Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

OJK Larang Akses Data Nasabah, Bagaimana Sikap pelaku Fintech?

Padahal, data-data nasabah sangat penting dalam proses underwriting di fintech. Lalu, apakah pelarangan akses data ini akan berpengaruh pada kinerja mitigasi risiko fintech tanah air?

Terkait dengan hal itu, Co-Founder Ammana Lutfi Adhiansyah mengatakan, pelarangan akses data memang sedikit banyak berpengaruh pada fintech mengingat semakin banyak data yang diambil sebenarnya semakin baik untuk memitigasi risiko. Tapi, besaran dampaknya tergantung dari sektor masing-masing fintech.

"Ya, itu pasti ada impact-nya. Tapi impact itu tergantung dari sektor fintech itu sendiri, sektor riil atau speed," kata Lutfi Adhiansyah di Jakarta, Selasa (21/5/2019).

Menurut Lutfi, dampak pelarangan akses data untuk fintech bersektor riil lebih kecil ketimbang sektor speed.

"Kalau fintech bersektor riil dampaknya tidak terlalu signifikan karena ketika kita bicara sektor riil, bukan speed yg diutamakan tapi kualitas," kata Lutfi.

"Mungkin kalau fintech yang mengutamakan speed terutama yang pelayanannya di kota, yang verifikasinya hanya memakai KTP dan NPWP akan sangat impact," paparnya.

Kendati terdampak, Lutfi menyarankan agar fintech tanah air mencari cara untuk mengumpulkan data (gathering data). Apalagi, fintech memang menjadi andalan untuk menciptakan inovasi baru disamping infrastruktur fintech belum siap di Indonesia.

https://money.kompas.com/read/2019/05/22/121503226/ojk-larang-akses-data-nasabah-bagaimana-sikap-pelaku-fintech

Terkini Lainnya

Harga Bahan Pokok Sabtu 20 April 2024, Harga Ikan Tongkol Naik

Harga Bahan Pokok Sabtu 20 April 2024, Harga Ikan Tongkol Naik

Whats New
Aliran Modal Asing Keluar Rp 21,46 Triliun dari RI Pekan Ini

Aliran Modal Asing Keluar Rp 21,46 Triliun dari RI Pekan Ini

Whats New
Kementerian PUPR Buka 26.319 Formasi CPNS dan PPPK 2024, Ini Rinciannya

Kementerian PUPR Buka 26.319 Formasi CPNS dan PPPK 2024, Ini Rinciannya

Whats New
[POPULER MONEY] Kartu Prakerja Gelombang 66 Dibuka | Luhut dan Menlu China Bahas Kelanjutan Kereta Cepat Sambil Makan Durian

[POPULER MONEY] Kartu Prakerja Gelombang 66 Dibuka | Luhut dan Menlu China Bahas Kelanjutan Kereta Cepat Sambil Makan Durian

Whats New
Ada Konflik di Timur Tengah, RI Cari Alternatif Impor Migas dari Afrika dan Amerika

Ada Konflik di Timur Tengah, RI Cari Alternatif Impor Migas dari Afrika dan Amerika

Whats New
Langkah PAI Jawab Kebutuhan Profesi Aktuaris di Industri Keuangan RI

Langkah PAI Jawab Kebutuhan Profesi Aktuaris di Industri Keuangan RI

Whats New
Akar Masalah BUMN Indofarma Belum Bayar Gaji Karyawan

Akar Masalah BUMN Indofarma Belum Bayar Gaji Karyawan

Whats New
Nestapa BUMN Indofarma, Sudah Disuntik APBN, tapi Rugi Terus

Nestapa BUMN Indofarma, Sudah Disuntik APBN, tapi Rugi Terus

Whats New
Tol Japek II Selatan Diyakini Jadi Solusi Kemacetan di KM 66

Tol Japek II Selatan Diyakini Jadi Solusi Kemacetan di KM 66

Whats New
Punya Gaji Tinggi, Simak Tugas Aktuaris di Industri Keuangan

Punya Gaji Tinggi, Simak Tugas Aktuaris di Industri Keuangan

Whats New
Nasib BUMN Indofarma: Rugi Terus hingga Belum Bayar Gaji Karyawan

Nasib BUMN Indofarma: Rugi Terus hingga Belum Bayar Gaji Karyawan

Whats New
Pembatasan Pembelian Pertalite dan Elpiji 3 Kg Berpotensi Berlaku Juni 2024

Pembatasan Pembelian Pertalite dan Elpiji 3 Kg Berpotensi Berlaku Juni 2024

Whats New
OJK Sebut 12 Perusahaan Asuransi Belum Punya Aktuaris

OJK Sebut 12 Perusahaan Asuransi Belum Punya Aktuaris

Whats New
OJK Cabut Izin Usaha BPR Syariah Saka Dana Mulia di Kudus

OJK Cabut Izin Usaha BPR Syariah Saka Dana Mulia di Kudus

Whats New
Ada Indikasi TPPU lewat Kripto, Indodax Perketat Pengecekan Deposit

Ada Indikasi TPPU lewat Kripto, Indodax Perketat Pengecekan Deposit

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke