Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Perang Dagang Bisa Perburuk Kondisi Boeing

Kembali meningkatnya tensi perdagangan antara Amerika Serikat dan China merupakan kabar buruk bagi perusahaan yang tengah berada dalam masa-masa sulit ini.

Perselisihan perdagangan antara Amerika Serikat dengan China kian memburuk pada Senin (13/3/2019) waktu Amerika Serikat lantaran China memutuskan untuk membalas menerapkan tarif untuk produk impor asal AS.

Sebelumnya, pada Jumat (10/5/2019) Presiden Donald Trump memutuskan untuk kembali menaikkan tarif dari 10 persen menjadi 25 persen untuk 200 miliar dollar AS produk impor asal China.

Pengiriman pesanan Boeing ke China sebelumnya berhasil lolos dari tarif.

Seperti dikutip dari CNN, Rabu (15/5/2019), masih belum jelas bagaimana dampak langsung dari babak baru perang dagang terhadap ekspor mereka ke China.

Namun, jika memang Boeing harus membayar pajak yang lebih tinggi, seharusnya hal tersebut bisa menjadi kunci penting dalam proses negosiasi dagang.

Boeing tidak bisa merelakan pasar China. Namun, salah satu anggota media pemerintah China mengungkapkan, hal tersebut mungkin saja terjadi.

"China bisa jadi berhenti membeli produk-produk pertanian dan energi AS, mengurangi pemesanan Boeing dan melarang perdagangan jasa AS dengan China," ujar editor in chief Global Times Hu Xijin.

China, dengan pertumbuhan travelnya yang pesat merupakan pasar kunci bagi pabrik pesawat. Boeing pun memrediksi, China akan menjadi pasar bagi 1 triliun dollar AS pesawat.

Pada 2037, Boeing memperkiraka China bakal membutuhkan 7.690 pesawat komersil untuk memenuhi kebutuhan pariwisatanya.

Airbus dan produsen pesawat asal China, Comac, bersaing dengan Boeing untuk pasar China yang luas dan berkembang pesat.

Pesawat pertama Comac, yang dirancang untuk bersaing dengan Boeing 737 Max dan Airbus A320, melakukan uji terbang pertama pada tahun 2017. Pesawat ini belum siap untuk layanan komersial, namun Boeing tidak boleh salah mengambil langkah.

Boeing pun mencoba untuk berpikir positif tentang perang perdagangan yang kian memanas.

"Kami yakin AS dan China akan melanjutkan diskusi perdagangan dan mencapai kesepakatan selain menguntungkan produsen dan konsumen AS dan Cina," sebut Boeing dalam keterangan tertulisnya.

Meskipun China akhirnya memutuskan untuk terus membeli pesawat Boeing, China masih bisa meningkatkan tensi dalam perang dagang dengan menolak untuk kembali menerbangkan pabrikan Boeing yang tengah bermasalah, 737 Max.

Saat ini, Boeing tengah berupaya agar pesawat terlarisnya, 737 Max, bisa disertifikasi ulang dan kembali mengudara.

Sebagai informasi, seluruh pesawat Boeing jenis 737 Max dikandangkan setelah kecelakaan yang melibatkan jenis pesawat tersebut milik Ethiopian Airlines. China adalah salah satu negara pertama yang mengkandangkan pesawat tersebut setelah kecelakaan yang terjadi pada 10 Maret 2019.

https://money.kompas.com/read/2019/05/15/064800526/perang-dagang-bisa-perburuk-kondisi-boeing

Terkini Lainnya

Tiru India dan Thailand, Pemerintah Bakal Beri Insentif ke Apple jika Bangun Pabrik di RI

Tiru India dan Thailand, Pemerintah Bakal Beri Insentif ke Apple jika Bangun Pabrik di RI

Whats New
KB Bank Sukses Pertahankan Peringkat Nasional dari Fitch Ratings di Level AAA dengan Outlook Stabil

KB Bank Sukses Pertahankan Peringkat Nasional dari Fitch Ratings di Level AAA dengan Outlook Stabil

BrandzView
Harga Acuan Penjualan Gula Naik Jadi Rp 17.500 per Kilogram

Harga Acuan Penjualan Gula Naik Jadi Rp 17.500 per Kilogram

Whats New
Pertama di Asia, Hong Kong Setujui ETF Bitcoin

Pertama di Asia, Hong Kong Setujui ETF Bitcoin

Whats New
Sebanyak 109.105 Kendaraan Melintasi Tol Solo-Yogyakarta Saat Mudik Lebaran 2024

Sebanyak 109.105 Kendaraan Melintasi Tol Solo-Yogyakarta Saat Mudik Lebaran 2024

Whats New
HUT Ke-63, Bank DKI Sebut Bakal Terus Dukung Pembangunan Jakarta

HUT Ke-63, Bank DKI Sebut Bakal Terus Dukung Pembangunan Jakarta

Whats New
Daftar 17 Entitas Investasi Ilegal Baru yang Diblokir Satgas Pasti

Daftar 17 Entitas Investasi Ilegal Baru yang Diblokir Satgas Pasti

Whats New
BI Banten Distribusikan Uang Layak Edar Rp 3,88 Triliun Selama Ramadan 2024, Pecahan Rp 2.000 Paling Diminati

BI Banten Distribusikan Uang Layak Edar Rp 3,88 Triliun Selama Ramadan 2024, Pecahan Rp 2.000 Paling Diminati

Whats New
Satgas Pasti Blokir 537 Pinjol Ilegal dan 48 Penawaran Pinpri

Satgas Pasti Blokir 537 Pinjol Ilegal dan 48 Penawaran Pinpri

Whats New
Luhut: Apple Tertarik Investasi Kembangkan AI di IKN, Bali, dan Solo

Luhut: Apple Tertarik Investasi Kembangkan AI di IKN, Bali, dan Solo

Whats New
Dollar AS Melemah, Kurs Rupiah Masih Bertengger di Rp 16.100

Dollar AS Melemah, Kurs Rupiah Masih Bertengger di Rp 16.100

Whats New
Hilirisasi Nikel, Bagaimana Dampaknya bagi Pertumbuhan Ekonomi?

Hilirisasi Nikel, Bagaimana Dampaknya bagi Pertumbuhan Ekonomi?

Whats New
Bandara VVIP IKN Bakal Dioperasikan Terbatas Saat Upacara 17 Agustus

Bandara VVIP IKN Bakal Dioperasikan Terbatas Saat Upacara 17 Agustus

Whats New
Kopi Tuku Buka Kedai 'Pop-up' Pertamanya di Korsel

Kopi Tuku Buka Kedai "Pop-up" Pertamanya di Korsel

Whats New
PT GNI Gelar Penyuluhan Kesehatan Guna Perbaiki Kualitas Hidup Masyarakat Morowali Utara

PT GNI Gelar Penyuluhan Kesehatan Guna Perbaiki Kualitas Hidup Masyarakat Morowali Utara

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke