JAKARTA, KOMPAS.com - Kurs rupiah terhadap dollar AS dalam beberapa hari belakangan mengalami tekanan.
Berdasarkan kurs referensi Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (JISDOR) nilai tukar rupiah pada Kamis (16/5/2019) berada pada level Rp 14.458 per dollar AS, melemah dari hari sebelumnya yaitu Rp 14.448 per dollar AS.
Gubernur Bank Indonesia (BI) Perry Warjiyo mengatakan, tertekannya rupiah pada Mei 2019 dipengaruhi dampak ketidakpastian global serta pola musiman peningkatan permintaan valas (valuta asing).
Setelah sebelumnya menguat pada April 2019, nilai tukar rupiah pada 15 Mei 2019 tercatat melemah 1,45 persen secara point to point dibandingkan dengan level akhir April 2019 dan 1,36 persen secara rerata dibandingkan rerata April 2019.
"Nilai tukar rupiah yang melemah pada Mei 2019 tidak terlepas dari pengaruh sentimen global terkait eskalasi perang dagang sehingga memberikan tekanan terhadap mata uang negara berkembang, termasuk rupiah," ujar Perry di Jakarta, Kamis (16/5/2019).
Perry mengatakan, hal lain yang menyebabkan nilai tukar rupiah melemah terhadap dollar AS adalah pola musiman peningkatan permintaan valas untuk kebutuhan pembayaran dividen nonresiden turut memengaruhi pelemahan rupiah.
"Ke depan, Bank Indonesia memandang nilai tukar rupiah akan bergerak stabil dengan mekanisme pasar yang tetap terjaga sejalan dengan prospek NPI 2019 yang membaik," jelas dia.
Untuk mendukung efektivitas kebijakan nilai tukar dan memperkuat pembiayaan domestik, Bank Indonesia terus mengakselerasi pendalaman pasar keuangan, baik di pasar uang maupun valas.
https://money.kompas.com/read/2019/05/16/171200926/bi--kurs-rupiah-melemah-1-45-persen-pada-mei-2019