kota.

Begitu lulus, ia sempat menjalani karir di bidang keuangan dan investasi selama hampir 10 tahun. Ia pernah bekerja sebagai Rating Manager di PT Pemeringkatan Efek Indonesia pada 1995-1997 dan rekanan di JP Morgan Chase pada 1997-2004.

Namun, di tengah jalan, Azis memilih pindah jalur dan mengubur cita-citanya sebagai ekonom. Ia lebih tertarik dengan sektor energi, yang mana pada saat itu tengah bermasalah.

Sekitar 2004, terjadi defisit pemenuhan kebutuhan energi di Indonesia. Azis merasa terpanggil untuk mendalami sektor tersebut, mencari akar masalahnya, dan mengatasinya.

“Defisit energi lagi besar sekali dan lagi hangat-hangatnya. Itu sih yang membuat saya tertarik,”kata Azis.

Di sisi lain, Azis menganggap sektor energi sudah menjadi kebutuhan utama manusia, di samping sandang dan pangan. Sebab, untuk memproduksi sandang dan papan pun butuh energi sebagai penggeraknya.

Ia pun tergerak untuk ikut serta dalam pemenuhan kebutuhan tersebut. Seiring waktu, Azis menganggap sektor energi kian menarik dengan berbagai macam tantangannya. Termasuk soal isu energi baru terbarukan.

“Sekarang perubahan komposisi sumber energi dengan renewable kan ada perubahan signifikan yang harus disikapi,” kata Azis.

Di masa-masa tersebut, Azis menjumpai rekannya, Agus Lasmono Sudwikatmono, CEO Indika Group. Agus merupakan anak dari Sudwikatmono, pendiri Indika Group. Azis pun mulai bertanya-tanya soal energi dan bagaimana jika bekerja di perusahaan multinasional. Akhirnya, Azis mulai bergabung dengan Indika Energy sebagai direktur pada Februari 2007.

Saat ini, ia juga memegang posiis penting di anak usaha Indika Energy, seperti Kideco, PT Mitrabahtera Segara Sejati Tbk. PT Indika Energy Trading, PT Zebra Cross Teknologi, PT Tripatra Multi Energi, dan juga menjadi CEO Yayasan Indika.

“Kegalauan” Azis soal Regenerasi

Berbagai capaian sepanjang jejang karir telah dinikmati pahit-manisnya oleh Azis. Namun, ada satu kegalauan yang saat ini masih menyita pikirannya, yakni soal regenerasi.

Azis menyadari dirinya dan tim tak selamanya menempati posisi ini. Bola kepemimpinan harus bergulir ke generasi berikutnya untuk meneruskan perjuangan mereka membangun bisnis batu bara ini.

“Kita mulai mikir, nanti siapa yang akan menggantikan. Yang penting bagi saya sekarang adalah bagaimana mencarikan adik-adik yang bisa menggantikan,”kata Azis.

Azis mengakui mengelola sektor energi, khususnya batu bara, bukan hal mudah. Banyak aspek yang harus dijaga dan strategi yang tepat untuk menghadapi fluktuasi pasar. Termasuk menentukan inovasi perusahaan ke depan.

“Yang jelas bagaimana kita jadi bagian dari perkembangan ekonomi Indonesia, apakah sektornya masih batu bara atau yang lainnya,” kata dia.

https://money.kompas.com/read/2019/05/10/190900026/azis-armand-ceo-indika-energy-yang-sempat-ingin-jadi-ekonom

Terkini Lainnya

Konflik Iran-Israel Menambah Risiko Pelemahan Rupiah

Konflik Iran-Israel Menambah Risiko Pelemahan Rupiah

Whats New
Kemenhub Mulai Hitung Kebutuhan Formasi ASN di IKN

Kemenhub Mulai Hitung Kebutuhan Formasi ASN di IKN

Whats New
BEI: Eskalasi Konflik Israel-Iran Direspons Negatif oleh Bursa

BEI: Eskalasi Konflik Israel-Iran Direspons Negatif oleh Bursa

Whats New
IHSG Turun 1,11 Persen, Rupiah Melemah ke Level Rp 16.260

IHSG Turun 1,11 Persen, Rupiah Melemah ke Level Rp 16.260

Whats New
IPB Kembangkan Padi 9G, Mentan Amran: Kami Akan Kembangkan

IPB Kembangkan Padi 9G, Mentan Amran: Kami Akan Kembangkan

Whats New
Konsorsium Hutama Karya Garap Proyek Trans Papua Senilai Rp 3,3 Triliun

Konsorsium Hutama Karya Garap Proyek Trans Papua Senilai Rp 3,3 Triliun

Whats New
Kementerian PUPR Buka Lowongan Kerja untuk Lulusan S1, Ini Syaratnya

Kementerian PUPR Buka Lowongan Kerja untuk Lulusan S1, Ini Syaratnya

Work Smart
Juwara, Komunitas Pemberdayaan Mitra Bukalapak yang Antarkan Warung Tradisional Raih Masa Depan Cerah

Juwara, Komunitas Pemberdayaan Mitra Bukalapak yang Antarkan Warung Tradisional Raih Masa Depan Cerah

BrandzView
Rupiah Melemah Tembus Rp 16.200 Per Dollar AS, Apa Dampaknya buat Kita?

Rupiah Melemah Tembus Rp 16.200 Per Dollar AS, Apa Dampaknya buat Kita?

Whats New
Dollar AS Tembus Rp 16.200, Kemenkeu Antisipasi Bengkaknya Bunga Utang

Dollar AS Tembus Rp 16.200, Kemenkeu Antisipasi Bengkaknya Bunga Utang

Whats New
Bawaslu Buka 18.557 Formasi CPNS dan PPPK 2024, Ini Prioritas Kebutuhannya

Bawaslu Buka 18.557 Formasi CPNS dan PPPK 2024, Ini Prioritas Kebutuhannya

Whats New
Ingin Produksi Padi Meningkat, Kementan Kerahkan 3.700 Unit Pompa Air di Jatim

Ingin Produksi Padi Meningkat, Kementan Kerahkan 3.700 Unit Pompa Air di Jatim

Whats New
Kemenhub Buka 18.017 Formasi CPNS dan PPPK 2024, Ini Rinciannya

Kemenhub Buka 18.017 Formasi CPNS dan PPPK 2024, Ini Rinciannya

Whats New
Melalui Pompanisasi, Mentan Amran Targetkan Petani di Lamongan Tanam Padi 3 Kali Setahun

Melalui Pompanisasi, Mentan Amran Targetkan Petani di Lamongan Tanam Padi 3 Kali Setahun

Whats New
Konflik Iran-Israel Bisa Picu Lonjakan Inflasi di Indonesia

Konflik Iran-Israel Bisa Picu Lonjakan Inflasi di Indonesia

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke