Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Praktik Bebas Jual Beli Data Pribadi, Ini Tarifnya

Tetapi bagaimana bila tawaran itu datang dari dari pihak lain? Padahal Anda merasa tak pernah memberikan data pribadi, mulai nama lengkap hingga nomor telepon.

Berdasarkan investigasi Kompas, ditemukan praktik jual beli data pribadi nasabah di kalangan tenaga pemasaran kartu kredit dengan harga bervariasi.

Data yang dijual secara bebas itu tak hanya berupa nama, alamat dan nomor telepon atau nama ibu kandung, tetapi juga informasi gaji hingga kemampuan finansial nasabah.

Dikutip dari Harian Kompas, Senin (13/5/2019), data itu dijual mulai Rp 300 hingga Rp 50.000 per data. Harga penjualan tergantung informasi di dalam data tersebut.

Bila data memuat informasi nama, nomor telepon, alamat, hingga nama orangtua, tanpa dilengkapi kemampuan finansialnya, dijual Rp 300 per data.

Namun untuk data yang dilengkapi informasi kemampuan finansial pemiliknya, dihargai Rp 20.000 hingga Rp 50.000 per data.

Informasi ini didapatkan dari seorang tenaga pemasaran kartu kredit berinisial RF, sempat menawarkan 1.101 data nasabah seharga Rp 350.000 kepada Kompas pada pertengahan bulan lalu, atau sekitar Rp 318 per data.

“Data ini berisi data nasabah cc (credit card),” katanya.

Sementara itu JS, koordinator pemasaran kartu kredit salah satu bank di Jakarta Pusat  mengungkapkan, praktik jual beli data nasabah sudah lumrah.

Para tenaga pemasaran kartu kredit mendapatkan data itu dari karyawan bank.

Kadang JS dan anak buahnya juga memberikan komisi kepada karyawan bank Rp 50.000 untuk setiap data yang disetujui pengajuan kartu kreditnya oleh bank.

Menurut JS, data pribadi yang kualitasnya bagus bisa dijual Rp 1 juta untuk 50 data, atau Rp 20.000 per data.

Data tipe ini dilengkapi informasi gaji dan ditambah informasi keuangan dari Bank Indonesia dan Otoritas Jasa Keuangan (OJK).

Bahkan jual beli data nasabah juga dilakukan secara online. Harganya jauh lebih murah lagi. Setiap data yang dijual mulai dari Rp 0,1 hingga Rp 16 per data.

Misalnya penjualan data pribadi di situs www.temanmarketing.com yang diajukan lewat percakapan di Whatsapp. Pemilik situs ini sudah ditangkap Polda Metro Jaya pada April 2018.

Lewat aplikasi WA, pembeli bisa mendapat 21.441 data seharga Rp 350.000, atau sekitar Rp 16 per data.

Operator www.temanmarketing.com mengklaim bahwa seluruh data itu adalah nasabah kartu kredit.

Datanya dibagi atas kelompok laki-laki nasabah kartu kredit prioritas sebanyak 11.438 data, dan kelompok nasabah kartu kredit salah satu bank BUMN sebanyak 10.003 data.

Disarikan dari pemberitaan Harian Kompas, 13 Mei 2019, dengan judul  Data Pribadi Dijual Bebas

https://money.kompas.com/read/2019/05/13/101100326/praktik-bebas-jual-beli-data-pribadi-ini-tarifnya

Terkini Lainnya

Survei: 69 Persen Perusahaan Indonesia Tak Rekrut Pegawai Baru untuk Hindari PHK

Survei: 69 Persen Perusahaan Indonesia Tak Rekrut Pegawai Baru untuk Hindari PHK

Work Smart
Heboh Loker KAI Dianggap Sulit, Berapa Sih Potensi Gajinya?

Heboh Loker KAI Dianggap Sulit, Berapa Sih Potensi Gajinya?

Whats New
Tantangan Menuju Kesetaraan Gender di Perusahaan pada Era Kartini Masa Kini

Tantangan Menuju Kesetaraan Gender di Perusahaan pada Era Kartini Masa Kini

Work Smart
Bantuan Pesantren dan Pendidikan Islam Kemenag Sudah Dibuka, Ini Daftarnya

Bantuan Pesantren dan Pendidikan Islam Kemenag Sudah Dibuka, Ini Daftarnya

Whats New
Tanggung Utang Proyek Kereta Cepat Whoosh, KAI Minta Bantuan Pemerintah

Tanggung Utang Proyek Kereta Cepat Whoosh, KAI Minta Bantuan Pemerintah

Whats New
Tiket Kereta Go Show adalah Apa? Ini Pengertian dan Cara Belinya

Tiket Kereta Go Show adalah Apa? Ini Pengertian dan Cara Belinya

Whats New
OJK Bagikan Tips Kelola Keuangan Buat Ibu-ibu di Tengah Tren Pelemahan Rupiah

OJK Bagikan Tips Kelola Keuangan Buat Ibu-ibu di Tengah Tren Pelemahan Rupiah

Whats New
Pj Gubernur Jateng Apresiasi Mentan Amran yang Gerak Cepat Atasi Permasalahan Petani

Pj Gubernur Jateng Apresiasi Mentan Amran yang Gerak Cepat Atasi Permasalahan Petani

Whats New
LPEI dan Diaspora Indonesia Kerja Sama Buka Akses Pasar UKM Indonesia ke Kanada

LPEI dan Diaspora Indonesia Kerja Sama Buka Akses Pasar UKM Indonesia ke Kanada

Whats New
Unilever Tarik Es Krim Magnum Almond di Inggris, Bagaimana dengan Indonesia?

Unilever Tarik Es Krim Magnum Almond di Inggris, Bagaimana dengan Indonesia?

Whats New
Simak 5 Cara Merapikan Kondisi Keuangan Setelah Libur Lebaran

Simak 5 Cara Merapikan Kondisi Keuangan Setelah Libur Lebaran

Earn Smart
Studi Kelayakan Kereta Cepat ke Surabaya Digarap China, KAI: Kita Enggak Ikut

Studi Kelayakan Kereta Cepat ke Surabaya Digarap China, KAI: Kita Enggak Ikut

Whats New
Pelemahan Nilai Tukar Rupiah Bisa Berimbas ke Harga Barang Elektronik

Pelemahan Nilai Tukar Rupiah Bisa Berimbas ke Harga Barang Elektronik

Whats New
Pendaftaran UM-PTKIN 2024 Sudah Dibuka, Ini Link, Jadwal, hingga Alurnya

Pendaftaran UM-PTKIN 2024 Sudah Dibuka, Ini Link, Jadwal, hingga Alurnya

Whats New
Rincian Harga Emas di Pegadaian Hari Ini 23 April 2024

Rincian Harga Emas di Pegadaian Hari Ini 23 April 2024

Spend Smart
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke